Setiap detiknya ada satu orang yang terinfeksi virus Tuberkulosis (TBC) di dunia. Untuk menghindari masalah kesehatan ini, kita diharapkan dapat lebih aware terhadap gejala TBC dan melakukan penanganan sedini mungkin.
Virus Tuberkulosis atau TBC masih ada di sekitar kita dan berisiko menulari kita. Menurut data dari WHO, setiap detiknya setidaknya ada satu orang yang terinfeksi TBC di dunia. Karena itu kita harus lebih aware terdapat gejala-gejala TBC, agar bisa dideteksi sedini mungkin.
Umumnya jenis TBC yang sering diderita adalah TBC yang menyerang paru-paru (TB paru). Masalahnya, gejala TBC mirip dengan Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), sehingga sering membuat banyak orang terlambat menyadari.
Agar tidak telat dalam perawatannya, berikut 7 gejala TBC yang bisa muncul pada tahap awal infeksi:
Batuk lebih dari 2 minggu
Hampir semua penyakit yang menyerang saluran pernapasan berupa batuk, begitu juga dengan gejala TBC paru.
Batuk terjadi karena adanya infeksi yang mengganggu jalannya pernapasan. Refleks alami yang dilakukan tubuh untuk membersihkan pernapasan dari organisme penyebab infeksi adalah batuk.
Nah, karena infeksi tuberkulosis paru-paru akan menyebabkan produksi lendir berlebih, sehingga batuk pada penderita TBC umumnya berdahak.
Biasanya batuk ini berlangsung lebih dari 2 minggu, dan tidak sembuh meski telah mengonsumsi obat pereda batuk. Dalam kondisi parah, gejala TBC berupa batuk-batuk bisa disertai dengan darah.
Demam dan menggigil
Sama seperti batuk, demam menjadi respons alami tubuh yang menandakan sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri. Biasanya pada penderita TBC demam ini akan terasa pada tahap awal infeksi.
Gejala TBC berupa deman dan menggigil bisa hilang dan kambuh dalam beberapa waktu. Pada penderita TBC umumnya demam terjadi lebih dari 3 minggu, dan tak kunjung reda meski telah mengonsumsi obat penurun panas.
Baca Juga: 6 Cara Menurunkan Demam Anak Tanpa Minum Obat
Berkeringat di malam hari
Salah satu gejala TBC yang paling khas selain batuk adalah keringat di malam hari. Jumlah keringat yang keluar di malam hari umumnya lebih banyak dibandingkan keringat di siang hari, bahkan bisa hingga membasahi kasur.
Meski tidak sering terjadi, umumnya berkeringat di malam hari akibat TBC disertai dengan badan yang menggigil.
Nafsu makan menurun
Baik infeksi TBC paru maupun lain, respons tubuh adalah membuat penderita tidak nafsu makan. Bahkan karena batuk terus menerus biasanya penderita TBC sulit untuk menelan makanan. Kondisi ini akan semakin parah jika penderita telah menjalani pengobatan TBC.
Hal ini karena efek samping obat anti-tuberkulosis menyebabkan masalah pencernaan, gangguan nafsu makan, dan penurunan metabolisme. Jadi, jika nafsu makan terus menurun dan disertai batuk sebaiknya waspadai, ya.
Nyeri dada dan sesak napas
Perkembangan infeksi bakteri di paru-paru bisa menyebabkan terjadinya peradangan yang meningkatkan produksi lendir di paru-paru.
Ditambah adanya penumpukan sel-sel mati di paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri tuberkulosis semakin menghambat keluar masuknya udara ke paru-paru. Kondisi ini akan memunculkan gejala TBC berupa kesulitan bernapas dan rasa nyeri di area dada.
Berat badan turun drastis
Gejala TBC tahap awal yang umum dialami penderita TBC adalah penurunan berat badan drastis dalam waktu singkat. Selain karena nafsu makan yang menurun, hal ini juga terjadi akibat respons serangan bakteri tuberkulosis.
Mudah lelah dan pucat
Beberapa penderita juga mengeluhkan gejala TBC tahap awal berupa sering lelah, nyeri, sakit kepala, dan kulit pucat. Jika Mama Papa merasakan lebih dari satu gejala TBC di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dini, ya.
Sementara itu untuk mencegah TBC, disarankan untuk menggunakan masker yang menutupi mulut dan hidung saat keluar ruangan. Rajin mencuci tangan dan memastikan sirkulasi udara di rumah lancar.