Mengenali jenis cabai penting banget buat yang suka masak, atau para penggemar pedas. Pasalnya, enggak semua cabai punya level kepedasan yang sama. Yuk, kenali 7 jenis cabai berikut ini.
Cabai merupakan bumbu dapur andalan di Indonesia. Penggunaan cabai sangat beragam, mulai dari bumbu tumisan, teman makan gorengan, hingga mengolah sambal. Nah, buat Mama Papa pecinta pedas, wajib banget tahu jenis cabai yang ada di pasaran Indonesia.
Sebab, meski memiliki nama depan cabai, tapi enggak semua cabai pedas, lo! So, berikut ini 7 jenis cabai dengan tingkat kepedasan berbeda!
Cabai merah keriting
Sesuai namanya, cabai merah keriting punya warna merah terang dengan bentuk keriting. Cabai ini umumnya berukuran panjang, dan memiliki ujung lancip. Diameter cabai merah keriting lebih kecil dibandingkan cabai merah besar.
Meski warnanya merah, namun cabai ini tidak terlalu pedas, lo. Umumnya, si cabai merah keriting banyak digunakan sebagai penyedap dalam aneka tumisan.
Cabai putih
Jenis cabai ini banyak dipilih masyarakat Indonesia karena punya harga yang lebih murah dibandingkan cabai lainnya. Meski berwarna putih pucat saat muda, namun saat tua cabai ini berubah warna menjadi oranye. Tingkat kepedasan cabai putih cenderung tidak terlalu pedas dibandingkan cabai lainnya.
Cabai merah besar
Cabai ini punya warna merah menyala berbentuk gemuk, panjang, dan permukaannya halus. Meski bentuk dan warnanya garang, cabai merah besar hampir mirip dengan cabai merah keriting, yakni tidak terlalu pedas.
Umumnya, di Indonesia cabai merah besar digunakan sebagai campuran sambal goreng, sambal balado, atau membuat masakan berwarna merah. Kekurangan jenis cabai merah besar adalah cepat busuk, sehingga Mama jangan stock terlalu banyak di dapur, ya.
Cabai rawit
Nah, cabai yang satu ini merupakan andalan di berbagai masakan pedas khas Indonesia. Saking pedasnya, sampai sering dijadikan ungkapan; “kecil-kecil cabai rawit”.
Yup, ungkapan ini enggak salah. Meski bentuknya kecil, cabai rawit punya rasa pedas paling tajam. Bahkan, di antara jenis cabai lainnya, cabai rawit dianggap punya tingkat kepedasan yang paling tinggi, lo.
Baca Juga: Harga Cabe Mahal? Begini Cara Menanam Cabe di Rumah
Cabai hijau
Sama seperti cabai merah, cabai hijau sebenarnya memiliki dua bentuk, yakni besar dan keriting. Keduanya hanya dibedakan dengan bentuknya.
Sebenarnya, kedua cabai ini adalah fase cabai merah sebelum tua. Dari segi rasa, jenis cabai hijau cenderung tidak pedas. Kedua jenis cabai ini umumnya diolah sebagai campuran dari tumisan khas Indonesia.
Cabai jalapeno
Buat penyuka masakan pedas, jenis cabai ini paling cocok untuk dicoba. Punya warna hijau tua, jalapeno punya tingkat kepedasan yang cukup tinggi. Jalapeno berasal dari dataran Meksiko, namun saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun secara harga, jalapeno tergolong lebih tinggi dibandingkan cabai lainnya.
Baca Juga: 8 Jenis Pasta Populer, Enak dan Mudah Dimasak
Cabai paprika
Nah, cabai satu ini seringkali luput dari hitungan penggemar pedas. Padahal, paprika merupakan salah satu cabai-cabaian, lo. Secara rasa, paprika cenderung manis dengan sedikit cita rasa pedas. Tekstur paprika lebih renyah daripada cabai lainnya. Berbeda dengan cabai lainnya, paprika bisa dijadikan campuran salad atau dimakan langsung.
Nah, kalau Mama Papa lebih suka mengolah cabai yang mana, nih?