Salah satu masalah yang kerap muncul saat hamil adalah morning sickness. Gejala morning sickness biasanya muncul di awal kehamilan. Nah, berikut ini adalah fakta-fakta seputar morning sickness saat hamil.
Morning sickness sangat erat kaitannya dengan momen awal kehamilan. Gejala morning sickness saat hamil ini ditandai dengan rasa mual, muntah, lelah, dan pusing. Bisa dibilang ini adalah gejala yang umum. Bahkan 90% wanita mengalami morning sickness saat hamil.
Selama mengalami morning sickness saat hamil, Mama akan lebih sensitif terhadap rasa dan aroma tertentu. Penyebab morning sickness diyakini karena kondisi tubuh yang menyesuaikan diri dengan kenaikan hormon selama masa kehamilan.
Walau begitu, ada banyak mitos seputar morning sickness selama masa kehamilan. Namun tidak semuanya benar. Untuk itu, Mama harus tahu fakta seputar morning sickness saat hamil berikut ini:
Mitos: Morning sickness hanya di trimester awal
Banyak yang bilang kalau morning sickness akan hilang pada trimester pertama. Namun kenyataannya tidak sedikit ibu hamil yang justru merasakan mual pada akhir masa kehamilan atau trimester ketiga.
Bahkan, ada beberapa ibu hamil yang merasakan mual dari awal kehamilan hingga menjelang melahirkan, lo! Jadi, kalau Mama mengalami morning sickness hingga trimester kedua jangan panik, ya, Ma.
Mitos: Morning sickness membahayakan bayi
Tidak sedikit ibu hamil panik karena mitos satu ini. Faktanya, morning sickness adalah hal yang wajar terjadi selama masa kehamilan.
Morning sickness dapat berbahaya jika Mama mengalami kondisi Hiperemesis gravidarum, atau kondisi mual berlebihan yang sangat parah. Ibu hamil yang mengalami masalah ini membutuhkan perawatan medis intensif untuk memantau kebutuhan nutrisinya.
Mitos: Morning sickness hanya pada kehamilan pertama
Mitos berikutnya yang sering terdengar adalah morning sickness hanya terjadi pada kehamilan pertama. Faktanya, rasa mual ini bisa terus dirasakan hingga kehamilan berikut-berikutnya, lo!
Memang, morning sickness sering dikaitkan dengan kehamilan pertama, alasannya karena pada momen ini kesiapan tubuh masih menyesuaikan. Secara mental calon ibu baru juga mudah mengalami kecemasan dan stres, yang dapat berimbas pada sistem pencernaan.
Baca Juga: Sering Pusing Saat Hamil? Begini Cara Meredakannya
Mitos: Morning sickness hanya muncul pagi hari
Sesuai namanya, banyak orang yang menganggap kalau morning sickness hanya muncul pagi hari. Padahal tidak demikian, ya. Perasaan mual ini bisa dirasakan ibu hamil pada pagi, siang, atau malam hari.
Beberapa ibu hamil malah merasakan mual sepanjang hari hingga mengganggu aktivitas. Sebaliknya ada pula ibu hamil yang sama sekali tidak merasakan mual atau morning sickness di sepanjang kehamilannya.
Meski begitu, memang benar jika rasa mual ini terasa lebih kuat di pagi hari. Alasannya karena kondisi perut ibu masih kosong saat bangun tidur.
Baca Juga: 7 Jus untuk Ibu Hamil yang Menyehatkan Ibu dan Janin
Mitos: Morning sickness menunjukan jenis kelamin
Mitos yang tidak kalah populer: morning sickness yang parah saat hamil menandakan jika Mama tengah mengandung bayi laki-laki.
Nah, mitos ini belum bisa teruji kebenarannya, ya. Pasalnya, tingkat parah tidaknya morning sickness tidak berkaitan dengan dengan jenis kelamin bayi. Cara terbaik untuk mengetahui jenis kelamin bayi Mama harus melakukan pemeriksaan USG ke dokter.
Mitos: Makan asam redakan morning sickness
Ketika mengalami morning sickness saat hamil pasti Mama kerap mendengar saran mengonsumsi makanan asam, kan? Mangga muda seringkali dipilih saat calon ibu mengalami mual.
Meski makan asam memang menyegarkan, tapi hal ini tidak sepenuhnya bisa menghilangkan morning sickness. Justru jika dikonsumsi belebihan makanan asam dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan.
Mitos: Sering makan memperparah morning sickness
Mama, hati-hati dengan mitos morning sickness saat hamil satu ini, ya. Pasalnya, perut kosong justru memperparah rasa mual saat morning sickness. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi lebih sering dalam porsi kecil.
Mengurangi porsi makan, atau justru tidak makan sama sekali, berisiko mengganggu kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Agar nafsu makan bisa tetap terjaga Mama bisa mengonsumsi makanan kesukaan yang menyehatkan.
Meskipun masalah ini wajar, namun adakalanya morning sickness saat hamil perlu dikonsultasikan ke dokter. Misalnya saat mual dan muntah cenderung semakin parah, dan menyebabkan Mama mengalami lemas berkepanjangan.
Mama harus segera periksa ke dokter untuk mengurangi risiko malnutrisi selama kehamilan. Karena kekurang nutrisi selama masa kehamilan sangat berbahaya bagi janin dalam kandung. Parahnya, bayi berisiko terkena stunting alias gagal tumbuh!
Baca Juga: Waspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil