Anxiety Disorder: Gangguan Cemas Secara BerlebihanAnxiety Disorder: Gangguan Cemas Secara BerlebihanAnxiety Disorder: Gangguan Cemas Secara BerlebihanAnxiety Disorder: Gangguan Cemas Secara Berlebihan
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Anxiety Disorder: Gangguan Cemas Secara Berlebihan

June 23, 2021
Anxiety Disorder

Apa Itu Anxiety Disorder? | Foto: Freepik

Istilah anxiety disorder belakangan sering disebut-sebut selama pandemi COVID-19. Hal ini bukanlah masalah sepele, gangguan kecemasan ini bisa berimbas pada gejala fisik juga, lo. 

Anxiety disorder adalah gangguan psikis di mana seseorang akan mengalami cemas dan khawatir secara berlebihan. Merasa cemas memang hal yang manusiawi. Namun jika perasaan cemas ini terlalu berlebihan bisa jadi tanda-tanda kita terkena anxiety disorder.

Tidak sekadar lewat dan hilang, rasa cemas pada penderita gangguan kecemasan datang secara intens, bahkan sulit dikontrol. Sehingga mengganggu aktivitas dan pola pikir seseorang.

Meskipun terkesan sepele, namun banyak ahli berpendapat jika efek anxiety disorder sama bahayanya dengan depesi.

Nah, untuk itu kita harus tahu gejala dari gangguan kecemasan agar bisa mengambil penanganan sedini mungkin. Ada beberapa gejala atau ciri-ciri gangguan kecemasan yang harus Mama Papa ketahui:

Khawatir berlebihan

Salah satu gejala anxiety disorder adalah munculnya kekhawatiran berlebihan. Umumnya rasa khawatir tidak sebanding atau berlebihan daripada respons orang normal. Munculnya rasa kekhawatiran tersebut membuat penderita gangguan kecemasan sulit berkonsentrasi  dalam menyelesaikan tugas sehari-hari.

Gelisah

Selain khawatir berlebihan, penderita gangguan kecemasan juga sering mengalami gelisah. Meski begitu, tidak semua bentuk gelisah bisa dikategorikan sebagai gejala anxiety disorder, ya, Mama Papa.

Sulit konsentrasi

Kecemasan dapat mengganggu bagian otak untuk mengendalikan memori jangka pendek. Akibatnya, sejumlah penderita gangguan kecemasan mengeluhkan susah untuk konsentrasi.

Mudah tersinggung

Penderita gangguan kecemasan mengeluhkan jika mereka lebih mudah marah dua kali lipat dibandingkan kondisi normal. Mudahnya penderita gangguan kecemasan tersinggung tidak bisa dipisahkan dari adanya kekhawatiran berlebihan.

Mengalami gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan salah satu perubahan perilaku yang sangat terkait dengan masalah kesehatan mental. Masalah ini terjadi pada penderita gangguan kecemasan juga, lo.

Sering panik

Umumnya penderita gangguan kecemasan akan mengalami serangan panik secara berulang. Serangan panik ini akan memunculkan berbagai efek, seperti mual, dada sesak, hingga kehilangan kesadaran.

Baca Juga: 7 Penyebab Dada Sesak, Tanda Penyakit dan Gangguan Psikis

Jenis-Jenis Anxiety Disorder

Saat ini para ahli kesehatan mental bersepakat mengelompokan gangguan kecemasan dalam beberapa jenis.

Pertama, gangguan kecemasan sosial. Gangguan ini biasanya muncul mendadak saat penderitanya berada di tengah banyak orang atau keramaian.

Kedua, serangan panik atau yang akrab disebut panic attack. Ganguan ini akan muncul secara tiba-tiba dengan gejala fisik jantung berdebar, pucat, dan keringat dingin. Banyak orang yang terkena serangan panik mengira dirinya sedang terkena serangan jantung.

Ketiga, fobia terhadap suatu hal. Fobia merupakan ketakutan berlebihan terhadap sesuatu. Saat melihat hal yang ditakuti, penderita gangguan kecemasan akan menangis, berteriak bahkan pingsan.

Keempat, generalized anxiety disorder (GAD). Gangguan kecemasan umum ini terjadi saat seseorang memiliki kekhawatiran terus menerus akan suatu hal. Kekhawatiran ini bisa berdampak pada gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan susah tidur.

Jika Mama Papa mengalami gejala-gejala anxiety disorder di atas sebaiknya waspada, ya. Apalagi jika level kecemasan telah mengganggu kehidupan sehari-hari. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mengatasi hal tersebut.

Selain itu, Mama Papa bisa melakukan olahraga dan menjalankan hobi untuk mengatasi kecemasan. Kegiatan-kegiatan ini akan memberikan efek rileks pada tubuh, sehingga mengurangi efek tekanan saat terjadi gangguan kecemasan.

Baca Juga: Eating Disorder, Bukan Gangguan Makan Biasa

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid