Saat anak melakukan kesalahan, banyak orangtua langsung meneriaki, atau bahkan membentak anak dengan kata-kata yang kasar. Padahal, sebagai orangtua kita dapat melakukan berbagai cara untuk menegur anak. Begini cara menegur anak yang bijak.
Anak berumur 8-12 tahun biasanya sedang senang-senangnya bermain bersama temannya. Walaupun baik untuk tumbuh kembang anak. Namun ada kalanya kita sebagai orangtua merasa jengkel karena anak main terus. Jangan langsung memarahin anak, lebih baik Mama Papa pakai cara menegur anak yang lebih bijak.
Sebagai orangtua, sudah sepantasnya Mama Papa memahami dan menyadari tindakan si kecil yang terkadang kelewatan. Namun, memarahi anak bukan solusi yang tepat untuk menyadarkan kesalahan anak.
Alangkah lebih baiknya Mama Papa menasihati si kecil dengan suara yang lebih tenang dan tetap penuh kasih sayang. Lantas, bagaimana cara menegur anak yang baik dan bijak?
Tegur anak dengan kasih sayang
Perasaan si kecil dan kedekatannya dengan orangtua adalah hal penting dalam masa tumbuh kembang anak. Jangan sampai Mama Papa mengancam anak dengan kata-kata kasar, yang malah dapat melukainya dan membuat terintimidasi.
Mama Papa bisa menegur dengan lebih lembut dan penuh kasih sayang. Jelaskan pada si kecil kalau perbuatannya tidak boleh diulangi, dan beri tahu dampak buruknya. Contohnya, “Kak, kalau kamu main terus, nanti kamu enggak bisa ngerjain PR. Besok jangan diulangi lagi, ya, Kak.”
Hindari aturan yang tidak penting
Sebagian orangtua percaya kalau membekali anak dengan aturan dapat menertibkan anak. Padahal, cara ini kurang tepat, lo! Karena aturan yang berlebihan justru membatasi gerak si kecil untuk eksplorasi.
Kalau Mama Papa ingin menegur anak dengan membuat peraturan, kita bisa mengajaknya berdiskusi dan memberi kesempatan mengutarakan idenya. Dengan cara ini si kecil akan menyadari hal-hal yang sudah dia janjikan dengan orangtuanya. Misalnya, membuat peraturan terkait waktu bermain HP, bermain di luar rumah, hingga tidur siang.
Baca Juga: 5 Cara Menjadi Sosok Ayah yang Baik bagi Anak
Ganti tepukan kecil
Sebagian orangtua yang terlewat emosi kerap “main tangan”. Padahal, cara ini akan melukai hati si kecil, dan membuatnya merasa kehilangan kasih sayang orangtua. Karena itu, Mama Papa dapat menggantinya dengan tepukan kecil.
Sebuah penelitian mengungkapkan, cara ini dapat menegur anak dengan efektif dan mengurangi ketidakpatuhan anak. Sehingga, Mama Papa tidak perlu melukai si kecil dengan cara yang kasar.
Lakukan time out
Cara menegur anak berikutnya dengan melakukan sistem time out, atau mengisolasikan si kecil selama beberapa saat. Ketika menggunakan time out, Mama Papa bisa mendudukan si kecil di kursi tanpa memberinya hiburan.
Time out bertujuan untuk masa renungan dan memperbaiki apa yang sudah dia lakukan. Misalnya, saat si kecil berkelahi dengan temannya atau mengamuk di rumah. Saat si kecil sudah menyadari kesalahannya, Mama Papa bisa menasihatinya dengan cara yang lembut.
Baca Juga: Bukan Dimarahi! Begini Cara Mengatasi Anak Suka Berbohong
Minta klarifikasi anak
Terakhir, cara menegur anak bisa kita lakukan dengan meminta klarifikasi. Tidak ada anak yang luput dari kesalahan. Karena itu, Mama Papa jangan buru-buru menghakimi si kecil tanpa mengetahui alasannya. Misal, saat si kecil berantem dengan temannya karena diejek-ejek.
Mama Papa bisa mendengarkan masalah yang dialami si kecil, lalu menegurnya dengan cara yang mudah dimengerti. Jelaskan padanya kalau bertengkar bukan ajang jago-jagoan, dan hanya akan memperburuk suasana. Selagi temannya masih bisa didiamkan, nasihati si kecil agar tidak mudah terpancing dengan temannya.
Itulah beberapa cara menegur anak yang bisa Mama Papa lakukan di rumah. Mulai sekarang, jangan pernah melakukan kekerasan fisik pada si kecil, ya!
Baca juga: Cara Mengembangkan Bakat Anak agar Cita-cita Teraih