Rangkaian persiapan pernikahan harus benar-benar disiapkan dengan matang. Bukan hanya persiapan fisik dan finansial, seluruh calon pengantin harus melakukan persiapan mental sebelum menikah. Tujuannya agar kedua calon pengantin sudah benar-benar siap secara fisik dan mental memasuki kehidupan rumah tangga.
Seperti yang kita tahu, menikah bukanlah perkara mudah. Itu mengapa, siap mental menjadi salah satu persiapan sebelum menikah yang harus dimiliki oleh kedua calon pengantin. Sehingga, ke depannya dapat mewujudkan hubungan rumah tangga harmonis dan memuaskan.
Setidaknya, ada 6 persiapan mental sebelum menikah yang harus dipersiapkan oleh kedua calon pengantin. Apa saja itu?
Satu persiapan mental sebelum menikah yang wajib dimiliki oleh kedua calon pengantin adalah mengenal diri sendiri. Mengenal diri sendiri tidak hanya sekadar tahu apa makanan kesukaan, film favorit, atau hal yang dibenci saja. Tapi, juga belajar untuk mencintai diri sendiri.
Mengenal dan mencintai diri sendiri sebelum menikah bermanfaat sebagai “bekal” untuk melewati kehidupan pernikahan yang penuh tantangan. Sehingga, ke depannya kita dan pasangan bisa saling memahami dan menerima satu sama lain.
Komunikasi adalah kunci menciptakan hubungan pernikahan yang sehat dan langgeng. Oleh karena itu, persiapan mental sebelum menikah yang tidak boleh dilewatkan adalah menciptakan komunikasi sehat bersama pasangan.
Komunikasi sehat tidak hanya dilakukan melalui verbal saja. Tapi juga melakukan komunikasi melalui sentuhan, senyuman, hingga mengenali kebutuhan emosional pasangan. Kita dan pasangan juga disarankan untuk mulai berkomunikasi menggunakan hati, dan berusaha menjadi pendengar yang baik.
Baca Juga: Cara Berkomunikasi dengan Pasangan, Agar Tidak Salah Paham
Meskipun sudah pacaran lama, tidak sedikit calon pengantin yang masih kerap menemukan banyak perbedaan dengan pasangan. Tidak perlu khawatir, sebab perbedaan adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan.
Alih-alih menyuruh pasangan berubah, akan lebih baik kalau masing-masing dari kita belajar menghormati perbedaan. Persiapan mental sebelum menikah ini menjadi kunci penting dalam membangun rumah tangga harmonis yang bertahan hingga puluhan tahun, lo!
Konflik dalam hubungan pernikahan adalah hal wajar. Bahkan, adanya konflik kerap dianggap sebagai bumbu agar hubungan pernikahan terasa lebih seru.
Supaya hubungan pernikahan tetap langgeng di tengah “badai”. Satu persiapan mental sebelum menikah yang harus dimiliki adalah kemampuan mengatasi konflik dengan bijak.
Memiliki kemampuan mengatasi konflik sebelum menikah bisa dilatih dari sekarang. Mulai dari belajar jadi pendengar yang baik, tidak memotong pembicaraan, serta saling memahami dan menghargai pendapat satu sama lain.
Selanjutnya, kita dan pasangan harus memiliki visi dan misi terkait rencana masa depan yang sama sebelum menikah. Untuk menyamakan persepsi, kita dan pasangan perlu membahas isu sensitif sejak masih pacaran.
Tak hanya sekadar untuk saling sharing, persiapan mental satu ini berguna untuk meminimalkan risiko munculnya konflik suami istri saat menikah. Beberapa isu sensitif yang perlu dibicarakan sebelum menikah antara lain: jumlah anak yang diinginkan, membicarakan hubungan dengan mertua, karir setelah menikah, keuangan keluarga, dan masalah seksualitas.
Baca Juga: 5 Masalah Seksual Pasangan Suami Istri, Bisa Picu Konflik!
Persiapan mental sebelum menikah yang tidak kalah penting adalah saling mengenal love language atau bahasa cinta. Mengetahui love language bertujuan supaya pasangan merasa dicintai dan diperhatikan. Dengan begitu, hubungan pernikahan akan selalu harmonis hingga tua.
FYI, setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda. Ada yang suka dengan hubungan fisik (physical touch) seperti berpelukan, berciuman, atau bergandengan tangan. Tapi, ada juga seseorang yang suka diberi hadiah (receiving gifts).
Untuk mengetahui love language pasangan, kita bisa memerhatikan perilakunya sehari-hari. Kalau ingin lebih pasti lagi, tidak ada salahnya mengajak pasangan melakukan “Tes Love Language” yang banyak beredar di internet.
Baca Juga: Love Language: Mulai dari Kata-Kata Hingga Sentuhan Fisik
@berkeluarga.id apa love language-mu? #pasutri #lovelanguage #relationshipgoals #sayyes #sayyeschallenge #rumahtanggabahagia #marriedlife #berkeluargaid