KPR menjadi pilihan terbaik bagi banyak orang yang ingin membeli rumah impian. Sebab, KPR menawarkan beragam fitur cicilan yang cukup meringankan nasabah yang belum punya cukup dana. Bagi Mama Papa yang ingin membeli rumah, tidak ada salahnya mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis KPR berikut ini.
Harga tanah dan properti dari tahun ke tahun pasti semakin mahal. Hal ini menyulitkan banyak orang untuk membeli rumah secara cash. Karena itu, banyak orang memanfaatkan berbagai jenis KPR untuk membeli rumah impian. Apakah Mama Papa salah satunya?
Bagi yang belum pahami, KPR adalah kependekan dari Kredit epemilikan rumah, atau membeli rumah dengan cara dicicil dalam jangka waktu dan bunga yang sudah ditetapkan oleh bank.
Mama Papa hanya perlu menyiapkan uang muka (DP) sebagai salah satu syarat mengajukan KPR ke bank. Berikutnya kita bisa mengangsur sisa kredit sesuai kesepakatan dengan pihak bank.
Menariknya, ternyata KPR tak hanya satu, lo! Ada beberapa jenis KPR yang bisa Mama Papa manfaatkan untuk membeli rumah. Berikut di antaranya:
KPR subsidi
Mama Papa pasti sudah tak asing lagi dengan jenis KPR satu ini. KPR subsidi adalah sistem kredit rumah dengan mendapat bantuan atau kemudahan dari pemerintah. Baik yang berbentuk dana murah jangka panjang, maupun subsidi perolehan rumah di bank pelaksana.
Biasanya, kalau Mama Papa mengajukan KPR subsidi, kita bisa mendapat keringanan biaya berupa uang muka (DP), atau pengurangan suku bunga kredit. Karena berupa bantuan dari pemerintah, KPR subsidi umumnya hanya diberikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah; di bawah Rp7 juta per bulannya.
Baca juga: Beli Rumah KPR atau Tunai? Pertimbangkan Hal Ini Dulu
KPR konvensional
Berbeda halnya dengan KPR subsidi, jenis KPR konvensional tidak mendapat bantuan pemerintah. Karena KPR konvensional atau non subsidi ini disediakan oleh pihak bank yang kebijakannya diatur sendiri oleh bank, namun tetap berlandaskan undang-undang yang berlaku.
Secara umum, KPR konvensional menyediakan jangka waktu kredit dari 5-30 tahun. Jumlah cicilan KPR biasanya menggunakan suku bunga mengambang atau floating rate. Artinya, cicilan mengikuti tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia. Sehingga, Mama Papa harus siap kalau suku bunga meningkat sewaktu-waktu.
KPR syariah
Bagi Mama Papa yang ingin kredit rumah dengan tetap memegang prinsip ajaran Islam, tak ada salahnya memilih jenis KPR syariah. Karena sistem cicilan yang disediakan dari bank syariah biasanya tidak menggunakan suku bunga, karena dianggap riba.
Sebagai gantinya, bank akan mengganti sistem tersebut dengan akad murabahah, atau perjanjian jual beli. Bank akan membeli lebih dulu rumah yang kita inginkan dari developer. Lalu bank akan menjual rumah ke kita dengan tambahan keuntungan.
Mama Papa tak perlu khawatir dengan biaya tambahan yang tiba-tiba, karena jumlah keuntungan ini disepakati bersama di awal pengajuan. Berbeda halnya dengan KPR konvensional, KPR syariah umumnya menggunakan suku bunga tetap, atau fixed rate. Artinya, suku bunga tetap sama dari awal kredit sampai akhir pembayaran kredit.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Tahapan dan Cara Membeli Rumah KPR
KPR take over
Mama Papa pernah mendengar istilah KPR take over? Pada dasarnya, jenis KPR ini berupa program pembayaran yang sebelumnya kita ajukan ke satu bank, lalu kita pindahkan ke bank lain yang dianggap lebih menguntungkan.
Jenis KPR ini sangat cocok untuk Mama Papa yang ingin mengubah suku bunga agar tidak membebani angsuran. Karena itu, Mama Papa bisa mencari bank dengan penawaran KPR yang lebih menarik.
KPR refinancing
Berbeda dengan jenis KPR lainnya, sistem KPR refinancing adalah pembiayaan kembali kredit yang sedang berjalan lewat pinjaman baru. Memang konsepnya terkesan seperti “gali lubang, tutup lubang”.
Akan tetapi, fitur ini memudahkan kita yang mengalami kendala melunasi cicilan rumah. Karena biayanya suku bunga pinjaman lebih kecil dari bunga KPR.
Itulah beberapa jenis KPR yang bisa Mama Papa pilih. Untuk mendapatkan informasi cicilan lebih lanjut, jangan lupa datangi pihak bank, ya!
Baca Juga: 5 Tips Membeli Rumah Bagi Pasangan Muda