Mama Papa, terkadang rasa kesepian anak luput dari pengawasan kita sebagai orangtua. Namun agar anak tidak terus berlarut dalam kesepian, ada baiknya jika Mama Papa memahami tanda anak kesepian berikut ini.
Kesepian tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja. Anak-anak juga bisa merasakan hal ini. Ada beberapa faktor yang bisa memicu anak kesepian. Selain kesibukan orangtua, kurangnya teman sebaya juga bisa menjadi penyebab anak kesepian.
Sebagai orangtua tidak bisa dipungkiri jika kita kemungkinan tidak bisa menemani si kecil selama 24 jam. Terkadang kita merasa jika si kecil sedang dalam keadaan baik-baik saja. Padahal, tanpa kita ketahui, anak-anak sedang bergelut dengan perasaan kesepiannya.
Agar si kecil tidak berlarut dalam kesepian ada baiknya jika Mama Papa bisa membaca suasana tersebut. Ada beberapa ciri-ciri anak kesepian yang dapat dilihat dengan kasat mata. Perubahan-perubahan sikap ini terjadi secara signifikan selama rasa kesepian melanda.
Berikut ini sifat-sifat yang kerap ditunjukan anak saat mereka merasa kesepian:
Mencari perhatian
Saat anak kesepian umumnya mereka akan mencari perhatian, baik pada orangtua maupun orang lain di dekatnya. Bisa jadi mereka mencari perhatian dengan cara yang positif, meski tidak jarang beberapa anak melampiaskannya dengan cara kurang tepat.
Untuk mencari perhatian orangtua beberapa anak memilih marah atau berbuat hal-hal yang dilarang. Nah, jika anak menunjukan sifat pemberontak, sebaiknya evaluasi lagi mengenai hubungan Mama Papa dengan si kecil, ya.
Bisa jadi sifat tersebut adalah bentuk pelampiasan dari rasa kesepian. Jadi, jangan buru-buru marah dengan melontarkan kalimat-kalimat negatif. Sebaliknya, bangun interaksi yang intens dengan anak dan tanyakan mengenai perasaannya.
Membuat teman khayalan
Imajinasi anak sangat tinggi terlebih ketika mereka masih pada usia balita. Nah, saat anak terlihat memiliki teman khayalannya sendiri sebaiknya waspada, ya. Dalam beberapa kondisi memiliki teman khayalan bisa menjadi sinyal kesepian, lo!
Apalagi jika si kecil menarik diri dari lingkungannya, dan memilih berinteraksi dengan si teman khayalan. Bisa jadi sosok teman khayalan ini diciptakan untuk mengurangi rasa kesepian yang dirasakannya.
Susah bersosialisasi
Meski sering ditemani oleh Mama Papa, anak juga tetap bisa merasa kesepian karena tidak memiliki teman bermain seusianya. Biasanya rasa kesepian ini diiringi dengan kesulitan bersosialisasi pada beberapa orang.
Anak menjadi sulit; bahkan ketakutan tanpa alasan, jika harus bertemu dengan orang baru. Terlebih saat mereka telah memiliki sosok teman khayalan kesulitan bersosialisasi ini akan memuncak.
Minder
Karena kurang bersosialisasi beberapa anak cenderung tumbuh menjadi pribadi yang minder. Biasanya rasa kurang percaya diri muncul karena anak merasa tidak diterima oleh lingkungan. Munculnya perasaan tidak diterima ini sering disebabkan oleh rasa kesepian si kecil.
Untuk itu, saat anak menunjukan tanda-tanda minder mulailah membangun percakapan dengannya. Temani proses pertumbuhan anak agar mereka tidak merasakan kesepian lagi.
Baca Juga: Cegah Anak Minder dengan Pola Asuh yang Benar
Pendiam
Beberapa anak memutuskan menjadi pendiam saat merasa sendiri. Namun berbeda dengan si kecil yang pendiam, karena sifat diam yang disebabkan oleh kesepian umumnya muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini dibarengi dengan keinginan menarik diri dari lingkungannya.
Jadi, sebaiknya Mama Papa tanyakan pada anak, ya. Mama Papa harus menjadi sosok yang proaktif untuk menanyakan terlebih dahulu pada si kecil. Meski begitu, sebagian anak kesepian juga bisa menunjukan sifat sebaliknya, lo!
Mereka bisa saja menjadi pribadi banyak bicara untuk meredam rasa kesepiannya. Namun topik pembicaraan seorang yang kesepian biasanya cenderung menuntut, dan membuat orang di sekitarnya merasa lelah.
Mama Papa, itulah beberapa ciri-ciri anak kesepian yang harus orangtua pahami. Untuk membuktikannya, sebaiknya tanyakan langsung pada anak, ya. Ajak si kecil ngobrol sebelum tidur atau di waktu-waktu luangnya.
Jangan sampai si kecil yang kesepian membangun jarak dengan orangtua, namun Mama Papa tidak menyadarinya, ya.
Baca Juga: Ciri-ciri Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Introvert