Autisme adalah gangguan perkembangan pada otak anak yang menyebabkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi anak terganggu. Sampai saat ini, penyebab autisme memang belum diketahui secara pasti. Namun, Mama Papa dapat mengetahui ciri-ciri anak autis dari penjelasan pada artikel di bawah ini.
Kasus autis masih sering kita temui di Indonesia. Sayangnya, sebagian kasus autis terdeteksi saat anak akan menginjak usia sekolah. Masalahnya, kemampuan anak autis biasanya agak tertinggal dari teman seusianya. Karena itu, Mama Papa perlu tahu ciri-ciri anak autis sejak dini, agar si kecil dapat penanganan lebih cepat.
Meski belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan autis secara menyeluruh, tetapi gejala autisme bisa dideteksi sejak dini. Bahkan, beberapa ciri-ciri umum bisa kita perhatikan sejak masih bayi, hingga usia balita.
Lantas, apa saja ciri-ciri anak autis yang harus Mama Papa waspadai?
Bermasalah dengan kontak mata
Kebanyakan orangtua menyadari kalau anak autis pada usia balita. Padahal, ciri-ciri anak autis bisa kita deteksi sejak usia bayi. Dilansir dari laman Hellosehat, bayi usia 4 bulan umumnya sudah bisa melihat dengan jelas, luas, dan fokus.
Kalau si kecil tidak bisa mengikuti gerak benda yang ada di hadapannya, Mama Papa patut hati-hati. Selain itu, tatapan mata kosong si bayi yang terlihat seperti sedang melamun termasuk ciri-ciri autisme yang bisa kita amati.
Baca Juga: Jangan Dimarahi, Ini Cara Tepat Mengatasi Anak Cengeng
Tidak merespons saat dipanggil
Menginjak usia 7 bulan, anak sudah bisa mengenali suara yang ada di sekitarnya. Si kecil juga bisa menengok ke arah sumber suara. Semakin sering Mama Papa mengajaknya bicara, si kecil akan semakin cepat menguasai bahasa.
Akan tetapi, kalau sampai usia 12 bulan si kecil tidak pernah merespons saat dipanggil, Mama Papa patut waspadai ciri-ciri anak autis. Anak autisme tidak menganggap panggilan orang lain sebagai hal yang menarik dan menyenangkan. Pasalnya, koneksi otaknya cukup lemah untuk mengenali suara.
Sulit tidur
Ciri-ciri anak autis bisa Mama Papa lihat dari kebiasaan tidurnya. Penelitian menemukan, beberapa anak autis tidak bisa melepaskan hormon melatonin pada waktu yang tepat. Padahal, hormon ini bekerja untuk mengatur siklus tidur dan bangun pada anak.
Anak autis cenderung mempunyai tingkat melatonin lebih tinggi pada siang hari, dan lebih rendah saat malam hari. Karena alasan tersebut, anak autis sulit tertidur nyenyak pada malam hari.
Baca Juga: 5 Gangguan Kognitif pada Anak, Orangtua Harus Waspada
Sering mengulangi gerakan
Anak yang sering melakukan gerakan berulang-ulang termasuk ke dalam ciri-ciri autis yang harus Mama Papa waspadai. Misal, anak sering menepuk tangan, memainkan jari, atau menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali.
Dilansir dari laman Hellosehat, anak melakukan kegiatan berulang-ulang (stimming) untuk memberi efek ketenangan dan kenyamanan. Bahkan, sebuah penelitian menemukan, stimming bisa merangsang kenikmatan pada anak autis, lo!
Suka menyendiri
Kalau anak lebih suka menyendiri dan menjauh dari lingkungan sosial, termasuk dalam ciri-ciri autis. Karena anak autis punya cara tersendiri untuk bermain. Misalnya, menjatuhkan mainan atau menumpuk mainan. Ini dikarenakan, anak autis tidak bisa meniru orang dengan baik dan sulit bersosialisasi.
Jika si kecil menunjukkan cara bermain yang tidak biasa, Mama Papa wajib berikan perhatian lebih serius. Karena anak yang sehat, tidak akan malu-malu saat bermain dengan teman-teman seusianya.
Itulah beberapa ciri-ciri anak autis yang patut Mama Papa waspadai. Kalau Mama Papa menemukan tanda-tanda tersebut pada si kecil, kita patut berhati-hati, ya!
Kalau si kecil terdeteksi autis oleh dokter, Mama Papa jangan khawatir berlebih, ya! Kita dapat mempelajari cara menanangi anak autis.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Anak Manja, Apakah Si Kecil Termasuk?