Saham syariah menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati. Pasalnya kita akan mendapatkan keberkahan dan keuntungan yang halal. Namun, secara menyeluruh, bagaimana kriteria dan keuntungan yang diberikan?
Tahukah Mama Papa, ternyata saham syariah menjadi salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan investor? Seperti dituliskan dari laman Kontan, dalam lima tahun terakhir jumlah investor syariah per Februari 2021 tumbuh sebesar 647%, menjadi 91.703 investor!
Menariknya, pertumbuhan investor syariah dibarengi dengan bertambahnya jumlah saham syariah. Per 31 Maret 2021, ada 434 saham syariah dari total 724 saham yang tercatat. Peningkatan yang cukup menakjubkan, karena pada 2016 hanya ada 331 saham dari 537 total saham yang tercatat.
Baca Juga: 5 Pilihan Investasi yang Menguntungkan di 2021
Apa Itu Investasi Saham Syariah?
Mengutip dari laman idx.co.id, saham syariah adalah efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Saat ini ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia.
Pertama adalah saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah, berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah.
Selanjutnya adalah saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten, atau perusahaan publik syariah, berdasarkan peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2015.
Baca Juga: Bebas Riba! Ini 4 Jenis Investasi Syariah yang Bisa Dipilih
Salah satu karaktertistik investasi syariah adalah memberikan keuntungan berupa persentase bagi hasil, atau dikenal dengan nisbah. Bahkan, instrumen investasi syariah satu ini juga tidak ada unsur riba, lo!
Bukan hanya itu saja, kegiatan usaha emiten juga tidak bertentangan dengan syariat Islam. Seperti perjudian, perdagangan yang dilarang menurut syariah, jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) atau judi (maisir), hingga memproduksi barang atau jasa yang haram.
Emiten instrumen investasi syariah juga memenuhi rasio keuangan yang ditetapkan. Utang berbasis bunga pada aset tidak lebih 45%, dan pendapatan bunga terhadap seluruh pendapatan tidak lebih 10%.
Saat ini setidaknya ada empat indeks syariah yang ada di pasar Indonesia. Yaitu Indeks Syariah Saham Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), dan IDX-MES BUMN 17.
Keuntungan Saham Syariah
Selain termasuk instrumen investasi yang sesuai dengan hukum Islam, masih ada beberapa keuntungan yang bisa Mama Papa dapatkan, yaitu:
1. Transaksi aman
Keuntungan yang pertama adalah transaksi yang aman dan lancar. Karena transaksi diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
2. Dijalankan dengan prinsip halal
Karena dilakukan sesuai dengan hukum Islam, tentu saja instumen investasi syariah ini dijalankan dengan prinsip halal. Oleh karena itu, jenis investasi ini tidak mengenal transaksi haram, seperti perjudian, pemalsuan, dan penipuan.
Selain itu, alokasi aset, pendapatan, serta praktik investasi dijalankan menggunakan aspek syariah.
3. Mendapatkan keuntungan dividen dan capital gain
Sama dengan saham konvensional, instrumen investasi ini juga akan tetap memberikan keuntungan dividen dan capital gain.
Dividen dibagikan perusahaan apabila berhasil mendapatkan laba setiap tahun. Sementara itu, capital gain adalah keuntungan yang didapatkan apabila kita menjual saham dengan harga yang lebih tinggi, dibandingkan saat membeli saham.
Baca Juga: 10 Istilah Saham yang Wajib Investor Pemula Ketahui
Itulah beberapa pemahaman, kriteria, serta keuntungan investasi syariah yang bisa Mama Papa pertimbangan. Meskipun begitu, pastikan Mama Papa pahami bahwa saham termasuk instrumen investasi berisiko tinggi.
Jadi, pastikan memahami kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, pastikan memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kondisi finansial dan tujuan keuangan kita.
Tidak kalah penting, jangan lupa melakukan diversifikasi investasi dan mempersiapkan dana darurat sebelum berinvestasi, ya. Semoga artikel ini membantu!
Baca Juga: Penting! 5 Kesalahan Investasi Saham yang Bikin Rugi