Kebiasaan marah-marah bisa mengganggu hubungan anak dengan oranglain, termasuk orangtuanya sendiri, lo! Agar tidak keterusan, berikut ini 7 cara menghadapi anak pemarah yang harus orangtua ketahui.
Menghadapi anak pemarah bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Tapi sikap ini enggak bisa dibiarkan begitu saja. Karena sifat anak pemarah bisa terbawa hingga mereka dewasa. Tentunya hal ini akan merugikan anak sendiri dalam hubungannya dengan teman dan orang di sekitarnya.
Agar anak kita dapat mengendalikan emosinya, Mama Papa harus melakukan beberapa cara dalam mendidiknya dengan benar. Berikut ini 7 cara mengatasi anak pemarah agar lebih stabil emosinya.
Ajari anak tentang perasaan
Mama Papa, si kecil juga bisa menjadi pemarah karena tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya. Yup, beberapa anak kesulitan mendapatkan perhatian dari orangtua, jika tidak marah terlebih dahulu. Nah, agar hal ini tidak terjadi, coba kenalkan si kecil dengan macam-macam perasaan, ya.
Untuk membantu anak mengatasi rasa emosinya, Mama Papa bisa mengenalkan mereka pada perasaan lain. Misalnya, kecewa, takut, khawatir, kesepian, dan sedih. Dengan begitu anak enggak selalu mengekspresikan perasaannya dengan marah.
Seleksi bacaan dan tontonan si kecil
Mama Papa, bisa jadi kebiasaan anak menjadi pemarah adalah hasil dari tontonannya. Saat ini banyak sekali acara yang mengandung unsur ejekan, merendahkan orang lain, bahkan amarah dengan kata-kata kasar.
Bahkan tidak jarang acara-acara ini ditempatkan dalam rating SU (Semua Umur), karena dikemas dalam konten candaan. Untuk itu, peran orangtua dalam menyeleksi tontonan anak sangatlah penting.
Jika tidak bisa menemani si kecil sepanjang kegiatannya menonton tv atau YouTube, coba untuk mengarahkan tontonannya sesuai dengan umurnya. Sekarang banyak kok, channel yang khusus membahas tentang pengetahuan untuk si kecil.
Selain tontonan, bacaan juga harus diseleksi dengan baik, ya. Tidak semua kartun cocok dengan anak-anak. Pasalnya, beberapa kartun berisi unsur kekerasan yang kemungkinan bisa memengaruhi si kecil.
Ajari anak cara mengelola amarah
Salah satu cara terbaik menghadapi anak pemarah adalah mengajarinya teknik mengelola amarah. Cara ini memang gampang-gampang susah, tapi perlu ditanamkan dalam diri si kecil agar tidak terbawa hingga dewasa, ya.
Mama bisa mengajarkan anak beberapa hal, misalnya latihan pernapasan, atau untuk izin pergi menjauh dari orang lain sesaat ketika sedang marah. Yup, intinya ajarkan anak untuk mencapai ketenangannya sendiri, ya.
Baca Juga: Sering Marah Tanpa Sebab? Waspadai 7 Pemicu Berikut Ini
Jangan mengalah pada anak yang sedang marah
Terkadang anak pemarah karena merasa jika amarah adalah satu-satunya cara komunikasi dengan orangtua. Pasalnya, saat anak marah orangtua akan langsung turun tangan untuk menuruti keinginannya.
Meski kelihatannya baik, namun cara ini sebenarnya kurang bijak, lo! Jangan langsung menuruti apapun yang dilakukan anak ketika mereka marah. Karena hal ini bisa saja dijadikan “senjata” di kemudian hari.
Ajak berdiskusi
Saat anak marah gunakan cara diskusi dan tawar-menawar untuk menyelesaikan masalah. Katakan pada si kecil untuk menghentikan kemarahannya terlebih dahulu, dan mencari jalan tengah untuk masalah ini.
Misalnya, jika si kecil sedang marah karena ingin mainan baru. Mama bisa bilang, “Kalau adik marah, kamu justru enggak akan dapat mainan baru. Tenang dulu”. Metode ini akan mengajarkan si kecil untuk mempertimbangkan pendapat orang lain saat akan marah.
Jadilah contoh
Anak merupakan peniru ulung dari orangtua. Nah, anak pemarah bisa jadi karena mencontoh apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Maka, usahakan untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dan pandai menekan emosi; khususnya saat di depan anak, ya.
Sesekali emosi memuncak tentu wajar. Tapi jangan terlalu sering menunjukan kemarahan di depan si kecil. Hindari juga berdebat dengan pasangan di depan anak. Rumah tangga yang harmonis akan membantu membentuk karakter anak jadi lebih tenang.
Baca Juga: 6 Dampak Negatif Anak Sering Dimarahi, Berisiko Stres!
Berikan pelukan pada anak
Cara terakhir mengatasi kemarahan si kecil adalah memberinya pelukan. Saat anak pemarah sedang berteriak atau melempar suatu barang untuk menunjukan kemarahannya, cobalah untuk langsung memeluknya. Pelukan bermanfaat untuk menghidupkan senyawa dopamin dalam otak si kecil. Hal ini akan membuat anak jadi lebih tenang.
Mama Papa, mengatasi anak pemarah memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi bukan berarti tidak bisa, ya. Tetap bersabar untuk membimbing si kecil jadi anak yang lebih bijak dan santun!
Baca Juga: 4 Manfaat Berpelukan dengan Pasangan, Bisa Cegah Stroke!