Manfaat memasukkan anak ke PAUD tidak sekadar melatih si kecil bersosialisasi dengan orang lain. Tapi, juga bisa membantu agar lebih berkembang, sehingga lebih siap masuk tahap sekolah dasar. Namun, berapa usia ideal anak masuk PAUD? Begini penjelasannya.
Banyak orangtua yang berencana memasukkan sang buah hati ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebelum masuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Sebenarnya boleh saja, namun ternyata hanya sebagian orangtua yang memiliki pemahaman persiapan matang sebelum memasukkan anak ke PAUD. Termasuk salah satunya mengetahui usia ideal anak masuk PAUD.
Mengutip dari Kompas.com, disarankan anak masuk PAUD sejak masa golden age. Alasannya karena di periode emas pertumbuhannya, otak anak tumbuh dan berkembang sangat pesat. Sehingga, memasukkan anak ke PAUD lebih dini dapat menjadi stimulasi pendidikan yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak di masa depan.
Saat ini, tidak sedikit orangtua yang memutuskan menyekolahkan anak ke PAUD lebih cepat, yakni sejak usia 1,5 tahun. Sayangnya, menyekolahkan anak ke PAUD terlalu cepat justru bisa menjadi bumerang. Karena berisiko menyebabkan anak cepat jenuh dan tidak semangat sekolah.
Umumnya, semua anak berusia 0-6 tahun bisa masuk PAUD. Hanya saja, biasanya rata-rata usia ideal anak masuk PAUD dimulai saat anak memasuki usia 2,5 hingga 3 tahun. Meski begitu, usia bukan hanya satu-satunya tolak ukur si kecil siap masuk PAUD, ya Mama Papa!
Baca Juga: Anak Homeschooling vs Sekolah Formal, Mana yang Terbaik?
Tanda Anak Siap PAUD
Sebelum memutuskan menyekolahkan si kecil, Mama Papa harus memastikan si kecil siap masuk PAUD. Ada beberapa indikator yang menunjukkan tanda anak siap sekolah, antara lain:
1. Menunjukkan keinginan sekolah
Satu tanda anak siap masuk PAUD yang paling mudah dikenali adalah menunjukkan keinginan bersekolah. Misal, apabila memiliki kakak, si kecil sedang mengantarkan ke sekolah dan tertarik untuk memainkan berbagai permainan yang disediakan di taman bermain. Bahkan, tidak jarang si kecil menanyakan kapan ia bisa mulai sekolah.
2. Lulus toilet training
Kita tidak bisa mengandalkan guru di PAUD sebagai “babysitter” si kecil. Itu mengapa, usahakan si kecil sudah mulai lulus toilet training saat masuk PAUD. Minimal, si kecil harus bisa memberi tahu gurunya apabila ingin buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB) di sekolah.
Baca Juga: 7 Tips Sukses Melatih Anak Toilet Training Tanpa Drama
3. Bisa bermain bersama
Tak hanya faktor usia, anak siap masuk PAUD juga ditandai dengan kemampuan si kecil yang mulai bisa berinteraksi dan bermain bersama dengan teman-teman seusianya. Dengan begitu, so kecil bisa lebih mudah beradaptasi dengan teman-teman barunya.
4. Memahami instruksi
Ada kalanya guru di PAUD memberikan instruksi sederhana kepada seluruh siswa. Maka, satu tanda anak siap PAUD yang tidak boleh dilewatkan adalah memiliki kemampuan memahami instruksi sederhana. Hal ini bertujuan agar si kecil bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan lancar.
5. Kemampuan motorik sudah terasah
Satu tanda anak siap masuk PAUD yang tidak kalah penting adalah memiliki kemampuan motorik yang sudah mulai terasah. Seperti bisa berjalan dan berlari, melempar bola, melompat, memegang pensil, menggambar sederhana, maupun belajar memakai baju sendiri.
Baca Juga: 5 Tips Memilih TK untuk Anak, Jangan Asal Gengsi
Manfaat PAUD bagi Anak
Lantas, kalau si kecil sudah memasuki usia ideal masuk PAUD dan menunjukkan tanda-tanda ingin sekolah, apakah kita benar-benar perlu memasukkan si kecil ke pra sekolah?
Faktanya, memasukkan anak ke PAUD menjadi langkah awal yang sangat baik. Pasalnya, ada banyak manfaat anak masuk PAUD yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak di golden age.
Salah satu manfaat anak masuk PAUD yang paling penting adalah sebagai persiapan sebelum TK dan SD. Mengingat, selama di PAUD, si kecil mulai diperkenalkan dengan berbagai rutinitas dasar sekolah. Bahkan, si kecil juga belajar untuk lebih disiplin dan mematuhi aturan yang berlaku.
Memasukkan anak ke PAUD juga bermanfaat untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial si kecil. Jangan salah, memiliki perkembangan emosional dan sosial yang baik membantu anak untuk bisa belajar mengatur emosi dan belajar menghargai orang lain.
Selain itu, masih banyak manfaat memasukkan anak ke PAUD yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Lebih lengkapnya, Mama Papa bisa baca artikel: Manfaat Anak Masuk PAUD bagi Tumbuh Kembang.
Jadi, sudah semakin yakin untuk memasukkan anak ke PAUD, Mama Papa?
Baca Juga: Cara Bilang “Tidak” pada Anak Tanpa Menyakiti Hati