Berbeda dengan jenis reksadana lainnya, sebagian besar alokasi investasi reksadana pendapatan tetap ditempatkan di efek utang. Lantas, benarkah investasi ini minim risiko, tapi memberikan keuntungan tinggi?
Ada banyak jenis reksadana yang bisa kita pilih, salah satunya adalah reksadana pendapatan tetap (RDPT). Bisa dibilang jenis reksadana ini merupakan investasi yang minim risiko, namun memberikan keuntungan cukup tinggi. Mengapa bisa demikian? Lantas, apa itu reksadana pendapatan tetap?
Mengutip dari laman Bareksa.com, reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80% asetnya dalam bentuk efek utang, atau kita kenal dengan obligasi. Menariknya lagi, obligasi yang diterbitkan juga bisa dari pemerintah maupun perusahaan (korporasi).
Menurut Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, yang dikutip dari Bareksa menjelaskan, berdasarkan data OJK per Mei 2021, distribusi dana kelolaan reksadana terbesar di Indonesia dikuasai oleh reksadana pendapatan tetap sebesar 26,81%, disusul reksadana saham 23,34%, serta reksadana pasar uang sebesar 18,7%.
Melihat data tersebut, tidak heran kalau saat ini tren minat investor terhadap reksadana pendapatan tetap terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: 4 Aplikasi Terbaik untuk Investasi Reksadana, Terdaftar OJK!
Kelebihan Investasi Reksadana Pendapatan Tetap
Melihat peningkatan tren minat investor terhadap jenis investasi ini, tentu membuat kita bertanya-tanya: apa kelebihan reksadana pendapatan tetap dibanding jenis reksadana lainnya?
Dikelola manajer investasi
Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, berinvestasi reksadana kita tidak perlu repot menghitung dan mengurus uang yang kita setorkan. Pasalnya, kita akan dibantu oleh pihak professional, atau dikenal dengan Manajer Investasi (MI).
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana, Pemula Wajib Tahu
Modal investasi kecil
Kelebihan reksadana pendapatan tetap selanjutnya adalah bisa dimulai dari modal kecil. Yup, benar banget, karena kita bisa mulai berinvestasi dari Rp100.000 saja. Jadi, tidak ada alasannya untuk menunda investasi, bukan?
Keuntungan lebih tinggi dari deposito
Meskipun dimulai dari modal kecil, namun keuntungan yang diberikan ternyata cukup tinggi. Bahkan, jenis reksadana satu ini memberikan keuntungan lebih tinggi dibandingkan deposito dan reksadana pasar uang (RDPU).
Biasanya, return reksadana pendapatan tetap bisa mencapai 7%-8% per tahun. Bahkan, tidak jarang ada beberapa produk yang memberikan return hingga 9% per tahun!
Minim risiko
Tidak kalah menarik, kelebihan RDPT selanjutnya adalah minim risiko. Hanya saja, minim risiko bukan berarti “sangat aman”. Kita harus ingat: semua instrumen investasi memiliki tingkat risikonya masing-masing.
Satu yang membedakan, jenis reksadana satu ini termasuk kategori risiko moderat; menengah. Artinya, risiko yang diberikan akan lebih rendah dibandingkan reksadana saham, namun lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang.
Cocok untuk investor moderat
Berkaitan dengan poin sebelumnya, karena risikonya menengah tentu tidak heran jika jenis reksadana satu ini sangat cocok untuk investor moderat. Sehingga, cocok untuk Mama papa yang tipenya konservatif, atau cari aman dan ingin lebih tenang dibandingkan saat investasi saham.
Agar semakin yakin dan tidak salah pilih, pastikan sudah mengetahui profil risiko kita sebagai investor, ya!
Baca Juga: Melek Investasi, Ini 3 Investasi yang Cocok untuk Milenial
Bukan investasi jangka panjang
Seperti yang kita tahu, reksadana pasar uang lebih disarankan untuk investasi jangka pendek. Kemudian, reksadana saham untuk investasi jangka panjang.
Sementara itu, jenis reksadana satu ini cocok untuk investasi jangka menengah, atau 1-3 tahun. Hal ini didasari dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan dalam rentang waktu tersebut.
Bisa dicairkan kapan saja
Satu lagi kelebihannya yang tak kalah menarik adalah bisa dicairkan kapan saja selama hari bursa. Hanya saja, kita tetap perlu menunggu paling lama 7 hari sampai uang masuk ke dalam rekening pribadi.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal mendesak yang tidak bisa diprediksi, disarankan untuk mempersiapkan dana darurat terlebih dahulu. Kemudian, simpan dana darurat di rekening pribadi, atau reksadana pasar uang yang proses pencairan dananya cukup cepat: maksimal 3 hari kerja.
Sekarang sudah mulai ada gambaran tentang jenis reksadana satu ini, kan? Jadi, tertarik mencobanya?