Karena belum bisa berbicara, bayi akan mengungkapkan keinginannya dengan menangis. Tak hanya karena lapar dan ingin menyusu, bayi terus menangis juga bisa disebabkan karena merasa tidak nyaman, tidak enak badan, maupun kelelahan, lo, Mama Papa!
Bayi menangis terus adalah tantangan yang dihadapi banyak orangtua baru. Berbagai macam cara dilakukan untuk menenangkan bayi menangis. Mulai dari memberi ASI, menggendong, hingga menyanyikan lagu. Sayangnya, semua cara tersebut tidak selamanya berhasil menenangkan bayi yang menangis terus-menerus.
Penting dipahami, menangis adalah cara berkomunikasi bayi untuk mengungkapkan keinginannya. Mengutip dari Hellosehat, bayi akan mulai rewel dan sering menangis saat memasuki usia 10-14 hari. Bahkan, puncak rewel bayi akan terus meningkat saat memasuki usia 6-8 minggu awal kehidupannya.
Sebagai orangtua baru, mengenali penyebab bayi menangis memang tidak mudah. Tak melulu karena lapar dan ingin menyusu, penyebab bayi menangis terus-menerus bermacam-macam. Baik itu karena merasa kelelahan, tidak nyaman, atau bahkan kesepian dan bosan.
Supaya tidak bingung, berikut 6 penyebab bayi menangis terus yang perlu Mama Papa ketahui:
1. Kelaparan
Penyebab bayi menangis yang paling umum terjadi karena kelaparan. Sebelum menangis, biasanya bayi akan menunjukkan tanda lapar dengan memasukkan tangan ke dalam mulut sambil melakukan gerakan mengisap.
Apabila tidak segera diberi susu, bayi akan mulai menangis dan terdengar “ngomel”. Awalnya, suara tangisan bayi yang lapar biasanya terdengar pendek dan bernada rendah. Jika tidak segera diberi susu, tangisan bayi akan semakin kencang dan terdengar nyaring.
2. Popok penuh
Selain kelaparan, popok penuh dan basah juga menjadi penyebab bayi terus menangis yang perlu Mama Papa perhatikan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan, disarankan untuk mengganti popok bayi setiap 2-3 jam sekali. Terutama pada bayi baru lahir yang sering buang air kecil.
Sayangnya, masih ada sebagian orangtua yang kerap menunggu popok bayi penuh, baru kemudian menggantinya. Padahal, malas mengganti popok tidak hanya menyebabkan bayi menangis dan rewel. Tapi juga berisiko menyebabkan ruam popok, iritasi, dan infeksi.
Baca Juga: Kenali Penyebab Ruam Popok Bayi dan Cara Mengatasinya
3. Kelelahan
Selanjutnya, bayi menangis terus juga bisa karena merasa kelelahan. Biasanya, tangisan bayi yang kelelahan disertai dengan raut wajah si kecil yang tampak gelisah dan tidak nyaman. Supaya tangisannya cepat mereda, Mama Papa perlu segera menghentikan aktivitas yang dilakukan.
Kemudian, coba gendong dan timang si kecil dengan lembut. Apabila si kecil sudah mulai tenang, Mama Papa bisa menempatkan si kecil di atas kasur secara perlahan, agar tidak terbangun.
4. Tidak enak badan
Penyebab bayi menangis terus berikutnya karena sedang tidak enak badan atau sakit. Umumnya, tangisan bayi yang sedang sakit terjadi secara tiba-tiba, serta terdengar sangat kencang dan memiliki durasi yang cukup lama.
Umumnya, bayi menangis kencang karena mengalami perut kembung akibat menelan banyak udara saat menyusu. Supaya tangisan si kecil cepat mereda, Mama Papa bisa memberikan pijatan lembut pada perutnya, untuk mengatasi perut kembung pada bayi.
Baca Juga: Bayi Demam Pasca Imunisasi, Berikut Cara Mengatasinya
5. Kesepian dan bosan
Faktanya, bayi juga bisa merasakan kesepian dan bosan. Rasa bosan tersebut biasanya muncul karena terlalu lama diletakkan di atas kasur, dan tidak mendapatkan perhatian cukup dari kedua orangtuanya.
Kalau sudah begini, Mama Papa perlu meluangkan waktu bermain bersama si kecil. Apabila masih rewel dan menangis, kita bisa menggendong sambil memberikan pelukan hangat agar si kecil merasa nyaman. Bahkan, tidak ada salahnya membawanya ke luar rumah untuk menghirup udara segar, lo!
6. Bayi mengalami kolik
Tak hanya sampai di situ saja, kolik juga menjadi salah satu penyebab bayi menangis terus. Dijelaskan dari laman Alodokter, kolik adalah kondisi di mana bayi terus menangis lebih dari 3 jam dalam sehari, tanpa alasan yang jelas. Biasanya, tangisan bayi karena kolik terjadi selama 3 hari dalam seminggu.
Kabar baiknya, kolik adalah hal yang umum terjadi pada bayi berusia 2-5 minggu, dan akan membaik saat si kecil berusia 3-4 bulan. Untungnya, menggendong sambil memberikan belaian lembut pada bagian punggung si kecil dapat mengatasi kolik pada bayi.
Itulah 6 penyebab bayi menangis terus yang perlu Mama Papa perhatikan. Tidak perlu khawatir, sebab intensitas tangisan bayi akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia si kecil.
Apabila intensitas tangisan bayi terus meningkat, dan disertai dengan gejala demam, susah bernapas, tidak mau makan dan menyusu, serta kejang-kejang. Segera konsultasikan pada dokter, untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Baca Juga: 6 Cara Menenangkan Bayi yang Terus Menangis