Viral, Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apakah Berbahaya?Viral, Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apakah Berbahaya?Viral, Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apakah Berbahaya?Viral, Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apakah Berbahaya?
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Viral, Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apakah Berbahaya?

June 23, 2023
Bermain Roleplay

Bermain Roleplay | Foto: Freepik

Mama Papa mungkin sudah tidak asing lagi dengan kasus anak yang bermain roleplay di TikTok. Alih-alih memberikan anak kebebasan bermedia sosial, ternyata permainan ini bisa membahayakan mental anak, lo! Lantas, mengapa main roleplay di TikTok berbahaya?

Beberapa waktu lalu sempat viral seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang dipergoki orangtuanya sedang bermain roleplay di TikTok. Dia melakukan permainan ini bersama seseorang yang tidak dikenalnya di TikTok.

Dalam permainan tersebut, si anak bersama temannya beradu peran layaknya pasangan dalam sebuah keluarga. Video TikTok tersebut lantas membuat banyak orang bertanya-tanya, apa itu roleplay?

Bagi Mama Papa yang belum tahu, roleplay adalah aktivitas berpura-pura menjadi orang lain. Atau mungkin hal yang paling umum kita sebut dengan bermain peran. Sebenarnya, roleplay sering dimainkan anak-anak. Contohnya saat kita melihat si kecil bermain perang-perangan, menjadi dokter, atau menjadi guru.

Kalau dilihat dari segi psikologis, bermain peran sangat baik untuk tumbuh kembang anak. Karena dengan bermain peran anak dapat mengasah kemampuan imajinasi, kreativitas, hingga meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah.

Namun, hal ini agak sedikit berbeda ketika anak bermain roleplay di TikTok. Sebab, anak dituntut untuk memerankan karakter tersebut agar terlihat hidup di setiap unggahannya. Ditambah lagi, anak akan berinteraksi dengan roleplayer (pemain roleplay) lain yang tidak dia kenal.

Hal ini tidak jarang membuat para pemain akan saling berinteraksi untuk menjalin hubungan fiksi bersama dalam platform TikTok, bahkan hingga melakukan video duet. Nah, interaksi seperti ini bisa berisi candaan atau obrolan lain seputar dunia fiksi yang membahayakan anak, karena banyak yang condong ke perilaku penyimpangan seksual. 

Baca juga: Penyebab Anak Berkata Kasar, karena Meniru Orang Lain

Dampak Bermain Roleplay di TikTok

Ternyata, berbeda dengan permainan peran di dunia nyata yang dapat meningkatkan kreativitas anak. Bermain roleplay di TikTok bisa membahayakan anak-anak. Khususnya kalau mereka jauh dari pengawasan Mama Papa.

Mengutip dari laman Kumparan.com, seorang psikolog anak dan remaja, Rizqina P. Ardiwijaya, M.Psi. mengatakan, anak yang bermain roleplay rentan dimanfaatkan oleh pihak tertentu. Mereka rentan mengalami penipuan, pelecehan, hingga eksploitasi anak. Ditambah lagi, keduanya tidak saling mengenal, dan kerap mengirimi pesan-pesan atau ucapan yang tidak sewajarnya ditujukan pada anak.

Tak hanya itu, dampak bermain roleplay di TikTok juga menyebabkan anak kehilangan identitas dirinya. Karena anak bisa terjebak oleh karakter fiksi di TikTok, parahnya anak juga merasa tidak puas dengan jati dirinya sendiri.

Mengatasi Anak Kecanduan Bermain Roleplay di TikTok

Melihat anak-anak kecanduan bermain roleplay di TIkTok pastinya membuat Mama Papa khawatir. Namun, sebagai orangtua kita harus bersikap bijak dan bereaksi netral terlebih dulu. Mama Papa bisa menanyakan pada si kecil apa tujuan bermain roleplay di TikTok, dan dengan siapa dia bermain. 

Kalau dalam diskusi tersebut Mama Papa mencurigai hal buruk akan terjadi, kita bisa menjelaskan bahaya bermain roleplay dengan orang tidak dikenal pada si kecil. Bahkan, Mama Papa juga bisa bilang, kalau terlalu sering bermain bisa membuat prestasi belajarnya menurun. 

Selain itu, Mama Papa juga membatasi screen time anak dalam bermain gadget, apalagi main TikTok. Perlu diingat kembali, batasan umur minimal pengguna TikTok adalah 13 tahun. Jika si kecil masih di bawah usia tersebut, lebih baik jangan berikan akses terlebih dahulu.

Lebih baik Mama Papa mengarahkan anak ke kegiatan yang lebih positif. Seperti aktivitas fisik, bermain musik, atau mendukung minat dan bakat si kecil lainnya. Sehingga si kecil melakukan hal-hal positif yang dapat menunjang tumbuh kembangnya, Mama Papa!

Baca Juga: Selain “I Love You”, Ini 5 Bahasa Cinta Anak 

Share
0
Febi
Febi

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid