Memang, kita disarankan untuk rajin olahraga agar tubuh tetap bugar, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh supaya tidak mudah terserang berbagai macam penyakit. Meski begitu, pastikan Mama Papa berolahraga dengan baik dan benar. Tujuannya mendapatkan manfaat yang maksimal, dan menghindari risiko terjadinya berbagai jenis cedera saat olahraga.
Umumnya, cedera olahraga terjadi karena tidak melakukan pemanasan yang benar. Tapi, tidak menutup kemungkinan penyebab terjadinya berbagai jenis cedera saat olahraga karena intensitas yang berlebihan, teknik yang kurang tepat, hingga cara menggunakan peralatan olahraga yang salah.
Jenis cedera olahraga terbagi menjadi beberapa kategori, di antaranya: cedera ringan, cedera sedang, dan cedera berat. Setiap jenis cedera pun memiliki penanganan yang berbeda-beda. Lebih lengkapnya, berikut 7 jenis cedera saat olahraga yang sering terjadi dan cara mengatasinya:
Sebagian orang yang hobi berolahraga lari kerap mengalami cedera lutut. Jenis cedera lutut biasanya ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada tempurung yang disertai bunyi retakan. Cedera lutut saat olahraga terjadi karena trauma (jatuh), atau terlalu lama menjadikan lutut sebagai tumpuan.
Walaupun istirahat total dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada lutut, tetap saja cedera pada lutut tidak boleh dianggap remeh. Dalam kondisi yang parah, cedera lutut berisiko menyebabkan sendi pada lutut mengalami pergeseran, sehingga memunculkan rasa sakit yang intens.
Cedera tendon Achilles turut menjadi salah satu jenis cedera saat olahraga yang sering terjadi. Awalnya, jenis cedera yang kerap terjadi saat olahraga sepak bola maupun basket ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada tumit atau betis akibat tendon yang robek.
Cedera tendon Achilles dapat pulih dengan sendirinya. Kita hanya perlu mengistirahatkan kaki dan mengompresnya dengan es setiap 20 menit sekali. Tapi, kalau rasa nyeri terasa semakin parah, hingga menyebabkan kesulitan berdiri dan berjalan, segera konsultasikan pada dokter, ya!
Selanjutnya adalah cedera hamstring atau cedera saat olahraga yang ditandai dengan rasa nyeri seperti ditarik pada bagian belakang paha. Biasanya, cedera hamstring terjadi karena kurang pemanasan sebelum olahraga, atau menandakan kondisi otot yang kelelahan. Cara mengatasi cedera hamstring bisa dengan mengompres paha belakang menggunakan es selama beberapa menit.
Baca Juga: 8 Pilihan Olahraga yang Cepat Menurunkan Berat Badan
Jenis cedera saat olahraga lainnya adalah cedera shin splints atau cedera tulang kering. Salah satu penyebab cedera shin splints yang paling sering terjadi karena intensitas aktivitas fisik yang tiba-tiba, seperti misalnya mempercepat lari saat sedang jogging.
Untuk meredakan rasa nyeri, Mama Papa bisa mengompres betis dan tulang kering menggunakan es selama beberapa menit. Apabila tidak membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Nyatanya, bahu turut menjadi salah satu bagian yang rawan mengalami cedera olahraga. Jenis cedera saat olahraga ini disebabkan karena pergerakan sendi bahu yang berulang, intens, dan disertai dengan beban berlebih pada otot bahu. Akibatnya, otot bahu akan mengalami kelelahan ekstra hingga rentan sobek.
Meski begitu, Mama Papa tidak perlu khawatir berlebih. Karena jenis cedera ini bisa dapat diatasi dengan mengompres bahu dengan es, dan mengistirahatkan dengan gerakan-gerakan yang overhead.
Hampir sebagian besar orang pasti pernah mengalami kram otot. Bukan hal yang aneh, mengingat kram otot termasuk salah satu jenis cedera saat olahraga yang cukup sering terjadi. Terutama pada seseorang yang memulai olahraga intens tanpa melakukan pemanasan cukup.
Penting diketahui, kram otot bukanlah jenis cedera yang patut dianggap remeh. Apalagi kalau Mama Papa mengalami kram otot saat berenang. Sebab, kram yang terjadi di dalam air dalam meningkatkan risiko tenggelam dan mengancam nyawa.
Untuk mencegah cedera kram otot saat olahraga, tentunya Mama Papa harus rutin melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah olahraga. Apabila melakukan olahraga lari, gunakan sepatu yang pas dan nyaman, ya!
Baca Juga: Tips Memilih Sepatu Lari yang Nyaman, Perhatikan Berat Badan
Satu lagi jenis cedera saat olahraga yang cukup sering dialami oleh sebagian besar orang: nyeri pinggang. Biasanya, nyeri pinggang lebih rentan dialami oleh seseorang yang sering bersepeda, mengangkat beban, bermain tenis, maupun bermain golf.
Nyeri pinggang setelah olahraga disebabkan karena adanya robekan pada tendon atau otot, saraf terjepit, maupun herniated disk. Kabar baiknya, nyeri pinggang termasuk jenis cedera yang dapat membaik dengan sendirinya. Asalkan Mama Papa fokus istirahat dan tidak mengangkat beban berat.
Yuk, lakukan olahraga dengan benar untuk menghindari risiko cedera saat berolahraga!