Ketika menghadapi si kecil yang sulit diatur kadang kala kita langsung melarangnya untuk ini-itu, atau langsung dengan tegas bilang “tidak boleh”. Alih-alih membuat si kecil makin menurut dengan kita, hal ini malah bikin si kecil makin mengekang. Makanya, Mama Papa harus berpikir dua kali sebelum bilang “tidak” pada anak.
Ada banyak cara melarang atau menolak pemintaan anak yang kadang tidak baik untuk dirinya sendiri. Sayangnya, Mama Papa sering kesulitan berkata tidak pada anak, baik itu karena kasihan melihat si kecil atau karena tidak mau ribet menjelaskan ke si kecil. Jelas, hal ini tidak boleh terus dibiarkan, Mama Papa!
Perlu Mama Papa ketahui, terlalu sering bilang tidak pada anak bisa menurunkan rasa percaya si kecil. Karena dia dianggap melakukan kesalahan terus-menerus; karena dilarang. Tak heran kalau si kecil merasa takut saat mencoba hal-hal baru. Makanya, Mama Papa harus kreatif menyusun kalimat yang mudah dipahami si kecil.
Dibandingkan terus berkata tidak pada anak, berikut alternatif untuk bisa Mama Papa ucapkan ke si kecil:
Berikan penjelasan logis
Mama Papa harus memberikan penjelasan yang lebih logis, sebelum bilang tidak pada anak. Karena si kecil bisa bertindak nekat atau melakukan hal yang dilarang untuk tahu efek sampingnya.
Supaya si kecil mudah memahami maksud dari larangan Mama Papa, berikan kata-kata yang lembut, runut, dan sederhana. Dengan begitu, si kecil akan belajar tentang sebab-akibat dari perbuatannya.
Contohnya, saat Mama Papa melarang si kecil makan cokelat. Kita bisa menjelaskan kandungan cokelat dan bahaya makan cokelat untuk kesehatan gigi si kecil. Sehingga dia bisa memahami maksud dari larangan kita.
Baca juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Anak Susah Diatur, Bukan Dimarahi!
Pakai kalimat positif
Perlu diketahui, bilang tidak pada anak bisa menyakiti hati si kecil, lo! Maka dari itu, Mama Papa bisa mengganti “larangan” menjadi kalimat positif. Katakan dengan lembut agar si kecil mudah memahami apa yang kita maksud. Dengan begitu, dia tidak merasa terintimidasi dengan perkataan kita.
Misalnya, daripada Mama Papa mengatakan “Jangan mencoret-coret seprai, kak!”, kita bisa menggantinya dengan kalimat “Ayo, kalau mau main coret-coret di buku gambar saja, yuk, kak!”. Meski terdengar sepele, cara ini bisa menjaga perasaan si kecil, lo!
Menawarkan pilihan
Melihat si kecil merengek saat keinginannya kita turuti, pasti kerap memancing emosi Mama Papa, ya? Daripada Mama Papa menolak keinginan si kecil mentah-mentah, lebih baik kita menawarkan pilihan lain.
Contoh, kalau si kecil pengin makan es krim. Mama Papa bisa menawarkan makan berat sebelum makan es krim. Meski dia tidak menyukai pilihan yang kita tawarkan, setidaknya si kecil belajar menerimanya.
Baca Juga: 8 Dampak Negatif Sering Membandingkan Anak, Bikin Stres!
Ajak anak ngobrol
Sebelum berkata tidak pada anak, Mama Papa bisa mengajak si kecil ngobrol santai untuk membuat kesepakatan bersama. Hal ini akan mengajari anak tentang batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mama Papa bisa meminta pendapat si kecil langsung saat ngobrol.
Misal, saat si kecil ingin bermain smartphone. Tanyakan: apa kakak tahu apa dampak bermain smartphone berlebihan? Setelah itu, Mama Papa bisa mengajak si kecil diskusi untuk mencari solusi terbaik. Misal, tetap membolehkan si kecil bermain smartphone, namun hanya 1 jam sehari dan selesai dia mengerjakan PR.
Jadi, sekarang Mama Papa menolak keinginan si kecil dengan menggunakan kalimat lebih kreatif, selain bilang tidak pada anak, kan?
Baca Juga: Anak Sering Membantah Orangtua, Begini Menghadapinya