Tengkurap atau tummy time sangat penting bagi perkembangan bayi. Namun berbeda cerita jika momen bayi tengkurap dilakukan saat terlelap. Karena tidur tengkurap bisa meningkatkan risiko kematian, lho.
Tidur dengan posisi tengkurap memang nyaman, begitu juga bagi bayi. Namun, sudah pernah mendengar anggapan mengenai bahaya bayi tidur dengan posisi tengkurap? Ya, selama ini tidur tengkurap sering dianggap tidak baik bagi pernapasan bayi. Nah, pernyataan tersebut mitos atau fakta, ya? Simak penjelasan medisnya berikut ini.
Bolehkah bayi tidur tengkurap?
Mama Papa, ternyata larangan bayi tidur tengkurap bukan sekedar mitos, lho. Faktanya, tidur dengan posisi tengkurap dapat berisiko menyebabkan anak terkena Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
SIDS merupakan sindrom kematian bayi secara mendadak, meskipun mereka dalam kondisi sehat-sehat saja. Kondisi ini terjadi karena tidur tengkurap dapat membuat udara yang masuk ke paru-paru lebih sedikit.
Risiko SIDS pada bayi yang tidur tengkurap sebesar 13% lebih besar dibandingkan tidur telentang. Selain itu, saat tidur tengkurap, posisi perut dan dada tertekan ke bawah, serta wajahnya menjadi menelungkup. Posisi ini bisa mengganggu sirkulasi udara yang masuk hidung.
Dalam posisi tidur tengkurap, makanan atau ASI yang belum sempurna dicerna juga akan naik ke esofagus, lalu turun ke saluran pencernaan. Hal ini berbahaya karena dapat membuat bayi kesulitan bernapas.
Terakhir, tidur tengkurap menyebabkan penyebaran panas pada tubuh anak tidak merata, lho. Alhasil bayi berisiko dehidrasi dan dapat memicu demam yang berbahaya.
Lalu, bagaimana jika si kecil tidur tengkurap di dada Mama atau Papa? Mama Papa, pasti sering sekali menemui aktivitas ini, namun jawabannya tetap tidak disarankan, ya. Bahkan tidur tengkurap di dada Mama justru berisiko membuat si kecil terguling dan jatuh.
Agar aman, sebaiknya posisikan bayi telentang di tempat tidur, dan susui ia sambil berbaring menyamping, ya.
Baca Juga: Tanpa Rewel, Ini 5 Tips Jitu Bayi Tidur Nyenyak
Kapan bayi boleh tidur tengkurap?
Mama Papa, si kecil baru boleh tidur dengan posisi tengkurap ketika memasuki usia 1 tahun. Pasalnya, pada usia ini kemampuan motorik anak sudah lebih kompleks. Pada usia 1 tahun mayoritas bayi mampu tengkurap dan berguling kembali ke posisi awal dengan mudah.
Dengan begitu bayi sudah bisa mengatur posisi perutnya, atau akan refleks kembali telentang jika ia merasa tidak nyaman saat tengkurap.
Meskipun sebagian anak mampu tengkurap sejak usia 6 bulan, namun di usia ini biasanya kemampuan bergulingnya belum terlalu lancar. Meskipun si kecil telah tertidur pulas, sebaiknya Mama tetap memperbaiki posisi tidurnya agar telentang atau miring, ya.
Membedong bayi juga bisa menjadi cara efektif agar si kecil tidak berguling ke posisi tengkurap.
Baca Juga: Tradisi Turun Temurun, Ini 5 Manfaat Penting Bedong Bayi