Faktanya, ciri bayi sehat tidak hanya diukur dari bertambahnya berat badan si kecil saja. Banyak indikator lainnya yang menunjukkan sehat tidaknya bayi di periode emas pertumbuhannya. Baik itu dari perkembangan fisik, motorik, sosial, dan emosional si kecil.
Sebagian orangtua baru masih menjadikan berat badan sebagai satu-satunya ciri bayi sehat. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan jika gerak-gerik lincah menjadi indikator bayi sehat. Memang tidak salah, namun sebenarnya ciri bayi sehat tidak hanya dilihat dari perkembangan fisik dan pertambahan berat badan saja, lo!
Ciri bayi sehat bisa dikenali dari berbagai aspek. Mulai dari perkembangan motorik, emosional, serta kemampuan sosial dalam berinteraksi dengan lingkungan maupun orang-orang di sekitarnya.
Secara garis besar, berikut 9 ciri bayi sehat yang harus diketahui oleh seluruh orangtua:
1. Berat badan bertambah
Pemahaman orangtua jika penambahan berat badan sebagai ciri bayi sehat itu tidak salah. Mengingat, adanya penambahan berat badan yang stabil menjadi bukti jika asupan nutrisi harian bayi terpenuhi. Tapi, berapa penambahan berat badan pada bayi yang ideal?
Penambahan berat badan ideal yang menandakan tumbuh kembang bayi sehat berbeda-beda, tergantung usianya. Untuk bayi usia 0-6 bulan, kenaikan berat badan ideal sekitar 150-200 g per minggu. Sedangkan, penambahan berat badan bayi usia 6-12 bulan sekitar 85-140 g per minggu.
2. Peningkatan tinggi badan
Berikutnya, peningkatan tinggi badan turut menjadi ciri bayi sehat yang paling mudah dikenali. Rata-rata, panjang bayi baru lahir hingga usia 6 bulan bisa tumbuh sebanyak 4-5 cm per bulan. Nantinya, memasuki usia 6-12 bulan, panjang bayi akan bertambah sekitar 1 cm per bulannya.
Untuk memastikan bayi tumbuh optimal sesuai standar pertumbuhan ideal, Mama Papa perlu rajin melakukan pemeriksaan rutin. Lalu, beri ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, agar tumbuh kembang bayi optimal dan jauh dari risiko stunting.
Baca Juga: 5 Fakta Stunting pada Anak yang Harus Orangtua Pahami
3. Dapat menopang badan sendiri
Tak hanya penambahan berat badan dan tinggi badan, ciri bayi sehat juga bisa dilihat dari kemampuan si kecil menopang badannya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan si kecil menahan dan menyangga kepalanya sendiri saat tengkurap.
Supaya otot-otot di tubuh bayi semakin kuat, tentu Mama Papa harus melakukan stimulasi tummy time. Selain memperkuat otot, tummy time berperan penting dalam melatih perkembangan otot bayi agar cepat tengkurap, berguling, dan duduk sendiri.
4. Frekuensi menyusu ASI
Selama usia 6 bulan pertama, ASI eksklusif menjadi satu-satu asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Oleh karena itu, satu ciri bayi sehat yang mudah dikenali berikutnya dari frekuensi menyusu ASI.
Mengutip dari laman Alodokter, biasanya bayi sehat menyusu setiap 2-3 jam sekali. Dengan kata lain, bayi baru lahir bisa menyusu ASI sebanyak 8-12 kali per hari di satu bulan pertamanya. Nantinya, frekuensi menyusu akan berkurang menjadi 7-9 bulan pada usia 1-2 bulan.
Baca Juga: Cek Fakta: 7 Mitos Tentang ASI dan Ibu Menyusui yang Salah
5. Buang air lancar
Pencernaan sehat menjadi salah satu indikator penting dalam mendukung tumbuh kembang yang optimal. Itu mengapa, satu ciri bayi sehat yang tidak boleh dilewatkan adalah si kecil bisa buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) dengan lancar.
Sebagai patokan, Mama Papa bisa mengecek dari frekuensi mengganti popok. Idealnya, bayi sehat ganti popok sebanyak 8-10 kali sehari, atau setiap 2-3 jam sekali. Waspada apabila urine bayi berwarna kuning pekat. Karena, dikhawatirkan bayi mengalami dehidrasi berat.
6. Bayi tidur nyenyak
Tidur nyenyak menjadi salah satu ciri bayi sehat yang tidak boleh dianggap remeh. Dijelaskan dari SehatQ, bayi tidur nyenyak dan berkualitas menandakan bahwa si kecil bahagia dan segala kebutuhannya terpenuhi. Dengan begitu, ke depannya si kecil akan menjalani proses tumbuh kembang yang sehat.
FYI, jam tidur bayi sehat berbeda-beda tergantung usianya. Umumnya, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan butuh tidur 14-17 jam sehari. Sementara itu, jam tidur bayi usia 3-6 berubah menjadi 15-16 jam per hari. Sedangkan, jam tidur bayi 6-11 bulan adalah 14-15 jam sehari.
Baca Juga: Aturan Jam Tidur Bayi 0-12 Bulan, Optimalkan Tumbuh Kembang
7. Merespons suara
Si kecil mulai sering menengok apabila namanya dipanggil? Tak hanya sekadar “tahu namanya”, ternyata menengok saat dipanggil menjadi salah satu ciri bayi sehat. Sebab, hal ini menandakan bahwa kemampuan pendengaran bayi berfungsi optimal.
Tak hanya sekadar menengok saat namanya dipanggil, si kecil juga akan kerap merespons suara yang di sekitarnya. Baik itu merespons dengan senyuman atau bahkan tertawa.
8. Tertarik dengan sekelilingnya
Ciri bayi sehat berikutnya adalah tertarik dengan apapun yang ada di sekelilingnya. Biasanya, ketertarikan si kecil dengan hal-hal baru bisa dilihat saat memasuki usia 2 bulan. Pasalnya, di tahap usia ini, si kecil mulai tertarik melihat warna-warna cerah, memperhatikan wajah, atau bahkan memerhatikan benda bergerak.
Uniknya, ketertarikan dengan benda-benda di sekelilingnya tidak hanya menandakan bayi tumbuh sehat dan peka saja. Namun, juga membuktikan jika perkembangan motorik, mata, serta fungsi otak bayi berkembang maksimal.
9. Tenang di dekat orangtua
Banyak yang menganggap bayi tenang di dekapan orangtua hanya karena sudah hafal dengan bau Mama Papanya. Padahal, perasaan tenang dan nyaman tersebut termasuk ciri bayi sehat, lo!
Sikap bayi yang mulai tenang di dekat orangtua menjadi bukti ciri perkembangan emosional berjalan dengan baik. Ke depannya, ikatan emosional yang kuat akan meningkatkan bonding orangtua dan anak yang tak terpisahkan.
Itulah 9 ciri bayi sehat yang bisa Mama Papa mudah dikenali sejak dini. Semoga, si kecil termasuk bayi yang sehat, ya!
Baca Juga: 8 Makanan Bikin Bayi Cepat Gemuk dan Sehat