Merangkak termasuk tahap penting dalam pertumbuhan bayi. Namun yang masih menjadi pertanyaan sebagian besar orangtua baru: kapan idealnya bayi belajar merangkak? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan pada artikel di bawah ini hingga akhir!
Melihat anak yang bisa langsung berjalan tanpa merangkak memang membanggakan. Namun, tahukah Mama Papa, ternyata merangkak termasuk salah satu fase penting dalam pertumbuhan bayi. Itu mengapa, sebagai orangtua, kita disarankan untuk membiarkan bayi belajar merangkak sebelum akhirnya bisa berjalan.
Faktanya, merangkak berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi di golden age. Fase merangkak akan melatih bayi untuk mengembangkan kemampuannya berpindah tempat secara mandiri.
Namun, belajar merangkak juga merupakan tahapan yang sulit dilakukan oleh bayi. Pasalnya, belajar merangkak tidak hanya mengharuskan si kecil untuk memiliki otot yang kuat saja. Tapi, juga membutuhkan keselarasan antara pikiran dan tubuh.
Baca Juga: Pakai Baby Walker Tidak Aman untuk Bayi? Ini Faktanya!
Manfaat Merangkak untuk Tumbuh Kembang Bayi
Meski kesannya sepele, namun sebenarnya ada banyak manfaat belajar merangkak untuk tumbuh kembang bayi. Salah satunya adalah manfaat merangkak untuk mengoptimalkan keterampilan motorik kasar bayi.
Hal ini tentu saja berkat kegiatan merangkak yang melibatkan lengan, kaki, dan seluruh tubuh si kecil. Ke depannya, keterampilan motorik kasar bayi berfungsi untuk melatih kekuatan fisik agar bisa berjalan, berlari, dan melompat dengan baik.
Di samping itu, fase belajar merangkak juga bermanfaat untuk memperkuat otot-otot kecil pada tangan dan jari si kecil. Jika terus dilatih, kemampuan merangkak dapat membantu mengoptimalkan keterampilan motorik halus pada bayi.
Satu lagi yang tidak kalah menarik, manfaat bayi belajar merangkak juga bisa untuk meningkatkan kemampuan visuospasial bayi. Dijelaskan dari laman Alodokter, visuospasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengenali objek, sekaligus belajar mengingat letak objek tersebut.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan yang Menakjubkan
Usia Berapa Bayi Belajar Merangkak?
Mengutip dari Klikdokter, fase bayi belajar merangkak dimulai pada usia 6-10 bulan. Tahapan ini dimulai saat si kecil menggunakan kedua tangan dan kakinya sebagai penopang pada usia 6-7 bulan. Bahkan, kalau Mama Papa amati, biasanya di tahapan usia ini bayi mulai mengambil ancang-ancang untuk mulai merangkak.
Kemudian, memasuki usia 8-10 bulan, fase bayi belajar merangkak semakin berkembang pesat. Kali ini, si kecil sudah semakin lihai untuk merangkak dengan sendirinya. Terus, kalau si kecil belum menunjukkan tanda-tanda merangkak bagaimana?
Mama Papa tidak perlu khawatir, karena setiap bayi memiliki fase merangkak yang berbeda-beda. Daripada menghabiskan waktu untuk khawatir dan menyalahkan diri sendiri. Akan lebih baik kalau Mama Papa coba melakukan stimulasi untuk membantu sang buah hati belajar merangkak.
Begini cara stimulasi bayi belajar merangkak yang bisa Mama papa coba di rumah:
1. Beri kesempatan untuk tummy time
Salah satu cara stimulasi untuk membantu bayi merangkak adalah tummy time atau tengkurap. Membiasakan si kecil untuk tummy time bermanfaat untuk memperkuat otot-otot tubuh si kecil. Baik itu otot leher, bahu, dan kepala. Dalam jangka panjang, kegiatan tummy time akan menjadi bekal penting untuk membantu si kecil belajar merangkak.
Baca Juga: Manfaat Tummy Time pada Bayi, dan Cara Aman Melakukannya
2. Latihan duduk
Selain itu, Mama Papa juga bisa mengajak si kecil untuk latihan duduk di usia 4-6 bulan. Mengutip dari laman Hellosehat, latihan duduk sambil disandarkan dengan bantal menjadi salah satu cara membantu bayi meningkatkan keseimbangannya. Dengan begitu, ke depannya si kecil dapat lebih lancar belajar merangkak.
3. Dorong si kecil meraih mainan
Cara stimulasi bayi belajar merangkak yang bisa dilakukan berikutnya dengan memancing si kecil dengan mainan. Dalam hal ini, Mama Papa bisa meletakkan beberapa mainan kesukaan si kecil yang bisa mengeluarkan suara saat sedang tummy time. Secara perlahan, cara ini dapat mendorong rasa penasaran si kecil, agar semangat merangkak ke arah mainan tersebut.
4. Beri ruangan luas yang aman
Mengawasi bayi belajar merangkak adalah kewajiban. Minimal, kita harus memastikan ruangan di rumah benar-benar aman untuk anak bergerak. Hindari benda-benda tajam dan mudah pecah agar tidak melukai si kecil. Lalu, tutup stop kontak guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat si kecil mulai aktif merangkak di rumah.
Semoga artikel ini membantu!