Memposisikan diri menjadi sahabat anak merupakan peran yang harus orangtua kuasai saat anak menginjak usia remaja. Ada beberapa trik khusus untuk jadi sahabat anak yang sudah beranjak remaja.
Ada banyak perubahan yang terjadi saat anak beranjak remaja. Jika sebelumnya mereka masih terus bergantung pada kita, saat remaja anak mulai bisa mandiri. Nah, ketika anak mulai beranjak remaja, kita sebagai orangtua harus menjadi sahabat anak yang baik.
Dengan menjadi sahabat anak, hubungan yang terjalin akan lebih positif, dan terhindar dari toxic parents. Jangan lagi melakukan perintah yang terkesan anak masih kecil, karena mereka cenderung jauh lebih sensitif saat usia remaja.
Oleh sebab itu, kita harus menempatkan diri menjadi sahabat anak yang baik. Bagaimana caranya?
Pahami karakter anak
Faktor penting untuk menjadi sahabat anak yang baik adalah memahami karakter anak remaja. Pasalnya proses ini akan menumbuhkan perasaan positif, sehingga membangun hubungan baik antara orangtua dan anak.
Pahami bagaimana cara memancing anak bercerita, merespons pertanyaannya, hingga kebiasaan-kebiasaan lain yang sering dilakukan anak.
Jadi pendengar yang baik
Mama Papa, poin ini juga dapat menjadi alasan beberapa anak lebih nyaman berada di luar rumah, dibandingkan interaksi dengan orangtua.
Saat menginjak usia remaja, anak cenderung lebih peka dan sensitif akan banyak hal. Jika Mama Papa tidak meluangkan waktu untuk menjadi sahabat anak, maka tidak heran jika mereka menjaga jarak.
Untuk menjadi pendengar yang baik, Mama Papa tidak hanya sekadar mendengarkan, namun juga memberi respon yang sesuai.
Kenali lingkungannya
Tidak kalah penting untuk menjadi sahabat anak adalah mengenali lingkungan anak. Karena dalam membangun topik pembicaraan yang menyenangkan kita harus terlebih dahulu memahami lingkungan anak.
Kenali ketertarikan anak, minat, bakat, hingga menjalin hubungan yang baik dengan sahabat-sahabat dekat anak. Karena anak akan merasa bangga jika orangtuanya bisa bergaul dengan sahabat terbaiknya.
Baca Juga: Lima Perubahan Psikologis Remaja Laki-Laki Saat Pubertas
Jangan memaksakan
Untuk menjadi sahabat anak yang baik, sebaiknya jangan memaksakan kehendak atau keinginan kita pada mereka.
Terkadang “ini-itu” orangtua justru membuat hubungan dengan anak terasa renggang. Meski berbeda pendapat, cobalah untuk menemukan win-win solution agar sama-sama senang.
Karena saat anak terus-terusan dipaksa, bisa jadi ia tumbuh menjadi pribadi yang senang berbohong, berkelit, dan mudah menangis.
Hargai keputusan anak
Sebagai orangtua sekaligus sahabat bagi anak mewajibkan kita untuk menghargai setiap usaha dan keputusan mereka. Anak yang merasa dihargai akan menaruh kepercayaan yang lebih dan terbuka dengan orangtua. Dengan rasa saling percaya, kita akan lebih mudah untuk mendengarkan anak bercerita tentang banyak hal.
Baca Juga: Mama Papa, Ini 6 Cara Bijak Menghadapi Anak Pubertas
Sediakan waktu bersama
Sebagai sahabat tentunya kita harus sering meluangkan waktu hangout bareng anak, dong. Cara ini akan membangun komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Buatlah momen spesial dengan melakukan hal-hal menarik.
Tidak harus liburan mahal atau berpergian jauh. Cukup menonton serial seru di rumah bisa menjalin kedekatan dengan anak. Bahkan, Mama Papa juga bisa sekadar menengok si kecil di kamar dan berbicara berdua.
Hargai privasi anak
Saat anak beranjak remaja, mereka sudah harus dikenalkan dengan ruang privasi, baik di dunia nyata ataupun media sosial. Nah, Mama Papa sebagai orangtua juga harus menghargai privasi tersebut untuk menjadi sahabat anak yang baik.
Namun, Mama Papa tetap bisa mengikuti akun media sosial anak, maupun teman-temannya. Tapi pastikan Mama Papa hanya menjadi silent followers, alias tidak ikut nimbrung percakapan si kecil, ya.
Jika Mama Papa ingin menyampaikan sesuatu yang sifatnya personal jangan gunakan kolom komentar anak. Sebaiknya tanyakan langsung pada anak saat sedang bersantai.
Nah, mudah bukan menjadi sahabat anak remaja yang baik?
Baca Juga: 8 Ciri Pubertas Anak Perempuan, Perubahan Fisik hingga Emosional