Walau sudah dibuka maksimal, ada kalanya aliran air kecil atau bahkan tidak keluar sama sekali. Akibatnya, kegiatan cuci piring dan bersih-bersih rumah jadi terhambat, kan? Tak melulu karena tersumbat kotoran, ternyata penyebab aliran keran air di rumah kecil bisa karena faktor pemasangan pipa dan lokasi toren, lo, Mama Papa!
Meski menggunakan sumur dan toren, ada kalanya aliran keran air di rumah kecil dan lambat. Kondisi aliran air keran kecil menjadi salah satu masalah yang sering terjadi di rumah tangga. Akibatnya, kegiatan beres-beres rumah seperti mencuci baju maupun mencuci piring jadi terhambat.
Aliran air kecil tidak melulu disebabkan karena kondisi keran yang rusak. Ada beberapa penyebab aliran keran air kecil. Baik itu faktor pemasangan pipa yang kurang tepat, lokasi toren yang tidak sesuai, atau bahkan karena adanya masalah pada sumber air di rumah.
Selengkapnya, berikut 6 penyebab aliran keran air kecil yang perlu Mama Papa perhatikan:
1. Masalah pada sumber air
Selain menggunakan air PDAM, banyak rumah yang memilih pakai sumur dangkal untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumah. Sayangnya, beberapa orang mengeluhkan aliran air sumur dangkal cenderung kecil dan tidak deras.
Umumnya, penyebab aliran air sumur dangkal kecil karena adanya masalah pada sumber air tersebut. Baik itu karena debit air yang terpengaruh suhu, tekanan, udara, cuaca, atau faktor lokasi sumur yang kurang tepat.
Baca Juga: 8 Ciri Rumah Sehat dan Bersih Demi Kesehatan Keluarga
2. Toren kurang tinggi
Apabila sudah terbukti tidak ada masalah pada sumber air, bisa saja penyebab aliran keran air kecil karena posisi toren kurang tinggi. Faktanya, ketinggian toren bisa memengaruhi aliran air keran di rumah; kecil atau deras.
Simpelnya, semakin tinggi posisi toren air di rumah. Maka, akan semakin besar pula tekanan air yang dialirkan ke setiap keran di rumah. Dengan begitu, debit air yang keluar akan lebih deras dan kencang.
3. Instalasi pipa air tidak sesuai
Selain karena posisi toren yang kurang tinggi, aliran keran air kecil juga bisa disebabkan karena pemasangan instalasi pipa air yang kurang sesuai. Lo, apa hubungan antara posisi instalasi pipa dengan aliran air?
Kondisi pipa air yang tidak terpasang lurus; banyak belokan, dapat menghambat debit air yang keluar ke keran. Alih-alih deras dan kencang, pemasangan pipa yang banyak belokan justru mengakibatkan aliran air semakin kecil dan pelan.
4. Pipa tersumbat kotoran
Pipa air juga bisa kotor akibat banyaknya kotoran atau residu yang menempel pada dinding pipa. Tidak dalam waktu lama, kotoran tersebut akan berubah menjadi kerak atau sedimen yang menumpuk sepanjang jalur pipa.
Jika dibiarkan, kotoran dan kerak yang menumpuk akan menghambat aliran air ke keran. Akibatnya, aliran keran air menjadi kecil dan berisiko mampet total.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Saluran Air Kamar Mandi yang Mampet
5. Ukuran pipa terlalu kecil
Jarang disadari, namun ternyata ukuran pipa yang tidak sesuai dapat memengaruhi aliran debit air di rumah. Oleh karena itu, pastikan Mama Papa hanya menggunakan ukuran pipa yang disarankan, ya!
FYI, setiap toren memiliki lubang outlet yang sudah disesuaikan dengan kapasitasnya. Supaya aliran air kembali deras, pastikan Mama Papa tidak menggunakan ukuran pipa yang lebih kecil dari ukuran lubang outlet tersebut.
Penggunaan ukuran pipa yang terlalu kecil dapat mengurangi laju aliran air di rumah. Kondisi inilah yang menyebabkan aliran air semakin pelan dan mengecil.
6. Tidak menggunakan pompa air
Penting dipahami, setiap keran di rumah memiliki nilai minimal kebutuhan tekanan air. Itu artinya, apabila Mama Papa ingin semua keran di rumah mengalirkan air deras. Maka, kita harus menggunakan pompa pendorong atau booster pump.
Sesuai dengan namanya, pompa pendorong berfungsi untuk menambah tekanan air dalam proses pendistribusian air dari toren ke setiap titik keran air di rumah. Dengan begitu, aliran keran air berjalan lancar, stabil, dan kencang, deh!
Baca Juga: Cara Menghemat Air di Rumah agar Tagihan Tidak Bengkak