Berpuasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan umat muslim. Bagi Mama Papa yang memiliki anak usia SD, tidak ada salahnya mulai mengenalkan si kecil cara berpuasa. Tapi ingat, jangan dipaksa! Begini cara mengajarkan anak puasa yang bisa Mama Papa terapkan.
Saat bulan Ramadan datang, Mama Papa yang muslim pastinya pengin si kecil mulai ikutan puasa. Mengajarkan anak puasa sejak duduk di bangku SD memang sangat baik. Akan tetapi, Mama Papa tetap tidak boleh memaksa si kecil untuk berpuasa.
Bagi sebagian orangtua, melatih anak berpuasa memang bukanlah perkara mudah. Lantaran, si kecil pasti kerap malas, rewel, hingga mudah marah saat puasa. Karena itu, kita perlu hati-hati saat melatih anak berpuasa.
Memang tidak ada usia ideal mengajarkan anak puasa. Tapi, Mama Papa bisa mengajarkan si kecil berpuasa sejak umur 8 tahun, atau masa menuju praremaja. Namun, tidak menutup kemungkinan melatih sebelum umur 8, kok! Khususnya, si kecil yang sudah mengerti puasa, dan pengin menjalankan atas keinginannya sendiri.
Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak puasa yang bijak?
Jelaskan konsep puasa
Sebelum mengajarkan anak puasa, Mama Papa harus menjelaskan konsep berpuasa lebih dulu. Kita bisa mengatakan pada si kecil puasa adalah kewajiban bagi umat muslim, yang sudah balig; sudah menunjukkan tanda-tanda kedewasaan. Berikan juga pemahaman kalau saat puasa, kita harus menahan lapar dan amarah.
Supaya si kecil tidak keberatan, Mama Papa bisa mengekspresikan kalau ibadah puasa sangat menyenangkan. Karena kita akan sahur dan berbuka bersama keluarga. Bahkan, si kecil bisa mengikuti buka bersama dengan teman-temannya di sekolah, atau di masjid dekat rumah.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Saat Berpuasa Selama Satu Bulan
Berikan contoh
Setelah menjelaskan pada si kecil tentang konsep puasa, Mama Papa perlu memberikannya contoh berpuasa di depan anak. Karena, kalau kita sendiri malas atau ketahuan makan di depan si kecil saat berpuasa, dia akan mempertanyakan puasa yang kita ajarkan.
Untuk mengajarkan anak puasa, Mama Papa harus menerapkannya langsung bersama si kecil. Perlihatkan pada si kecil kapan waktu sahur, menahan lapar saat siang hari, dan menahan emosi. FYI, anak adalah peniru ulung. Makanya, Mama Papa harus memberi contoh yang baik, ya!
Jangan langsung memaksa
Mengajarkan anak puasa pastinya harus bersabar dan tidak boleh tergesa-gesa. Sebab, kalau kita terlalu memaksa, bisa bikin si kecil tertekan dan menjalaninya setengah hati.
Karena itu, setelah kita mengajarkan tentang konsep puasa, biarkan kesadaran si kecil muncul sendiri untuk menjalaninya. Biasanya, si kecil akan meminta berpuasa setelah melihat orang atau temannya puasa. Jadi, jangan memaksa anak puasa, ya!
Baca juga: Cara Menahan Lapar Saat Puasa, Kuat sampai Berbuka
Puasa secara bertahap
Cara mengajarkan anak puasa bisa kita lakukan secara bertahap. Untuk tahap perkenalan puasa, Mama Papa bisa melatihnya puasa setengah hari, atau dari sahur sampai jam makan siang; waktu zuhur.
Kalau si kecil sudah terbiasa dan tidak mengeluh, Mama Papa bisa menambah waktu puasa secara perlahan. Misalnya, meminta si kecil untuk berpuasa dari sahur sampai asar. Dengan begitu, dia akan terlatih menahan lapar hingga magrib, dan tidak akan kaget dengan konsep puasa.
Hargai usaha anak
Ingat, puasa merupakan hal yang tidak mudah untuk anak-anak yang belum balig. Karena itu, apa pun pencapaian si kecil, Mama Papa harus menghargai setiap proses dan usahanya, ya!
Untuk membangkitkan semangat si kecil dalam berpuasa, Mama Papa bisa memberikannya pujian di depan keluarga, menjanjikan hadiah, hingga membelikan makanan yang si kecil inginkan untuk berbuka puasa. Jadi, kita bisa mengajarkan anak puasa lebih mudah, dan tetap bikin si kecil happy, deh!
Itulah beberapa cara mengajarkan anak puasa yang bisa Mama Papa terapkan. Mulai sekarang, jangan langsung memaksa si kecil untuk berpuasa, ya!
Selamat menyambut ibadah puasa, Mama Papa!
Baca Juga: Begini Aturan Puasa bagi Ibu Menyusui agar ASI Lancar