Memang, tembok retak jadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada sebuah hunian. Namun, masalah tembok retak akan menjadi tanda tanya besar apabila muncul pada rumah baru. Hal inilah yang akhirnya membuat pemilik rumah merasa khawatir dan bertanya-tanya: apa sebenarnya, penyebab dinding retak pada rumah baru?
Pada dasarnya, masalah dinding retak memang cukup sering ditemukan pada rumah baru. Hanya saja, masalah dinding retak tidak sekadar mengganggu estetik hunian dan dapat diperbaiki dengan cepat dan mudah. Ada beberapa penyebab dinding retak pada rumah baru yang justru menjadi penanda adanya masalah pada hunian, dan harus segera mendapatkan penanganan serius.
Sebelum terlambat, berikut 6 penyebab dinding retak pada rumah baru yang perlu diperhatikan:
Penyebab dinding retak pada rumah yang cukup umum terjadi adalah penggunaan bahan bangunan berkualitas rendah. Cukup masuk akal, mengingat, kualitas bangunan akan berpengaruh pada ketahanan dinding rumah itu sendiri.
Penggunaan bahan bangunan berkualitas terbaik tidak hanya dilihat dari penataan dan penyusunan batu bata saja. Tapi, juga penggunaan jenis plester dan acian sesuai takaran yang pas. Sehingga, dapat menutupi permukaan dinding secara maksimal.
Secara garis besar, campuran semen berkualitas adalah kunci penting dalam membangun rumah. Sebab, campuran semen berfungsi sebagai perekat struktur dinding.
Masalahnya, terkadang ada beberapa hunian yang menggunakan campuran semen yang tidak sesuai. Baik itu campuran semen yang menggunakan air kotor maupun tercampur kotoran. Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab dinding retak pada rumah baru.
Baca Juga: Beli atau Bangun Rumah? Ini yang Lebih Cuan!
Selanjutnya, beban dinding terlalu berat menjadi salah satu penyebab dinding retak pada rumah baru yang masih sangat jarang disadari. Dijelaskan dari Kompas.com, kondisi ini disebabkan karena tiang penyangga atau kolom bangunan tidak bekerja sebagaimana mestinya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan hal ini juga bisa disebabkan karena penggunaan material yang tidak sesuai.
Faktanya, perubahan cuaca menjadi salah satu penyebab dinding retak pada rumah baru. Misal, saat suhu sedang panas-panasnya, material dan struktur bangunan akan mulai mengembang. Sebaliknya, curah hujan tinggi menyebabkan penyusutan material. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan munculnya retakan pada dinding rumah.
Untungnya, dinding retak akibat perubahan cuaca bukanlah hal yang berbahaya. Untuk memperhalus tampilan dinding, Mama Papa bisa coba memanggil tukang untuk menambal bagian yang retak.
Baca Juga: 6 Tanaman yang Tahan Hujan, Cocok di Musim Penghujan
Penyebab dinding retak pada rumah baru yang perlu diperhatikan berikutnya adalah lokasi tanah yang menurun. Umumnya, kondisi ini terjadi apabila hunian Mama Papa dibangun di atas tekstur tanah yang basah, seperti bekas sawah atau rawa.
Penting dipahami, dinding retak akibat lokasi tanah yang menurun bukanlah hal yang patut dianggap remeh. Jika dibiarkan, kondisi ini menyebabkan pondasi rumah kurang kuat, mudah goyah, dan rentan runtuh apabila terjadi gempa.
Sebenarnya, punya tanaman pohon besar adalah hal baik. Namun, pada beberapa kasus, menanam pohon besar bisa menjadi satu masalah yang cukup kompleks. Sebab, akar pohon yang besar dan menjalar menjalar menjadi salah satu penyebab dinding retak pada rumah baru, lo!
Demi keamanan, disarankan untuk menanam pohon jauh dari pondasi rumah, pipa air, dan jalur septic tank. Idealnya, untuk pohon besar di bawah 8 meter harus ditanam dengan jarak minimal 3 meter dari bangunan rumah. Lantas, bagaimana jika lahan rumah tergolong terbatas dan sempit?
Kalau sudah begini, Mama Papa harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari menanam pohon besar di halaman rumah yang sempit. Mengingat, akar pohon akan semakin besar dan kuat seiring dengan bertambahnya usia pohon.
Itulah 6 penyebab dinding retak pada rumah baru yang perlu diperhatikan. Semoga artikel ini membantu!
Baca Juga: 7 Jenis Pohon Palem Unik, Seperti Ekor Ikan dan Kipas