Salah satu kelompok yang tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 adalah penderita penyakit autoimun. Apa yang dimaksud dengan autoimun? Baca penjelasannya pada artikel berikut ini.
Dimulainya vaksinasi COVID-19 membawa angin segar untuk seluruh masyarakat Indonesia. Namun di antara himbauan wajib vaksin, ada kelompok yang justru tidak disarankan untuk vaksin. Salah satu kelompok yang tidak direkomendasikan untuk divaksin COVID-19 adalah penderita penyakit autoimun. Apa itu penyakit autoimun?
Mungkin sebagian dari kita masih cukup asing dengan penyakit tersebut. Singkatnya, penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi saat sel-sel imun yang seharusnya melindungi tubuh dari virus, jamur, bakteri, serta penyebab penyakit lainnya, justru berbalik menyerang kita.
Parahnya, serangan-serangan ini akan memengaruhi setiap bagian tubuh, melemahkan fungsi tubuh, hingga mengancam nyawa, lho.
Penyebab Penyakit Autoimun
Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kelainan autoimun. Meski belum ada sebab pasti, namun beragam faktor ini sering dialami para penderita kelainan autoimun.
1. Genetik atau keturunan
Salah satu faktor yang kerap menjadi pemicu kelainan autoimun. Meski begitu, faktor ini biasanya tidak berdiri sendiri, atau dibarengi oleh faktor pemicu lainnya.
2. Perubahan hormon
Faktor hormonal juga dapat menjadi penyebab autoimun. Beberapa contoh perubahan hormonal yang drastis adalah pasca melahirkan, memasuki masa menopause, atau ketika hamil, sehingga orang-orang tersebut sangat rentan terkena masalah autoimun.
3. Terjadi infeksi
Salah satu hal yang sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit autoimun adalah infeksi. Bahkan infeksi juga bisa memperparah keadaan bagi penderita autoimun.
4. Faktor lingkungan
Paparan lingkungan juga bisa menyebabkan seseorang terserang kelainan autoimun, bahkan dapat memperparah keadaan. Beberapa faktor lingkungan yang jadi penyebab autoimun adalah cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi bakteri dan virus.
Gejala Penyakit Autoimun
Hingga saat ini ada lebih dari dari 80 kelainan autoimun. Gejala autoimun ini tidak jarang tumpang tindih dengan penyakit lainnya, sehingga sulit dideteksi. Berdasarkan laman Healthline, ada beberapa tanda awal penyakit autoimun:
- Demam.
- Rambut rontok yang cukup parah.
- Ruam kulit.
- Sering sariawan.
- Sulit konsentrasi.
- Sering kelelahan yang luar biasa.
- Nyeri di sekujur tubuh.
- Pembengkakan dan kemerahan.
- Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
- Mengalami brain fog. Kondisi seakan tertutup kabut. Hal ini menyebabkan kehilangan fokus, memori, dan konsentrasi selama sesaat.
- Lelah yang berlebihan
Baca Juga: Manfaat Donor Darah, Turunkan Risiko Berbagai Penyakit
Jenis-Jenis Penyakit Autoimun
Meskipun ada banyak jenisnya, namun ada beberapa kelainan autoimun yang lebih kerap dialami. Beberapa jenis kelainan autoimun yang sering muncul antara lain:
Lupus
Jenis kelainan autoimun yang paling sering terjadi. Pada penderita lupus, sistem imun akan menyerang berbagai bagian tubuh, mulai dari sendi, kulit, lapisan pelindung paru-paru, serta ginjal.
Rheumatoid arthritis
Masih sejenis rematik, kelainan autoimun ini biasanya akan menyerang sendi. Umumnya penderitanya akan mengalami gejala berupa kulit kemerahan, kaku sendi, pembengkakan, serta nyeri otot sendi.
Penyakit celiac
Jenis kelainan autoimun ini membuat seseorang tidak bisa mencerna gluten dengan baik. Hal ini terjadi karena sistem sel imun menyerang lapisan usus halus yang bertugas mengolah gluten dan protein.
Psoriasis
Jenis autoimun satu ini akan menyerang pada kulit. Gejalanya berupa sisik tebal yang muncul di berbagai sisi kulit. Kondisi ini harus ditangani secara langsung oleh dokter spesialis kulit.
Multiple sclerosis
Pada kasus autoimun ini sel imun menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf otak dan sumsum tulang belakang. Penderita multiple sclerosis biasanya akan mengalami berbagai gejala, mulai dari lemas, kesemutan, kaku otot, hingga depresi.
Itulah berbagai fakta mengenai penyakit autoimun. Alasan mengapa vaksin COVID-19 tidak bisa diberikan pada penderita kelainan autoimun, karena vaksin justru dapat menyebabkan infeksi pada penderitanya.
Baca Juga: 5 Penyakit yang Sering Menyerang Saat Musim Hujan