Di era modern seperti sekarang, kemampuan bilingual atau dua bahasa sangat dibutuhkan. Itu mengapa, banyak orangtua yang mulai membiasakan anak belajar dua bahasa sejak dini. Baik itu belajar bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, maupun dengan bahasa Mandarin.
Jangan salah, ternyata membiasakan anak belajar dua bahasa sejak dini itu penting banget. Mengutip dari Kompas.id, seorang Dosen Senior Psikologi di Anglia Ruskin University, Cambridge, Inggris, Dr. Dean D’Souza menjelaskan jika memiliki kemampuan bilingual sejak dini memberikan dampak positif jangka panjang bagi anak.
Penting dipahami, membiasakan anak belajar dua bahasa sejak dini tidak hanya sekadar melatih kemampuan berbahasa, agar bisa bersaing di jenjang sekolah maupun kerja saja. Tapi, juga dapat membangun kepercayaan diri, hingga menumbuhkan empati dan toleransi terhadap sesama.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kelebihan anak belajar dua bahasa sejak dini yang telah Berkeluarga.id rangkum:
Memberi kesempatan si kecil belajar dua bahasa sejak dini bermanfaat untuk mendukung kemampuan kognitif. Dalam hal ini, anak bilingual biasanya dapat menyelesaikan tugas dengan baik, berpikir kreatif, serta mampu menyelesaikan masalah dengan bijak. Hebatnya lagi, anak yang belajar dua bahasa sejak dini juga memiliki kemampuan fokus dan mengingat yang baik, lo!
Percaya atau tidak, anak yang belajar dua bahasa sejak dini cenderung lebih unggul secara akademik, terutama saat di sekolah. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian dikutip oleh Halodoc, bahwa anak bilingual lebih cepat belajar membaca dan lebih unggul memperoleh kata-kata baru, dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
Bahkan, menurut sebuah penelitian dari MARS Institute for Brain, Behaviour, and Development, Sydney, Australia, yang dimuat dalam jurnal Annual Review of Linguistic (2019) mengungkapkan bahwa anak bilingual lebih berpotensi memiliki nilai akademik yang bagus di sekolah.
Kelebihan anak belajar dua bahasa sejak dini berikutnya adalah memiliki perkembangan fungsi otak yang optimal. Perkembangan fungsi otak yang hanya berfungsi dalam mendukung kegiatan belajar di sekolah saja. Melainkan juga dapat menjadi bekal saat sang buah hati memasuki usia dewasa.
Tidak patut dianggap remeh, pasalnya memiliki kemampuan fungsi otak yang optimal bisa mencegah terjadinya gangguan otak saat dewasa. Hebatnya lagi, seorang bilingual dipercaya dapat menangkal demensia dan Alzheimer empat tahun lebih lama, dibandingkan yang hanya berbicara satu bahasa.
Meski tidak mudah dan membutuhkan proses panjang, namun membiasakan belajar dua bahasa sejak dini bisa membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi sang buah hati. Hebatnya lagi, anak yang memiliki kemampuan dua bahasa berpotensi memiliki daya ingat lebih baik, lo!
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Konsentrasi Anak, Sambil Bermain
Siapa sangka, ternyata membiasakan anak belajar dua bahasa sejak dini bermanfaat untuk menumbuhkan empati dan toleransi terhadap dunia sekitar. Mengapa?
Alasannya sederhana, karena belajar bilingual tidak hanya sekadar membiasakan mereka fasih berbahasa asing saja. Tapi, turut mendorong anak untuk mengenali asal-usul dan budaya asal dari bahasa yang sedang dipelajari.
Bahkan, apabila mengikuti les bahasa asing, sangat mungkin jika anak akan bertemu lebih banyak orang dengan latar belakang budaya berbeda-beda. Termasuk salah satunya sang guru yang menjadi native speaker. Secara perlahan, konsep belajar tersebut mendorong anak untuk berinteraksi dengan orang lain, sekaligus menumbuhkan rasa empati dan kecerdasan emosional.
Satu lagi kelebihan mengajarkan anak dua bahasa sejak dini adalah menumbuhkan rasa percaya diri. Sangat masuk akal, mengingat, anak bilingual memiliki kemampuan lebih dibandingkan anak-anak lainnya yang hanya menguasai satu bahasa. Ke depannya, tingkat percaya diri yang tinggi dapat mendorong anak untuk berpikir kritis dan lebih vokal mengemukakan pendapat, lo!
Jadi, sudah siap untuk mulai mengajarkan anak dua bahasa di rumah?
Baca Juga: Mendaftarkan Anak Les dari Kecil, Baik atau Buruk?