Diare termasuk salah satu masalah kesehatan yang rentan terjadi pada bayi. Meski terkadang bisa sembuh dengan sendirinya, bukan berarti Mama Papa boleh anggap remeh diare yang kerap terjadi pada anak usia dini. Pasalnya, diare pada bayi rentan menyebabkan komplikasi hingga kematian.
Tak hanya menyerang orang dewasa, nyatanya diare juga bisa terjadi pada bayi. Bukan hal yang patut dianggap remeh, pasalnya diare berulang berisiko menyebabkan bayi stunting. Bahkan, dalam kondisi yang lebih parah, diare menjadi salah satu penyebab utama kematian pada bayi, lo, Mama Papa!
Selama ini sebagian orangtua beranggapan penyebab bayi diare karena salah makan. Memang tidak sepenuhnya salah, hanya saja masih ada penyebab diare lainnya yang perlu diperhatikan. Mulai dari perubahan pola makan, alergi makanan atau minuman, hingga faktor kesehatan tertentu.
Supaya tidak salah penanganan, berikut 5 penyebab diare pada bayi yang perlu diwaspadai:
Infeksi virus dan bakteri
Penyebab utama diare pada bayi adalah infeksi virus rotavirus. Tak hanya menyebabkan dehidrasi, diare akibat infeksi rotavirus bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Untuk mencegahnya, Mama Papa perlu memenuhi jadwal vaksin rotavirus guna mengurangi risiko bayi diare akibat infeksi tersebut.
Sementara itu, infeksi bakteri Salmonella, E.Coli, atau Shigella juga menjadi salah satu penyebab diare pada bayi yang perlu diwaspadai. Selain mencret, biasanya bayi diare akibat infeksi bakteri kerap menyebabkan feses berdarah.
Intoleransi laktosa
Selanjutnya, bayi diare juga bisa karena intoleransi laktosa. Dijelaskan dari laman Alodokter, intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh mencerna laktosa. Biasanya, gejala intoleransi laktosa akan muncul 30 menit hingga 2 jam setelah bayi minum susu formula atau MPASI mengandung susu.
Diare menjadi salah satu gejala yang kerap terjadi saat bayi mengalami intoleransi laktosa. Bahkan, feses yang dikeluarkan berbau asam menyengat, dan menyebabkan kemerahan pada area anus bayi, lo!
Baca Juga: Alergi Susu Sapi: Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat
Perubahan pola makan
Memasuki usia 6 bulan, bayi akan mulai mengonsumsi makanan padat (MPASI) guna memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Karena terbiasa dengan ASI, ternyata perubahan pola makan turut menyebabkan sistem pencernaan bayi “kaget”. Kondisi inilah yang menyebabkan bayi diare.
Untuk mengatasi diare pada masa MPASI pertama bayi, Mama Papa bisa memberikan makanan bertekstur halus agar mudah dicerna. Lalu, kurangi menu MPASI mengandung serat tinggi seperti jagung, brokoli, atau kacang-kacangan. Karena dapat memperburuk diare yang dialami si kecil.
Konsumsi makanan mentah
Saat memasuki usia MPASI, usahakan untuk memberikan makanan yang sudah benar-benar bersih dan matang sempurna. Sebab, mengonsumsi makanan yang masih mentah menjadi salah satu penyebab bayi diare yang cukup sering terjadi.
Faktanya, kuman penyebab diare sering ditemukan pada makanan mentah. Baik itu sayuran mentah, buah yang tidak dicuci dengan baik, serta olahan daging dan berbagai sumber protein hewani yang masih mentah. Itu mengapa, pastikan selalu mengolah makanan dengan baik, dan memerhatikan tingkat kematangan makanan agar aman dikonsumsi si kecil.
Masalah kesehatan
Terakhir, penyebab diare pada bayi juga bisa karena adanya masalah kesehatan yang dialami si kecil. Ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab diare pada anak. Salah satunya adalah penyakit celiac.
Mengutip dari laman Hellosehat, celiac adalah salah satu penyakit yang menyebabkan diare kronis pada bayi. Biasanya, diare akan muncul setelah si kecil mengonsumsi makanan mengandung gluten. Jika tidak segera diatasi, celiac berisiko menyebabkan bayi mengalami kembung, mual dan muntah, serta penurunan berat badan.
Baca Juga: 7 Penyebab BAB Berdarah, yang Umum dan Berbahaya
Cara Mencegah Diare pada Bayi
Tidak cukup kalau Mama Papa hanya mencari tahu penyebab bayi diare. Supaya si kecil tetap sehat dan tumbuh kembang optimal, kita juga perlu melakukan cara mencegah diare pada anak usia dini.
Pencegahan diare bisa dimulai dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Mulai dari menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci bahan makanan dengan air mengalir, serta mengolah MPASI dengan benar hingga matang sempurna.
Apabila si kecil sudah terlanjur diare, segera lakukan pertolongan pertama untuk mengatasi bayi diare. Baik dengan rutin memberi ASI agar si kecil tidak dehidrasi, serta memberikan MPASI yang tepat untuk meringankan gejala diare.
Jika diare tidak kunjung sembuh, bahkan kondisinya semakin parah. Segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dengan begitu, diare yang dialami si kecil bisa segera teratasi!
Baca Juga: 8 Warna Feses Bayi, Jadi Tanda Kesehatan Si Kecil