Belakangan lithops alias batu hidup kembali booming di media sosial. Sebenarnya, apa itu lithops? Bagaimana cara merawatnya? Biar enggak makin bingung, simak artikel di bawah ini, yuk!
Kalau ngomongin soal tanaman hias, pasti kita akan langsung tertuju pada tanaman yang memiliki daun dan bunga cantik. Padahal, tanaman hias enggak cuma itu, lo! Ada satu tanaman hias cukup unik, dan cocok menghiasi rumah kita, yaitu lithops alias batu hidup!
Lithops atau yang di Indonesia disebut batu hidup adalah tanaman asli Namibia dan Afrika Selatan. Secara fisik tanaman ini sekilas seperti batu, namun bisa berbunga cantik! Nah, tanaman batu hidup masuk ke dalam jenis tanaman hias sukulen. Makanya cocok banget menghiasi rumah kita.
Nah, karena punya bentuk yang cantik dan unik, enggak heran tanaman batu hidup ini cukup mahal. Oleh sebab itu, kita juga harus ekstra dalam merawat tanaman batu hidup. Pasalnya, lithops cukup sensitif dan tricky dari segi perawatan. Biar enggak sia-sia uang yang kita keluarkan.
Lantas, bagaimana cara merawat lithops alias batu hidup?
Pencahayaan yang cukup
Karena memiliki habitat di dataran Afrika, salah satu cara merawat batu hidup adalah memastikan sinar matahari yang cukup. Idealnya, lithops membutuhkan minimal 3-4 jam sinar matahari langsung dalam satu hari.
Mama Papa bisa meletakkan lithops di bawah cahaya matahari pagi sekitar pukul 6.30 hingga 9.30. Setelah itu, bawa kembalikan lithops ke dalam rumah yang teduh. Sebab, terlalu lama meletakannya di bawah sinar matahari, lithops akan mudah hangus atau kering.
Tempat terbaik untuk meletakkan tanaman batu hidup di dalam rumah adalah di dekat jendela yang langsung terpapar cahaya matahari.
Letakkan pada suhu normal
Lithops Meski memiliki habitat asli yang hangat, namun lithops juga tidak tahan jika diletakkan pada ruangan terlalu panas terik. Idealnya lithops dapat tumbuh subur pada suhu ruangan normal, yakni sekitar 20-25 derajat celcius. Namun, pada malam hari, lithops tidak bisa terkena suhu dingin di bawah 10 derajat celcius. Jadi, pastikan suhu ruangan kita, ya!
Baca Juga: Cara Merawat Kaktus Hias di Rumah Agar Tetap Awet
Lakukan penyiraman dengan benar
Tanaman ini beradaptasi sempurna pada lingkungan yang kering khas Afrika. Di alam liar, batu hidup secara ‘mandiri’ menggali air ke dalam tanah terdalam saat musim kemarau.
Jadi, kalau lithops terlalu banyak disiram air maka menyebabkan pembusukan pada akar. Disarankan membasahi tanah dalam pot dengan melakukan penyemprotan setiap 2-3 per minggu. Atau segera lakukan penyemprotan jika tanah terasa kering.
Jangan lupa potting dan repotting
Salah satu yang kita butuhkan untuk menanam lithops adalah media yang mudah kering. Mengingat habitat aslinya cenderung gersang dan berbatu. Jadi media yang cocok digunakan adalah media tanah berpasir.
Rekomendasi media yang cocok dicoba adalah campuran pasir, kerikil, dan arang sekal. Dengan takaran: arang sekal 30% dan pasir berkisar 70% dari pot.
Nah, untuk kerikil letakkan di bagian atas media tanam, ya. Kerikil bermanfaat untuk menyaring air saat penyiraman.
Baca Juga: 6 Bahan Alami Pupuk Organik Tanaman Hias, Pasti Subur
Jangan menggunakan pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan solusi ampuh menyuburkan tanaman. Namun trik ini tidak berlaku untuk tanaman batu hidup, ya. Jangan sekali-kali mencoba menaburi lithops dengan pupuk kandang.
Karena sifat pupuk kandang mampu menyerap air membuat tanaman lithops berisiko busuk. Jenis pupuk yang dapat digunakan pada tanaman lithops adalah jenis pupuk penambah nutrisi yang dijual di toko-toko tanaman.
Jadi, itulah 5 cara merawat tanaman lithops yang tidak boleh dilewatkan. Pasalnya, melewatkan satu saja metode perawatannya berisiko membuat tanaman batu hidup busuk dan mati.