TV kerap menjadi penyelamat si kecil saat bosan di rumah. Sayangnya, apabila kita terlalu sering membiarkan anak nonton TV justru berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya, lo!
Banyaknya pilihan kartun untuk anak menjadikan TV sebagai hiburan si kecil saat bosan. Boleh saja menonton TV, namun jika berlebihan tentunya tidak baik, dong. Bahkan, terlalu sering nonton TV bisa berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Ada beberapa dampak negatif akibat anak terlalu sering nonton TV. Mulai dari berbahaya bagi kesehatan fisiknya, hingga memengaruhi perilakunya saat si kecil dewasa.
Sebelum terlambat, kenali 5 dampak negatif akibat anak terlalu sering nonton TV di bawah ini:
Berbahaya bagi mata anak
Pancaran sinar pada TV berdampak buruk bagi kesehatan mata anak. Terlalu lama nonton TV berisiko menyebabkan kerusakan pada retina anak. Mengejutkannya lagi, menurut penelitian Fakultas Kedokteran UI mengungkapkan; semakin lama waktu menonton TV, nantinya akan menyebabkan skor fungsi retina menjadi rendah.
Berisiko meniru apa yang dilakukan di TV
Dampak negatif anak sering nonton TV selanjutnya adalah berisiko menirukan apa yang dilihatnya. Seperti yang Mama Papa tahu, usia anak-anak saat ini masih cenderung sering meniru apa yang dilihatnya. Maka, tidak menutup kemungkinan anak akan meniru apa yang dianggapnya menarik di TV.
Oleh karena itu, usahakan untuk tidak membiarkan anak menonton TV sendiri. Kalau perlu, Mama Papa memasang fitur “lock” pada beberapa channel tertentu. Satu lagi yang tidak kalah penting, pastikan selalu memberikan tayangan yang sesuai dengan usia anak.
Baca Juga: Rating Film Berdasar Usia yang Harus Orangtua Ketahui
Anak jadi kurang tidur
Selanjutnya, anak yang terlalu sering nonton berisiko menyebabkan anak kurang tidur. Bahkan, tidak jarang anak-anak sering sulit tidur hingga mimpi buruk. Hal ini disebabkan karena anak-anak belum bisa membedakan mana fantasi dan kenyataan.
Sehingga, apabila mereka menonton hal yang “menakutkan”, bisa saja membuat mereka kepikiran. Alhasil anak jadi sulit; atau bahkan takut untuk tidur sendiri di malam hari.
Padahal, tidur cukup dan berkualitas adalah hal penting bagi anak. Sebab, dengan tidur cukup, akan membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Berisiko mengalami kenaikan berat badan
Mengutip dari Popmama, menurut studi Harvard School of Public Health mengungkapkan; anak yang terlalu sering nonton TV cenderung mengalami kenaikan berat badan; obesitas. Bahkan, menonton TV selama satu jam bisa meningkatkan berat badan anak hingga 0,23 kg!
Tentu hal tersebut bukanlah suatu yang mengejutkan. Karena anak yang terlalu sering nonton TV akan lebih sedikit bergerak, apalagi jika ada kartun favoritnya. Tidak jarang, hal ini membuat si kecil makin betah menonton TV, ditambah makan camilan.
Baca Juga: Lezat dan Kaya Nutrisi, Ini 6 Camilan Sehat untuk Anak
Anak menjadi kurang bersosialisasi
Dampak negatif anak sering nonton TV selanjutnya adalah membuatnya jadi kurang bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini disebabkan karena anak cenderung merasa lebih nyaman menonton TV. Jadi, bisa saja anak jadi malas bermain dengan teman di luar rumah, atau selalu beralasan saat diajak pergi.
Itulah beberapa dampak negatif akibat anak terlalu sering menonton TV. Guna mencegah hal tersebut terjadi pada buah hati kita, tentu Mama Papa bisa mulai dengan membatasi screen time anak.
Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), yang dikutip dari Kompas.com, berikut aturan nonton TV untuk anak:
- Bayi usia di bawah 18 bulan disarankan untuk tidak menonton TV;
- Usia 18-24 bulan boleh menonton TV sesekali bersama Mama Papa;
- Usia prasekolah boleh menonton TV acara edukasi bersama orangtua maksimal 1 jam/hari; dan
- Untuk usia 5-18 tahun harus tetap membatasi waktu menonton TV agar tidak mengganggu jam tidurnya.
Jadi, mulai membatasi kegiatan nonton TV anak di rumah, yuk!