Meski keberadaan listrik prabayar telah lama dikenal, namun enggak sedikit orang yang masih takut untuk beralih. Sebenarnya dari segi tagihan, lebih murah mana, ya? Prabayar atau pasca bayar?
Kemajuan teknologi berpengaruh pada banyak hal, termasuk tagihan listrik. Saat ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) membagi listrik menjadi dua macam berdasarkan tagihannya, yakni listrik prabayar dan pasca bayar.
Namun karena telah terbiasa menggunakan metode pasca bayar enggak sedikit orang yang ragu untuk beralih ke listrik prabayar. Enggak sedikit yang merasa jika listrik pasca bayar jauh lebih murah secara kWh.
Padahal engga juga, lo! Secara tarif keduanya memiliki harga yang sama saja. Meski begitu, beberapa perbandingan ini bisa digunakan saat memilih listrik prabayar atau pasca bayar.
Listrik Prabayar
Karena harus diisi secara mandiri, enggak sedikit orang yang juga malas menggunakan listrik prabayar; karena dianggap ribet. Eitss, tapi dari segi finansial ada hal-hal lain yang bisa dipertimbangkan. Berikut ini beberapa faktor tersebut:
Dapat mengontrol penggunaan
Buat Mama Papa yang terbiasa membuat pos-pos keuangan, hal ini tentu membawa keuntungan tersediri. Mengalokasikan dana untuk membayar listrik di awal bulan membuat kita untuk mengira-ngira perihal penggunaan listrik. Dengan membayar listrik di awal, kita “dipaksa” lebih bijak dan hemat menggunakan listrik.
Menyesuaikan anggaran bulanan
Nah, seperti yang telah dijelaskan di atas, penggunaan listrik prabayar memudahkan kita mengatur keuangan. Hal ini membuat dana yang dikeluarkan untuk kebutuhan listrik tidak over. Penggunaan listrik pasca bayar juga membuat anggaran kebutuhan lainnya tidak terganggu; karena telah disisihkan di awal.
Terhindar dari biaya keterlambatan
Pada listrik pasca bayar biasanya kita akan dikenakan biaya denda, jika terlambat melunasi tagihan sesuai tanggal yang ditentukan. Nah, pada sistem listrik prabayar hal ini tidak akan terjadi.
Pasalnya, PLN tidak mengenakan biaya keterlambatan bagi penggunanya. Selain itu, Mama Papa juga bisa terhindar dari pemutusan jaringan listrik yang biasa terjadi pada listrik pascabayar yang terlambat bayar.
Baca Juga: 4 Tips Hemat Tagihan Listrik di Rumah
Terhindar dari pungutan liar
Karena listrik prabayar dipegang langsung oleh Mama Papa dalam hal pembayaran, maka pungutan liar yang mungkin terjadi dapat diminimalisir.
Di sisi lain, Mama Papa juga bisa menghindari penipuan dengan menggunakan listrik prabayar. Karena metode tagihan ini tidak membutuhkan campur tangan petugas PLN. Jadi jika ada seseorang yang berusaha mengaku petugas PLN, Mama Papa bisa langsung menolaknya.
Baca Juga: Tips Hemat Listrik Meskipun Pakai AC di Rumah
Listrik Pasca Bayar
Listrik pasca bayar terkenal dengan kemudahannya yang enggak perlu repot-repot isi ulang token listrik. Namun dari segi keuangan ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan antara lain:
Tagihan berisiko membengkak
Membayar di akhir bisa menguntungkan Mama Papa di satu sisi. Pertama, kita tidak perlu khawatir jika listrik habis sewaktu-waktu. Karena tidak ada batasan dalam penggunaan, maka kita bebas menggunakannya.
Sayangnya, hal ini berisiko membuat tagihan membengkak. Yups, merasa bebas enggak jarang membuat kita sulit mengira-ngira standar penggunaan listrik. Jadi, Mama Papa harus siap-siap jika tagihannya membengkak.
Adanya biaya denda
Metode pasca bayar akan bikin kita dibayang-bayangi denda keterlambatan. Namun besaran denda ini tidak banyak, kok. Biasanya untuk listrik 450-900 Volt dendanya Rp3.000 per bulan. Namun jika ada tunggakan listrik lebih dari 3 bulan, PLN akan secara otomatis memutus aliran listrik ke rumah kita.
Nah, itulah beberapa perbandingan antara listrik prabayar dan pasca bayar, jadi lebih murah mana menurut Mama Papa?
Baca Juga: Kompor Gas vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Irit?