Vagina gatal tentu terasa sangat tidak nyaman. Apalagi kalau Mama merasakannya saat sedang di kantor atau beraktivitas di luar rumah. Tak selamanya karena kondisi kemaluan yang lembap, penyebab vagina gatal bisa menjadi adanya tanda penyakit tertentu. Lantas, apa saja penyebab vagina gatal yang perlu diwaspadai?
Beberapa hari ini mengalami vagina gatal yang tak tertahankan? Kabar baiknya, vagina gatal merupakan kondisi umum yang tidak berbahaya. Biasanya, penyebab vagina gatal karena kondisi kemaluan yang lembap akibat keringat berlebih, atau gesekan dengan kain celana dalam.
Meski begitu, bukan berarti Mama bisa anggap remeh munculnya rasa gatal pada vagina. Apalagi jika rasa gatal pada kemaluan sering kambuh dan tidak kunjung membaik dalam beberapa hari. Dikhawatirkan, penyebab vagina gatal menandakan adanya suatu penyakit berbahaya.
Sebelum terlambat, berikut 8 penyebab vagina gatal yang perlu Mama waspadai:
1. Iritasi vagina
Penyebab vagina gatal yang paling umum terjadi karena iritasi pada vagina. Biasanya, iritasi pada vagina disebabkan karena adanya reaksi alergi akibat kandungan bahan kimia pada produk tertentu. Seperti sabun mandi, tisu basah, pembersih vagina, kondom, dan pembalut.
2. Vaginosis bakteri
Selanjutnya, vagina gatal juga bisa disebabkan karena vaginosis bakteri atau Bacterial vaginosis (BV). Singkatnya, vaginosis bakteri disebabkan karena infeksi bakteri pada vagina. Sehingga, mengubah pH pada area kemaluan wanita.
Selain menyebabkan rasa gatal yang tak tertahankan, vaginosis bakteri juga ditandai dengan munculnya sensasi panas dan peradangan pada kemaluan. Bahkan, wanita yang mengalami vaginosis bakteri akan mengalami keputihan tidak normal, yakni berwarna keabu-abuan, putih, atau hijau.
Baca Juga: 6 Perbedaan Warna Keputihan, Kenali Tanda Bahaya!
3. Infeksi jamur
Penyebab vagina gatal juga bisa karena infeksi jamur. Menjadi salah satu hal yang cukup sering terjadi pada wanita. Mengutip dari Hellosehat, 3 dari 4 wanita di dunia pernah mengalami infeksi jamur minimal sekali dalam hidupnya.
Infeksi jamur pada vagina sering terjadi pada wanita yang sedang hamil, minum antibiotik, maupun aktif berhubungan seksual. Tak hanya menimbulkan rasa gatal yang tak tertahankan, infeksi jamur juga kerap menyebabkan munculnya keputihan abnormal dan menyebabkan miss v terasa perih.
4. Eksim
Turut menjadi salah satu penyebab vagina gatal yang perlu diwaspadai. Eksim adalah masalah kulit yang biasanya ditandai dengan peradangan, bengkak kemerahan, dan rasa gatal yang tak tertahankan.
Walaupun termasuk masalah kulit yang tidak menular, namun munculnya eksim di sekitar kemaluan terasa sangat tidak nyaman. Itu mengapa, Mama disarankan untuk segera konsultasi dengan dokter spesial untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Sehingga, eksim di sekitar vagina segera teratasi.
5. Penyakit menular seksual
Vagina terasa gatal dan perih, nyeri saat berhubungan intim, serta sering mengalami keputihan dengan bau busuk yang menyengat? Patut waspada! Sebab, penyebab vagina gatal berlebih bisa menandakan Mama mengalami penyakit menular seksual (PMS).
Ada beberapa jenis PMS yang ditandai dengan vagina gatal, di antaranya: klamidia, herpes genital gonore, dan trikomoniasis. Umumnya, kondisi ini terjadi pada seseorang yang sering berganti pasangan seksual, tanpa menggunakan kondom.
6. Menopause
Penyebab vagina gatal berikutnya karena menopause. Bukan hal aneh, dijelaskan dari laman Alodokter, kadar hormon estrogen yang menurun saat menopause menyebabkan dinding vagina mengering dan menipis. Akibatnya, vagina terasa kering, gatal, dan memicu rasa nyeri saat berhubungan seksual.
Baca Juga: 5 Perubahan Seksualitas pada Wanita saat Menopause
7. Kutu kemaluan
Tidak hanya rambut, kutu juga bisa menyerang kemaluan wanita. Parahnya, munculnya rasa gatal berlebih akibat gigitan kutu dan telurnya rentan menyebabkan iritasi.
Ada beberapa gejala kutu kemaluan yang dapat Mama kenali. Seperti muncul bintik berwarna biru keunguan pada kulit bekas gigitan kutu, bintik cokelat pada pakaian dalam yang digunakan, terlihat telur kutu pada pangkal rambut kemaluan, hingga mengalami demam ringan.
8. Kanker vulva
Meski jarang terjadi, namun vagina gatal juga bisa menandakan Mama mengalami kanker vulva. Mengutip dari SehatQ, kanker vulva adalah salah satu jenis kanker yang menyerang bagian luar kemaluan. Seperti pinggiran vagina atau klotoris.
Selain menyebabkan rasa gatal, kanker vulva juga ditandai dengan perdarahan di luar siklus haid. Bahkan, tidak jarang penderita kanker vulva akan mengalami rasa nyeri dan perih, penebalan kulit di area vulva, hingga muncul benjolan menyerupai kutil.
Itulah penyebab vagina gatal yang perlu Mama waspadai sejak sekarang. Apabila rasa gatal pada vagina tidak kunjung hilang dan sangat mengganggu, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 6 Cara Merawat Vagina untuk Cegah Penyakit Menular