Merayu anak sunat memang gampang-gampang susah. Pasalnya, kata sunat selalu identik dengan rasa sakit dan kondisi trauma. Nah, agar si kecil bersedia disunat, lakukan 6 cara berikut ini.
Sunat atau khitan merupakan tradisi yang akrab terdengar di Indonesia. Kegiatan ini merujuk pada agama dan tradisi adat tertentu. Nah, sebenarnya tidak ada hitungan pasti mengenai usia ideal anak sunat. Jagoan Mama Papa sudah bisa disunat sejak usia 7-14 hari selepas kelahiran.
Meski begitu, umumnya masyarakat Indonesia, anak baru akan disunat ketika menginjak usia 5-13 tahun. Nah, kekurangan anak sunat di usia ini adalah mereka sudah paham akan rasa sakit dan bisa memberontak. Jadi perlu treatment khusus untuk merayu anak agar mau sunat.
Mama Papa, orangtua punya peranan penting agar anak bersedia untuk disunat, lho. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak mau sunat.
Lakukan pendekatan secara personal
Keberanian anak sunat harus dipupuk dengan cara pendekatan personal. Pasalnya, hanya memberitahukannya secara serampangan tidak akan menumbuhkan rasa percaya diri si kecil. Orangtua, khususnya Papa, diharapkan dapat meluangkan banyak waktu untuk melakukan pendekatan ini.
Ajak anak ngobrol berdua di waktu-waktu luang. Misalnya, sebelum tidur, saat bermain bersama, atau luangkan waktu untuk keluar rumah berdua. Pendekatan secara personal ini akan membuat jagoan kecil Mama Papa jadi lebih berani dan percaya diri.
Jelaskan mengenai pentingnya khitan
Penting juga memberitahukan pada anak mengenai pentingnya khitan. Informasi ini akan membuat si kecil semakin yakin untuk sunat. Berikan penjelasan secara medis, atau bisa juga spiritual mengenai sunat. Bagi seorang muslim, sunat merupakan kewajiban bagi laki-laki.
Tekankan mengenai hal-hal spiritual tersebut. Selain itu, jangan lupa memberinya pengertian dari segi medis. Karena manfaat sunat dapat membuat tubuh terhindar dari risiko infeksi akibat virus, jamur, dan bakteri.
Berikan contoh dari orang terdekat
Nah, agar anak semakin yakin untuk disunat, berilah contoh dari orang-orang terdekat. Misalnya, orangtua dapat memberi contoh dari Papa, saudara laki-laki, kakek, atau sepupu lainnya.
Katakan pada anak, jika orang-orang terdekatnya juga disunat, dan baik-baik saja hingga saat ini. Memberikan contoh dari orang-orang terdekat membuat si kecil punya keberanian yang lebih tinggi.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Phobia pada Anak, Jangan Disepelekan
Jangan menakut-nakuti
Jangan jadikan sunat sebagai ancaman; atau bahan menakut-nakuti anak, ya. Ada beberapa orangtua yang tanpa sadar sering mengucapkan, “Kakak jangan nakal, nanti Mama sunat, lho!”. Tanpa disadari kalimat-kalimat seperti ini akan tertanam di alam bawah sadarnya.
Dalam bayangan anak, sunat merupakan momen yang menyakitkan, sehingga menakutinya hanya akan menimbulkan trauma tersendiri.
Sebaliknya, katakan kalimat-kalimat positif mengenai sunat pada anak. Meski sunat memang sakit, namun berusahalah mengungkapkannya dengan nada positif.
Misalnya jika anak bertanya apakah sunat sakit, Mama Papa bisa menjawab dengan, “Iya Kak, tapi sakitnya hanya sebentar, dan setelah sunat kita jadi lebih sehat”.
Tidak perlu dipaksa
Jika anak benar-benar belum mau disunat, jangan dipaksa dulu, ya. Memaksa akan membuat anak takut dan trauma. Usahakan anak sunat karena keinginan mereka sendiri, ya. Dengan memberinya pengertian pelan-pelan anak akan paham, kok.
Berikan iming-iming hadiah
Ya, seperti mayoritas anak-anak, mereka sangat menyukai hadiah. Nah, jadikan hal ini sebagai iming-iming jika usia mereka sudah mulai beranjak dewasa, namun keberanian belum juga muncul.
Namun, cara ini merupakan metode terakhir, ya. Jadi jangan digunakan apabila kelima cara merayu anak sunat di atas berhasil dilakukan. Pasalnya, mereka berisiko menjadi pribadi yang manja, jika senantiasa diiming-imingi hadiah.
Cara-cara di atas merupakan metode yang efektif untuk merayu anak sunat. Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!
Baca Juga: Anak Sulit Konsentrasi? Coba Atasi dengan Cara Ini