Jangan remehkan permainan tradisional. Karena permainan tradisional juga bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak, lo! Khususnya untuk perkembangan motorik anak. Nah, ada banyak permainan tradisional yang baik untuk motorik anak. Lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai kelar, ya!
Semakin berkembangnya zaman, permainan tradisional mulai ditinggalkan anak-anak. Hal ini juga disebabkan para orangtua yang jarang mengenalkan permainan tradisional pada si kecil, dan malah memilih memberikan smartphone. Padahal, ada banyak permainan tradisional yang baik untuk motorik anak, lo!
Perlu Mama Papa ketahui, permainan tradisional tidak hanya baik dalam mengasah fisik anak saja. Permainan tradisional juga bisa melatih anak mengembangkan imajinasi, konsentrasi, hingga kemampuan sosial anak.
Oleh karena itu, Mama Papa bisa mengenalkan beragam permainan tradisional yang baik untuk motorik anak berikut ini:
Lompat tali
Salah satu permainan tradisional yang baik untuk motorik anak adalah lompat tali. Permainan tradisional ini melatih koordinasi kaki, tangan, dan tubuh si kecil agar lebih lincah. Selain itu, permainan lompat tali juga melatih daya konsentrasi dan imajinasi anak.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari target lompat yang harus digapai anak, mulai dari lompatan tingkat mata kaki, hingga setinggi kepala. Karena itu, anak harus mengira-ngira lompatannya agar tepat sasaran.
Baca Juga: Tidak Hanya Bermain, Ini Manfaat Finger Painting bagi Anak
Engklek
Permainan tradisional yang baik untuk motorik anak berikutnya adalah engklek. Manfaat bermain engklek ternyata dapat meningkatkan keseimbangan tubuh, kemampuan gerak kaki, dan tangan saat melempar batu ke kotak-kotak.
Untuk memulai permainan engklek, Mama Papa bisa menggambar susunan kotak-kotak dengan kapur, seperti bentuk pesawat. Lalu ajarkan anak untuk melempar batu ke dalam kotak tanpa keluar garis. Minta anak melompat ke setiap kotak, lalu mengambil batu yang dilempar. Kemudian kembali ke titik awal dengan membawa batu tersebut.
Gobak sodor
Tidak kalah menarik, permainan tradisional yang baik untuk motorik anak berikutnya adalah gobak sodor. Untuk memainkan gobak sodor, Mama Papa bisa mengajak teman-teman si kecil. Karena setiap regu setidaknya terdiri dari 3-6 orang, yang kemudian dibagi menjadi dua tim: penjaga dan pemain.
Berikutnya, kita bisa membuat garis-garis sampai membentuk 3 kotak yang sama besar. Aturan permainan gobak sodor cukup mudah. Tim penjaga berdiri di garis dan menghalangi pemain agar tidak melewati garis tersebut.
Sebaliknya, para pemain harus menembus garis untuk meraih kemenangan. Karena membutuhkan konsentrasi, kecekatan dan kekompakan, permainan tradisional ini melatih koordinasi kaki dan tangan anak. Sehingga, membuat anak lebih lincah.
Baca Juga: 7 Ide Permainan Anak Usia 5 Tahun Beserta Manfaatnya
Bola bekel
Permainan tradisional yang baik untuk motorik anak selanjutnya: bola bekel. Tidak hanya untuk anak perempuan, permain bola bekel juga bermanfaat bagi anak laki-laki.
Cara bermain bola bekel cukup mudah, ajarkan anak untuk memantulkan bola bekel, sambil melempar biji bekel. Lalu, minta si kecil untuk mengambil satu per satu biji sebelum bola bekel memantul dua kali.
Karena membutuhkan konsentrasi dan keterampilan tinggi. Manfaat bermain bola bekel sangat baik untuk motorik anak. Karena si kecil akan melatih koordinasi tangan, agar bergerak dengan cepat.
Layangan
Terakhir, salah satu permainan tradisional yang baik untuk motorik anak adalah bermain layangan. Ternyata bermain layangan sangat bermanfaat untuk motorik anak. Karena untuk menerbangkan layang-layang, si kecil harus menarik dan mengulur benang, kemudian mengendalikan layangan di udara.
Belum lagi saat layangannya putus, si kecil harus berlari-larian untuk mengambil dan membawa layangannya kembali. Hal ini sangat baik untuk perkembangan motorik anak. Walau permainannya seru, pastikan Mama Papa mengajak anak main layangan di tempat yang aman, ya!
Itulah beberapa permainan tradisional yang baik untuk motorik anak. Kira-kira Mama Papa mau mengajak si kecil main apa hari ini?
Baca Juga: Mengenal Golden Age pada Tumbuh Kembang Anak