Ternyata, daun salam enggak hanya bisa digunakan sebagai bumbu dapur saja, tapi juga untuk obat herbal, lo! Yuk, simak manfaat daun salam untuk kesehatan berikut ini.
Daun salam dikenal sebagai salah satu daun herbal yang punya manfaat untuk kesehatan. Daun salam memiliki kandungan senyawa niasin, serat, vitamin, dan tanin di dalamnya. Beragam kandungan tersebut, membuat manfaat daun salam untuk kesehatan enggak bisa dianggap remeh.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini 7 manfaat daun salam untuk kesehatan kita. Mama Papa bisa meracik ramuan salam sendiri di rumah, lo!
Menjaga kesehatan pencernaan
Mama Papa, manfaat daun salam yang sangat terkenal adalah menjaga kesehatan organ pencernaan. Daun salam memiliki kandungan organik yang dapat mengendapkan sakit perut dan gangguan lainnya.
Selain itu, ketika terkena diare, daun salam bisa menjadi alternatif obat, lo! Karena etanol yang terkandung di dalam daun salam mampu menghambat pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan kita.
Menurunkan kadar gula darah
Bagi penderita diabetes, disarankan untuk mengonsumsi rebusan daun salam secara rutin. Hal tersebut dikarenakan, daun salam dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Kandungan polifenol pada daun salam secara efektif akan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Cara membuat obat penurun gula darah dari daun salam cukup mudah. Pertama, siapkan 4-5 lembar daun salam segar, atau yang telah dikeringkan. Rebus dengan segelas air hingga mendidih. Minum air rebusan daun salam tersebut secara teratur, guna menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Duan salam untuk asam urat
Sudah bukan hal baru lagi kalau manfaat daun salam dapat digunakan sebagai obat herbal bagi penderita asam urat. Efektivitas daun salam hadir karena senyawa aktif kuersetin, miristin, dan mirisetin yang berperan menurunkan kadar asam urat.
Efektivitas daun salam sebagai obat asam urat telah dibuktikan oleh penelitian dari Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor pada 2008. Hasil penelitian ini menunjukan jika ekstrak daun salam dapat menghambat aktivitas xantin oksidase yang menyebabkan asam urat naik.
Baca Juga: Mencegah Asam Urat Sejak Dini Dengan 5 Cara Ini
Manfaat daun salam untuk kolesterol
Daun salam juga bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dan kolesterol trigliserida dalam tubuh. Ini berkat kandungan vitamin C, A, zat besi, kalsium, magnesium, dan caffeic acid yang mampu meningkatkan kadar kolesterol baik.
Mengonsumsi air rebusan daun salam setiap hari dapat menurunkan kolesterol hingga 24%, dan trigliserida sebesar 34%, lo! Penurunan kadar kolesterol ini turut serta bermanfaat untuk menghindarkan kita dari risiko penyakit jantung.
Mengobati batu ginjal dengan daun salam
Tubuh memiliki zat enzim urease yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Nah, manfaat daun salam dipercaya dapat mengurangi produksi enzim urease dalam tubuh.
Maka tidak heran jika masyarakat zaman dahulu menggunakan air rebusan daun salam untuk mengobati penyakit batu ginjal. Selain mengobati, mengonsumsi air rebusan daun salam juga mampu mencegah adanya batu ginjal di tubuh.
Baca Juga: 7 Gejala Penyakit Ginjal yang Harus Diwaspadai
Menurunkan berat badan
Buat yang sedang menjalani diet, coba untuk mengonsumsi daun salam, deh. Karena daun salam dipercaya dapat membantu meluruhkan lemak dalam tubuh, jika dikonsumsi harian.
Penggunaannya juga sangat mudah, kok. Rebus 1 liter air dengan 6 lembar daun salam. Tambahkan 1 sendok makan kayu manis bubuk dan madu. Aduk hingga merata, dan tunggu sampai air mendidih. Konsumsi racikan ini setiap pagi saat perut masih kosong, ya.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Manfaat daun salam yang terakhir adalah meningkatkan imunitas tubuh. Khasiat ini didapat karena daun salam memiliki beragam kandungan vitamin, salah satu vitamin C. Seperti yang kita tahu, vitamin C dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, dan menambah kebugaran.
Mama Papa, itulah 7 manfaat daun salam untuk kesehatan yang bisa dicoba di rumah. Namun perlu diingat, jika penggunaan daun salam sebagai pengobatan alternatif saja, ya. Jadi Mama Papa tetap memerlukan bantuan medis jika tidak merasakan perbedaan dalam penyakit.