Meski aktif berhubungan intim, ada beberapa cara mencegah kehamilan yang bisa dilakukan oleh pasangan suami istri saat belum siap memiliki momongan dalam waktu dekat. Kita bisa mencegah kehamilan menggunakan metode alami, maupun dengan alat pencegah kehamilan. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini!
Sebagian pasangan baru lebih aktif melakukan hubungan seksual dan memulai program hamil untuk mendapatkan momongan. Hanya saja, ada beberapa pasangan yang aktif berhubungan intim, tapi belum berencana memiliki momongan dalam waktu dekat. Akhirnya, berbagai cara mencegah kehamilan dilakukan, agar tetap aman berhubungan intim.
Bukan dengan tidak berhubungan intim sama sekali. Sebenarnya, ada beberapa cara mencegah kehamilan yang bisa Mama Papa coba lakukan. Baik itu mencegah kehamilan secara alami, atau dengan menggunakan alat pencegah kehamilan.
Untuk lebih jelasnya, berikut 7 cara mencegah kehamilan yang terbukti ampuh:
1. Tentukan momen berhubungan intim
Cara mencegah kehamilan secara alami yang paling sederhana adalah menentukan momen berhubungan intim. Disarankan untuk berhubungan intim saat tidak di masa subur (ovulasi). Sebab, berhubungan intim di masa subur dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Dijelaskan dari Alodokter, masa ovulasi biasanya dimulai sejak hari ke-12 hingga ke-14 sejak hari pertama menstruasi. Biasanya ada beberapa tanda memasuki masa subur yang mudah dikenali, antara lain: meningkatnya suhu basal tubuh, nyeri akibat ovulasi, muncul lendir serviks, dan merasa bergairah.
2. Gunakan kondom
Menggunakan kondom menjadi salah satu cara mencegah kehamilan yang praktis dan efektif. Diperkirakan, efektivitas kondom mencegah kehamilan bisa mencapai 98%, lo!
Umumnya, kondom berbahan lateks menjadi salah satu jenis kondom yang paling ampuh mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Lalu, gunakan kondom dengan benar agar tidak cepat lepas dan bocor.
Baca Juga: Mengenal Kondom Wanita, Benarkah Lebih Efektif?
3. Keluarkan “cairan” di luar
Beberapa pasangan suami istri yang kurang nyaman menggunakan kondom saat berhubungan intim. Sebagai gantinya, Mama Papa bisa menerapkan metode “keluar di luar” sebagai salah satu cara mencegah kehamilan.
Meski efektivitasnya mencapai 70%, “keluar di luar” menjadi cara mencegah kehamilan yang cukup riskan. Pasalnya, Papa harus bisa mengendalikan diri dan memperkirakan waktu mengeluarkan penis dari vagina. Pastikan berhati-hati, ya!
4. Minum kontrasepsi darurat
Ada kalanya pasangan suami istri terlanjur berhubungan intim di masa subur tanpa pengaman. Untuk mencegah “kebobolan”, kita bisa minum pil kontrasepsi darurat (morning after pil). Dijelaskan dari laman Halodoc, pil kontrasepsi darurat bisa mencegah kehamilan hingga 85%.
Pil kontrasepsi darurat disarankan untuk diminum dalam waktu 72 jam setelah berhubungan intim. Namun, pastikan mengonsultasikan pada dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya.
5. Pil KB
Selanjutnya, pil KB juga menjadi salah satu alat kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan. FYI, pil KB mengandung kombinasi progestin dan estrogen yang dapat menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur. Selain itu, pil KB juga bisa mengentalkan leher rahim agar sperma sulit masuk.
Supaya benar-benar efektif mencegah kehamilan, kita harus minum pil KB secara rutin setiap hari. Sebab, melewatkan pil KB satu hari saja bisa meningkatkan peluang hamil.
6. Memasang IUD
Selain minum pil KB, cara mencegah kehamilan yang bisa dilakukan pasangan suami istri berikutnya dengan memasang IUD (Intrauterine Device). Alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim ini memiliki efektifitas mencegah kehamilan hingga 99,9%.
Biasanya, IUD dapat mencegah kehamilan selama 3-10 tahun setelah dipasang. Apabila ingin di tengah jalan Mama Papa berubah pikiran untuk memiliki anak. IUD dapat dilepas kapan saja oleh dokter, tanpa memengaruhi kesuburan.
Baca Juga: 8 Alat Kontrasepsi Paling Efektif untuk Menunda Kehamilan
7. Melakukan operasi steril
Terakhir, Mama Papa bisa melakukan operasi steril untuk mencegah kehamilan. Metode ini memiliki efektivitas mencegah kehamilan 100%. Mengutip dari laman Hellosehat, wanita dan pria memiliki metode operasi steril yang berbeda-beda.
Untuk wanita, ada dua jenis sterilisasi yang akan dilakukan, yakni tubektomi (pemotongan, pengikatan, atau penyegelan untuk menutup saluran sel telur), dan histerektomi (pengangkatan rahim). Sementara itu, sterilisasi pada pria dilakukan dengan prosedur vasektomi untuk mencegah sperma menuju penis.
Penting dipahami, operasi steril merupakan cara mencegah kehamilan permanen. Artinya, Mama Papa tidak akan bisa memiliki keturunan lagi setelah melakukan operasi steril. Jadi, pertimbangkan dengan matang, ya!
Itulah beberapa cara mencegah kehamilan yang bisa Mama Papa pertimbangkan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan metode mencegah kehamilan yang tepat, ya!
Baca Juga: Begini Cara Hamil Bayi Kembar, Peluangnya Sangat Tinggi