Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas kita untuk membentuk pribadi anak yang suka menolong sesama. Memiliki sikap suka menolong itu penting banget, karena akan berperan penting dalam mendukung kehidupan sosial si kecil saat dewasa. Baik itu pada keluarga, guru di sekolah, maupun orang-orang terdekatnya.
Namun, manfaat mengajarkan anak agar memiliki sikap menolong tidak sekadar mendukung kehidupan sosial di masa depan saja. Menurut Children’s Museum of Sonoma County, mengajarkan sikap suka menolong membantu si kecil tumbuh menjadi sosok yang baik hati, dermawan, bertanggung jawab, menghormati orang lain, hingga belajar bersyukur atas apa yang dimiliki.
Tapi, bagaimana cara mengajarkan anak agar suka menolong sesama sejak dini? Lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini:
Ada kalanya, anak kurang memahami mengapa kita harus saling berbagi dan menolong sesama. Supaya kegiatan belajar berjalan lancar, tentunya Mama Papa harus menjelaskan kepada anak alasan mengapa mereka harus menolong orang lain.
Tidak perlu muluk-muluk, Mama Papa bisa memberikan penjelasan singkat bahwa menolong orang adalah perbuatan yang sangat baik. Kita juga bisa menjelaskan bahwa memiliki sikap menolong dan empati yang tinggi dapat membantu anak disukai banyak orang.
Cara mengajarkan anak agar suka menolong bisa dilakukan dengan memberikan tugas-tugas sederhana. Seperti misalnya dengan membiasakan anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Baik itu dengan menaruh mainan di tempatnya, mencuci gelas setelah minum susu, atau sekadar membantu menyiram tanaman bersama di sore hari.
Hanya saja, pastikan Mama Papa tidak memaksa anak membantu dan terlibat dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Supaya anak lebih semangat membantu, gunakan kalimat-kalimat sederhana yang positif, seperti: “Waktunya bersih-bersih rumah bersama, yuk!”
Baca Juga: 8 Kewajiban Anak di Rumah, Ajarkan Sejak Usia Dini
Cara mengajarkan anak suka menolong berikutnya dengan mengubah “tugas” menolong menjadi kebiasaan menyenangkan. Langkah ini dilakukan agar dapat mendorong si kecil untuk terus tertarik melakukannya; menolong sesama kapan saja dan di mana saja.
Kalau Mama Papa memiliki hewan peliharaan di rumah, tidak ada salahnya melibatkan si kecil untuk merawatnya. Tak hanya menumbuhkan rasa tanggung jawab, manfaat memelihara hewan peliharaan dapat mengajarkan anak agar memiliki rasa suka menolong kepada sesama.
Selain itu, kita juga bisa menumbuhkan rasa empati dan perasaan suka menolong pada anak melalui sebuah karya. Misalnya mengajak si kecil membuat kartu cepat sembuh bagi saudara atau teman sekolah yang sedang sakit. Dengan begitu, si kecil akan memahami jika saling menolong adalah kegiatan yang menyenangkan.
Selanjutnya, menjadikan menolong sebagai “tradisi” keluarga juga dipercaya dapat meningkatkan rasa empati anak. Membuat tradisi atau kegiatan rutin bisa dimulai dari kebiasaan sederhana. Seperti membuat jadwal street feeding kucing liar bersama buah hati setiap seminggu sekali.
Mama Papa juga bisa mengajak si kecil untuk melakukan kunjungan ke panti asuhan. Bahkan, tidak ada salahnya sesekali mengajak anak menjadi donatur, dengan menyumbangkan barang-barang layak pakai yang sudah tidak digunakan. Secara perlahan, cara ini dapat membantu memunculkan rasa suka menolong pada anak, lo!
Mama Papa tidak bisa hanya mengandalkan cara-cara di atas agar anak tumbuh menjadi sosok penolong. Tentunya kita juga harus menjadi panutan dengan memberi contoh yang baik bagi sang buah hati. Dalam hal ini, Mama Papa bisa memberi contoh bagaimana sikap suka menolong terhadap sesama pada sang buah hati.
Misal dengan menawarkan bantuan saat ada yang kesulitan, atau memberi makan kucing liar yang kelaparan. Secara perlahan, contoh-contoh sederhana tersebut dapat menumbuhkan sifat senang menolong pada anak.
Itulah beberapa cara mengajarkan anak agar suka menolong sesama sejak dini. Semoga artikel ini membantu, ya, Mama Papa!