Bisnis impor barang dari luar negeri makin menjadi perhatian banyak orang, karena keuntungannya yang menggiurkan. Apalagi banyak orang yang tertarik membeli barang impor yang belum masuk ke Indonesia. Jadi makin manarik untuk digeluti, bukan?
Memulai bisnis barang impor menjadi peluang usaha yang menggiurkan. Pasalnya, tidak semua barang bisa diproduksi dalam negeri, ditambah minat masyarakat yang cukup tinggi membeli barang luar negeri. Sayangnya, banyak orang ragu untuk menjalani bisnis ini.
Tak perlu bingung memulai bisnis barang impor, karena peminat barang impor di Indonesia semakin meningkat. Dilansir dari laman Badan Pusat Statistik, angka impor Indonesia mencapai 16,68 miliar Dolar Amerika Serikat. Sementara, pada 2020 hanya mencapai 10,74 miliar Dolar.
Mengingat tingginya peminatnya, sayang kalau Mama Papa lewatkan peluang bisnis satu ini, bukan? Berikut beberapa hal yang perlu kita siapkan sebelum memulai bisnis barang impor:
Gabung komunitas impor
Sebelum memulai bisnis barang impor, tak ada salahnya Mama Papa gabung komunitas dulu. Melalui komunitas kita bisa belajar menjadi seorang importir yang sukses.
Biasanya, untuk masuk ke komunitas importir, kita memerlukan biaya Rp3-4 juta sebagai biaya masuknya. Dilansir dari laman Smesta.kemenkopukm.go.id, komunitas ini bisa mempermudah kita untuk mencari supplier dengan barang berkualitas dan harga terjangkau.
Baca Juga: 6 Cara Mendapatkan Uang dari Internet, Dicoba Yuk!
Riset barang dan pasar
Salah satu cara yang perlu kita lakukan sebelum memulai bisnis barang impor adalah mencari tahu barang yang ingin kita jual dan menentukan target pasar.
Dilansir dari laman Kompas.com, ada beberapa produk yang sering diimpor ke Indonesia. Mulai dari perlengkapan elektronik, barang plastik, peralatan mekanik, pakaian, perangkat optik, makanan, hingga produk farmasi.
Setelah itu, Mama Papa dapat mencari target pasar yang sesuai dengan barang yang kita jual. Ketahui berapa usia, gender, kelas sosial, dan tingkat ekonomi. Dengan melakukan riset, Mama Papa bisa menjual barang pada orang yang tepat.
Baca juga: 6 Pekerjaan dari Rumah yang Menghasilkan Uang, Coba Yuk!
Cari supplier
Memulai bisnis barang impor berarti Mama Papa harus mencari supplier, bukan? Mama Papa bisa memanfaatkan platform e-commerce untuk membandingkan harga dan mencari tahu spesifikasi produk dari beberapa toko. Misal, menggunakan Alibaba atau Taobao untuk mengecek barang impor dari Tiongkok.
Bagi Mama Papa yang tidak mau ribet, kita bisa mencari distributor di Indonesia yang mengambil barang dari luar negeri. Namun, kita harus siap dengan harga yang relatif lebih mahal, daripada membeli langsung ke negara asalnya.
Kenali prosedur pengiriman
Saat memulai bisnis barang impor, Mama Papa harus mengenali prosedur pengiriman yang legal. Sebab, dilansir dari laman Kompas.com, prosedur jual-beli impor sudah ditetapkan oleh peraturan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sebagai pengimpor, Mama Papa bisa memahami dan mentaati biaya pengiriman, bea cukai, memilih freight forwarder (jasa transportasi) yang lebih murah, dan mengasuransikan barang. Dengan begitu, barang kita akan aman sampai di tangan.
Baca Juga: Deretan Peluang Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan
Daftarkan “Angka Pengenal Importir”
Tak boleh ketinggalan, saat memulai bisnis barang impor, Mama Papa harus mendaftarkan Angka Pengenal Importir (API). Untuk mendapatkan angka ini, Mama Papa harus mendaftarkan bisnis ke kantor Kepabeanan dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Berikutnya, Mama Papa dapat membuat API-U untuk mendapat izin menjual barang yang kita impor. Kalau dokumen sudah lengkap, Mama Papa bisa menjual barang secara legal.
Itulah beberapa cara yang bisa Mama Papa lakukan sebelum memulai bisnis impor. Yuk, dicoba agar kita mendapatkan keuntungan yang berlipat.
Baca Juga: 6 Cara Mengatur Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Lancar