Sekesal apapun kita dengan si kecil, sangat tidak disarankan untuk terus memarahi, bahkan membentak anak. Tanpa disadari, ada banyak dampak negatif akibat sering memarahi anak, lo!
Tidak jarang, kita sebagai orangtua sering kelepasan memarahi anak karena mereka sulit dinasehati, atau bahkan selalu mengulangi kesalahan yang sama. Parahnya, tanpa kita sadari, ada banyak dampak negatif pada anak yang sering dimarahi orangtuanya.
Bahkan, dampak negatif dari anak yang sering dimarahi tidak hanya memengaruhi psikologisnya saja, namun juga kesehatan fisiknya. Oleh karena itu, terlalu sering memarahi anak sangat tidak disarankan, ya!
Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, berikut 6 dampak negatif akibat anak sering dimarahi:
Menjadi tidak percaya diri
Anak yang sering dimarahi akan menjadi sosok yang tidak percaya diri di masa depan. Mungkin Mama Papa merasa saat ini si kecil akan diam, dan menurut saat dimarahi. Namun, di masa mendatang mereka justru akan merasa ketakutan.
Tidak jarang anak yang sering dimarahi akan menjadi penakut. Sedihnya lagi, si kecil akan terus di zona amannya, dan memilih diam tidak melakukan apapun. Karena takut salah dan dimarahi oleh orangtuanya.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anak yang Pemalu Agar Lebih Percaya Diri
Bikin anak menjadi pemarah
Selain menjadi anak yang tidak percaya diri, dampak negatif dari sering memarahi anak adalah menyebabkan mereka menjadi pribadi pemarah. Secara tidak langsung, hal ini disebabkan karena si kecil meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
Jadi, bisa saja si kecil beranggapan bahwa marah adalah hal yang wajar saat menemukan masalah. Selain itu, anak yang dimarahi juga berisiko menyebabkan mereka menjadi pribadi yang egois dan keras kepala.
Perkembangan otak anak terganggu
Dampak negatif lainnya yang muncul dari anak sering dimarahi orangtua adalah perkembangan otak anak yang terganggu. Jangan anggap remeh, karena ini sangat mungkin terjadi.
Mengutip dari laman Kompas.com, menurut dr. Nurul Afifah dalam bukunya yang berjudul “Don’t Be Angry, Mom: Mendidik Anak tanpa Marah” menyebutkan; suara keras dan bentakan akan merusak dan menggugurkan pertumbuhan sel otak anak.
Bahkan parahnya, satu bentakan yang kita keluarkan akan membunuh lebih dari satu miliar sel otak anak. Tentu ini akan semakin parah jika Mama Papa sering memarahi anak. Apalagi ditambah dengan memberikan pukulan atau cubitan.
Baca Juga: 6 Cara Membuat Anak Cerdas, dari Nutrisi dan Permainan
Berpengaruh pada kesehatannya
Tidak hanya itu saja, dampak negatif lainnya akibat sering memarahi anak adalah munculnya berbagai masalah kesehatan. Yup, Mama Papa tidak salah baca. Karena anak yang sering dimarahi memang berisiko mengalami jantung lelah.
Pasalnya, saat kita membentak anak akan membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Semakin sering anak dimarahi, nantinya akan membuat jantungnya lebih mudah lelah.
Berisiko stres dan depresi
Tidak hanya sampai di situ, anak yang sering dimarahi juga berisiko stres hingga depresi! Mungkin tidak terlihat sekarang, namun sebenarnya setiap anak yang dimarahi pasti akan merasa sedih.
Perasaan sedih yang berlarut, hingga takut dan cemas inilah yang nantinya akan membuat mereka stres. Apabila tidak segera ditangani, nantinya akan memengaruhi perkembangan psikis anak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan anak menjadi depresi.
Tidak percaya orangtua
Anak yang terlalu sering dimarahi berisiko menyebabkan mereka sulit memercayai orangtuanya. Hal ini disebabkan karena anak sudah terlalu lelah; atau tidak nyaman, karena terlalu sering dimarahi orangtuanya.
Dengan begitu, bisa saja nantinya akan menyebabkan si kecil mencari “pelampiasan” dengan orang di luar lingkungan rumah. Tentunya Mama Papa tidak ingin, kan?
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Dispilin, Jangan Dipaksa!
Nah, sekarang Mama Papa sudah tahu apa saja dampak negatif yang ditimbulkan karena sering memarahi anak, kan? Oleh karena itu, mulai sekarang cobalah untuk mengontrol emosi agar tidak mudah marah pada anak, ya.
Mungkin memang tidak mudah, namun masih ada banyak cara mendidik anak dengan lebih baik. Sebagai pedoman, Mama Papa bisa coba membaca buku parenting, atau dengan mengonsultasikan dengan ahlinya dalam mendidik anak dengan baik.
Baca Juga: Dampak Negatif Membentak Anak