Pola asuh yang salah berdampak buruk bagi masa depan si kecil. Itu mengapa, kita harus memilih pola asuh yang tepat, sesuai dengan karakter dan kepribadian sang buah hati. Sebagai gambaran, ini tipe pola asuh anak beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa Mama Papa pertimbangkan.
Sebelum menjadi orangtua, kita dan pasangan harus menentukan pola asuh anak yang tepat. Alih-alih membentuk kepribadian positif, pemilihan tipe pola asuh yang salah justru akan berdampak negatif pada pertumbuhan sang buah hati di masa depan.
Melansir American Society for the Positive Care of Children, yang dikutip Halodoc menjelaskan, anak dengan pola asuh yang salah akan cenderung kesulitan membangun hubungan baik dengan keluarga maupun kerabatnya. Parahnya lagi, tipe pola asuh yang salah menyebabkan si kecil memiliki rasa percaya diri rendah, cenderung membangkang, hingga rentan berbuat tindakan kriminal.
Karena pola asuh bisa memengaruhi perkembangan karakter si kecil. Maka, pastikan Mama Papa memilih pola asuh yang paling tepat dan sesuai, agar bisa mendorong perkembangan diri si kecil secara mental, psikologis, dan sosial.
Lebih jelasnya, berikut tipe pola asuh anak beserta kelebihan dan kekurangan yang bisa Mama Papa pertimbangkan:
Pola asuh otoriter
Tipe pola asuh anak yang pertama adalah otoriter atau authoritarian parenting. Dikenal sebagai gaya pengasuhan yang sangat ketat, pola asuh otoriter cenderung menunjukkan sifat orangtua yang keras. Bahkan, orangtua cenderung menuntut anak-anaknya untuk mematuhi seluruh aturan yang ditetapkan. Agar sang buah hati selalu patuh dan tidak “keluar jalur”.
Hanya saja, tipe pola asuh otoriter kurang disarankan. Sebab, pola asuh satu ini dianggap berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak. Baik itu menyebabkan si kecil agresif, mudah memberontak, dan kesulitan menahan emosi.
Pola asuh permisif
Selanjutnya adalah pola asuh permisif atau permissive parenting. Berbeda dengan pola asuh otoriter yang menunjukkan kekuasaan, pola asuh permisif justru memiliki tipe pengasuhan yang hangat. Bahkan, orangtua cenderung membebaskan, memperbolehkan, dan mengabulkan semua keinginan anak.
Meski terlihat tentram, pola asuh permisif kurang disarankan. Hal ini disebabkan karena pola asuh anak satu ini memposisikan orangtua sebagai pihak yang lemah dan tidak tegas. Akibatnya, anak jadi kurang mandiri dan disiplin, tidak bisa mematuhi aturan, serta cenderung memberontak.
Baca Juga: Dampak Pola Asuh Permisif, Bebaskan Anak Tanpa Aturan
Pola asuh pendampingan
Berikutnya adalah pola asuh pendampingan (nurturant parenting). Sedikit berbeda dengan sebelumnya, nurturant parenting menjadi salah satu pola asuh yang disarankan. Karena memberi kebebasan kepada si kecil untuk eksplorasi.
Tak hanya membiarkan si kecil bebas eksplorasi, pola asuh pendampingan juga akan sekaligus mengajarkan si kecil untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Namun, pastikan Mama Papa tetap memberikan pengawasan dan batasan yang jelas pada anak. Hal ini bertujuan agar si kecil memahami aturan dan tidak bertindak terlalu jauh.
Pola asuh otoritatif
Dibanding lainnya, pola asuh otoritatif atau authoritative parenting menjadi salah satu pola asuh yang paling banyak disarankan. Umumnya, orangtua dengan pola asuh otoritatif akan terus mengasuh, mendukung, dan responsif pada setiap kegiatan anak. Tapi, tetap memberi batasan yang jelas.
Sebagai pola asuh yang demokratis, authoritative parenting cenderung memberi kesempatan si kecil untuk terlibat dan memberi pendapat. Bahkan, orangtua juga akan menjadi pendengar yang baik dan memberi kepercayaan. Tujuannya agar anak menjadi pribadi mandiri yang bertanggung jawab.
Hebatnya lagi, pola asuh otoritatif akan berdampak sangat positif bagi perilaku sang buah hati. Mulai dari membantu anak memiliki self-esteem dan kemampuan sosial yang baik, mampu memahami akibat dari perilaku yang akan diambil, serta bisa mengontrol emosi dengan baik.
Itulah penjelasan tentang tipe-tipe pola asuh yang bisa Mama Papa pertimbangkan. Meski begitu, Mama Papa tetap disarankan untuk tetap mengonsultasikan pada psikolog anak profesional untuk mendapatkan tipe pola asuh anak yang paling tepat dan sesuai dengan kepribadian si kecil, ya!
Baca Juga: 6 Tanda Toxic Parents yang Tanpa Disadari Sering Terjadi