Memiliki pola asuh yang toxic ternyata akan berdampak bagi masa depan anak. Oleh karena itu, pelu membimbing anak dengan pola asuh yang baik, dan menghindari toxic parents.
Setiap orangtua pastinya akan selalu melakukan dan memberikan yang terbaik bagi buah hati. Namun sayang, terkadang kita tidak menyadari bahwa pola asuh yang kita terapkan justru termasuk kategori “toxic parents”. Padahal, pola asuh toxic parents sangat tidak disarankan.
Mengutip dari Kompas.com, menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani; efek toxic parents dapat terbawa hingga si kecil beranjak dewasa. Bahkan, anak yang dibesarkan dengan toxic parents bisa membuat mereka tidak percaya diri, cemas dengan orang lain, hingga mengalami depresi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya Mama Papa mengenali tanda toxic parents sebelum terlambat. Lengkapnya, berikut beberapa tanda toxic parents yang tanpa disadari kerap terjadi:
Sulit mengontrol emosi dan mudah marah
Tanda toxic parents yang pertama bisa dikenali dari sering marah pada si kecil. Jika kita mudah marah pada anak; tanpa alasan yang jelas, tidak menutup kemungkinan itu adalah tanda toxic parents.
Parahnya lagi, orangtua tersebut juga tidak akan segan memarahi anak di depan umum. Bahkan, mereka akan menggunakan kata-kata kasar pada si kecil. Alhasil, mereka akan menjadi sosok yang penakut, dan penuh dengan rasa cemas.
Selalu mengontrol si kecil
Terlalu dan selalu mengontrol anak juga menjadi tanda toxic parents yang tanpa disadari sering terjadi. Orangtua yang terlalu toxic cenderung mengambil keputusan tanpa melibatkan anak. Dengan kata lain, sebagai orangtua kita akan menganggap diri kitalah yang “terbaik”.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Otoriter pada Anak
Overprotective pada anak
Setiap orangtua pastinya ingin menjaga sang buah hati agar mereka selalu aman. Namun, jika Mama Papa terlalu overprotective; hingga posesif, nantinya justru akan mengarahkan kita pada toxic parents.
Secara tidak sadar, kita justru akan membatasi kebebasan pada anak. Pembatasan inilah yang akan menghambat anak dalam mengambil risiko. Ditambah lagi, anak juga akan merasa tidak dipercaya oleh kedua orangtuanya.
Sering mengabaikan anak
Tanda pola asuh anak yang toxic selanjutnya adalah sering mendiamkan atau mengabaikan anak tanpa alasan yang jelas. Padahal kita harus selalu memberikan kasih sayang, dan perhatian yang cukup.
Jelas tujuan ini adalah agar hubungan Mama Papa dengan si kecil selalu dan semakin kuat. Dengan begitu, nantinya akan terbangun hubungan yang sehat antara Mama Papa dan buah hati.
Sering membandingkannya
“Kenapa kamu tidak bisa? Padahal teman sekelasmu bisa, dan mendapatkan nilai yang bagus!”. Pernah mengutarakan kalimat senada seperti itu pada anak?
Jika iya; atau bahkan cukup sering, Mama Papa patut waspada. Sebab, kebiasaan membandingkan anak dengan orang lain juga bisa menjadi tanda toxic parents. Jika diteruskan, akan berisiko menyebabkan anak cemas, gelisah, hingga kehilangan rasa percaya diri.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Anak Penakut Agar Jadi Pemberani
Tidak mau kalah saing
Bukan hal yang baru, namun sifat orangtua yang tidak ingin kalah saing memang kerap ditemui. Sifat inilah yang ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya pola asuh yang toxic.
Contohnya, ada beberapa orangtua yang merasa kesuksesan dan keberhasilan anak justru menjadi ancaman bagi diri sendiri. Alih-alih membanggakan dan memuji si kecil, orangtua justru akan terus merasa lebih hebat.
Misalnya saja dengan membandingkan masa kecil kita yang lebih sukses, dibandingkan dengan pencapaian anak sekarang. Alhasil, anak pun jadi terus merasa down dan kurang percaya diri.
Sekarang Mama Papa sudah tahu kan, apa saja tanda pola asuh yang masuk kategori toxic? Jika dirasa sering melakukan beberapa kebiasaan di atas, lebih baik segera minta maaf, dan mencoba melakukan pola asuh yang lebih baik lagi, ya.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 3 Tipe Pola Asuh Anak yang Baik Bagi Tumbuh Kembang Anak