5 Efek Jangka Panjang Speech Delay, Berisiko “Anti-Sosial”5 Efek Jangka Panjang Speech Delay, Berisiko “Anti-Sosial”5 Efek Jangka Panjang Speech Delay, Berisiko “Anti-Sosial”5 Efek Jangka Panjang Speech Delay, Berisiko “Anti-Sosial”
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

5 Efek Jangka Panjang Speech Delay, Berisiko “Anti-Sosial”

February 2, 2021
Speech Delay

Efek Speech Delay pada Anak | Foto: Shutterstock

Keterlambatan bicara atau speech delay bukan hal wajar yang bisa disepelekan. Kondisi ini punya efek jangka panjang yang buruk terhadap masa depan anak. Apa saja?

Speech delay merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang ditandai dengan keterlambatan anak dalam berbicara. Speech delay terjadi karena beberapa faktor, mulai dari gangguan pendengaran, lidah yang kaku, autisme, bahkan kurangnya stimulasi dari orangtua.

Namun, speech delay bukan hal yang sepele. Sehingga Mama Papa harus selalu waspada mengenai kemampuan bicara anak. Karena efek speech delay tidak berhenti saat anak mulai bisa berbicara, keterlambatan ini dapat berakibat fatal buat masa depan anak, lho.

Berikut ini 5 dampak jangka panjang dari speech delay pada anak.

Kesulitan pada akademik

Kemampuan dasar; seperti membaca, menulis, dan berbicara, adalah hal yang sangat penting saat anak memasuki dunia akademik.

Biasanya pada anak yang mengalami speech delay tantangan ini muncul ketika  materi belajar menuntut anak untuk berbicara. Misalnya, mata pelajaran yang mengharuskan presentasi, atau melemparkan pendapat.

Bukan hanya itu, kemampuan anak memahami kata-kata yang dia dengar juga cenderung lebih lama dibandingkan temannya.

Hal seperti ini tentu akan memengaruhi proses belajar mengajar, dan berisiko menyebabkan prestasi akademik menurun,

Sulit untuk bersosialisasi

Sosialisasi membutuhkan komunikasi. Pada anak speech delay, biasanya proses berkomunikasi berjalan cukup lambat. Hal ini seringkali membuat anak membatasi percakapan dengan orang lain.

Belum lagi kalau mereka punya pengalaman buruk di-bully karena keterbatasan berbicara. Jadi tidak menutup kemungkinan, anak dengan keterlambatan berbicara akan “anti-sosial”, lho.

Baca Juga: Speech Delay pada Anak, Penyebab dan Cara Mengatasi

Meningkatkan risiko anxiety

Biasanya masalah ini lebih sering dialami oleh anak dengan keterlambatan berbicara saat mereka memasuki usia remaja. Anak cenderung punya kecemasan lebih tinggi dibandingkan temannya.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seseorang yang punya riwayat speech delay punya peluang besar mengalami ketakutan berlebihan saat bersosialisasi di usia 19 tahun, dan punya gejala kecemasan akibat bersosialisasi di usia 31 tahun.

Baca Juga: Rileks, Ini 6 Cara Cepat Mengatasi Anxiety Disorder

Mengalami kesulitan dalam karier

Bukan hanya akademik, saat anak mulai bekerja juga memberikan tekanan yang besar pada anak dengan keterlambatan bicara. Tidak jarang mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan, atau sulit menyesuaikan ritme lingkungan kerjanya. Hal ini disebabkan pola komunikasi yang tidak berjalan lancar akibat keterlambatan bicara.

Gangguan bicara hingga dewasa

Meskipun anak telah bersekolah dan berinteraksi dengan banyak orang, bukan berarti keterlambatan berbicara akan menghilang, ya. Masih dikutip dari situs resmi IDAI, gangguan bicara dan bahasa yang diidentifikasi pada saat usia 5 tahun, 72% tetap mengalami gangguan di usia 12 tahun.

Jadi, keterlambatan berbicara ini memiliki efek jangka panjang jika tidak segera diatasi. Meski demikian, sebenarnya Mama Papa tetap punya peluang mengatasi masalah ini, kok. Caranya dengan mendeteksi sedini mungkin gangguan keterlambatan bicara si kecil.

Usahakan selalu memantau perkembangan bahasa si kecil sesuai milestone-nya. Jika mereka mengalami keterlambatan, segera konsultasi dengan dokter. Selain itu, Mama Papa juga wajib melakukan stimulasi perkembangan setiap periode tumbuh kembang anak.

Jangan bosan untuk mengajak si kecil ngobrol, karena cara ini merupakan pola stimulasi terbaik mengatasi keterlambatan berbicara pada anak.

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid