Cara Bilang “Tidak” pada Anak Tanpa Menyakiti HatiCara Bilang “Tidak” pada Anak Tanpa Menyakiti HatiCara Bilang “Tidak” pada Anak Tanpa Menyakiti HatiCara Bilang “Tidak” pada Anak Tanpa Menyakiti Hati
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Cara Bilang “Tidak” pada Anak Tanpa Menyakiti Hati

June 21, 2023
Tidak pada Anak

Bilang "Tidak" pada Anak | Foto: Freepik

Ketika menghadapi si kecil yang sulit diatur kadang kala kita langsung melarangnya untuk ini-itu, atau langsung dengan tegas bilang “tidak boleh”. Alih-alih membuat si kecil makin menurut dengan kita, hal ini malah bikin si kecil makin mengekang. Makanya, Mama Papa harus berpikir dua kali sebelum bilang “tidak” pada anak.

Ada banyak cara melarang atau menolak pemintaan anak yang kadang tidak baik untuk dirinya sendiri. Sayangnya, Mama Papa sering kesulitan berkata tidak pada anak, baik itu karena kasihan melihat si kecil atau karena tidak mau ribet menjelaskan ke si kecil. Jelas, hal ini tidak boleh terus dibiarkan, Mama Papa!

Perlu Mama Papa ketahui, terlalu sering bilang tidak pada anak bisa menurunkan rasa percaya si kecil. Karena dia dianggap melakukan kesalahan terus-menerus; karena dilarang. Tak heran kalau si kecil merasa takut saat mencoba hal-hal baru. Makanya, Mama Papa harus kreatif menyusun kalimat yang mudah dipahami si kecil. 

Dibandingkan terus berkata tidak pada anak, berikut alternatif untuk bisa Mama Papa ucapkan ke si kecil:

Berikan penjelasan logis

Mama Papa harus memberikan penjelasan yang lebih logis, sebelum bilang tidak pada anak. Karena si kecil bisa bertindak nekat atau melakukan hal yang dilarang untuk tahu efek sampingnya. 

Supaya si kecil mudah memahami maksud dari larangan Mama Papa, berikan kata-kata yang lembut, runut, dan sederhana. Dengan begitu, si kecil akan belajar tentang sebab-akibat dari perbuatannya. 

Contohnya, saat Mama Papa melarang si kecil makan cokelat. Kita bisa menjelaskan kandungan cokelat dan bahaya makan cokelat untuk kesehatan gigi si kecil. Sehingga dia bisa memahami maksud dari larangan kita.

Baca juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Anak Susah Diatur, Bukan Dimarahi!

Pakai kalimat positif

Perlu diketahui, bilang tidak pada anak bisa menyakiti hati si kecil, lo! Maka dari itu, Mama Papa bisa mengganti “larangan” menjadi kalimat positif. Katakan dengan lembut agar si kecil mudah memahami apa yang kita maksud. Dengan begitu, dia tidak merasa terintimidasi dengan perkataan kita.

Misalnya, daripada Mama Papa mengatakan “Jangan mencoret-coret seprai, kak!”, kita bisa menggantinya dengan kalimat “Ayo, kalau mau main coret-coret di buku gambar saja, yuk, kak!”. Meski terdengar sepele, cara ini bisa menjaga perasaan si kecil, lo!

Menawarkan pilihan

Melihat si kecil merengek saat keinginannya kita turuti, pasti kerap memancing emosi Mama Papa, ya? Daripada Mama Papa menolak keinginan si kecil mentah-mentah, lebih baik kita menawarkan pilihan lain. 

Contoh, kalau si kecil pengin makan es krim. Mama Papa bisa menawarkan makan berat sebelum makan es krim. Meski dia tidak menyukai pilihan yang kita tawarkan, setidaknya si kecil belajar menerimanya. 

Baca Juga: 8 Dampak Negatif Sering Membandingkan Anak, Bikin Stres!

Ajak anak ngobrol

Sebelum berkata tidak pada anak, Mama Papa bisa mengajak si kecil ngobrol santai untuk membuat kesepakatan bersama. Hal ini akan mengajari anak tentang batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mama Papa bisa meminta pendapat si kecil langsung saat ngobrol.

Misal, saat si kecil ingin bermain smartphone. Tanyakan: apa kakak tahu apa dampak bermain smartphone berlebihan? Setelah itu, Mama Papa bisa mengajak si kecil diskusi untuk mencari solusi terbaik. Misal, tetap membolehkan si kecil bermain smartphone, namun hanya 1 jam sehari dan selesai dia mengerjakan PR.

Jadi, sekarang Mama Papa menolak keinginan si kecil dengan menggunakan kalimat lebih kreatif, selain bilang tidak pada anak, kan?

Baca Juga: Anak Sering Membantah Orangtua, Begini Menghadapinya

Share
0
Febi
Febi

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid