Ada banyak jenis garam untuk memasak di dunia. Bahkan, setiap garam memiliki warna, bentuk, tekstur, tingkat keasinan, dan fungsinya masing-masing dalam setiap proses memasak. Kira-kira, apa saja garam-garam tersebut?
Memberikan rasa manis dan gurih, garam menjadi salah satu bumbu masak yang wajib ada di dapur. Namun, tahukah Mama, ternyata ada banyak jenis garam yang bisa digunakan untuk memasak, lo! Menariknya lagi, setiap jenis garam memiliki ciri khasnya masing-masing.
Setiap jenis garam memiliki bentuk, tekstur, dan warna yang berbeda-beda. Ditambah lagi, setiap garam memiliki tingkat keasinan yang berbeda satu sama lain. Sehingga, saat dimasak akan memberikan cita rasa yang khas pada setiap hidangan. Penasaran?
Yuk, simak 9 jenis garam untuk memasak sesuai dengan fungsinya di bawah ini, Mama!

Himalayan salt dipercaya lebih sehat karena rendah kandungan natrium | Foto: Freepik
Garam himalaya
Himalayan salt atau garam himalaya adalah salah satu jenis garam yang populer. Jenis garam berwarna pink ini berasal dari pegunungan Himalaya Pakistan, dan dikenal lebih sehat karena rendah kandungan natrium.
Menariknya lagi, garam himalaya mengandung banyak mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Seperti di antaranya ada kalsium, kalium, dan magnesium.
Garam meja
Sudah sangat familier dengan garam satu ini, kan? Benar banget, garam meja adalah salah satu jenis garam yang sering digunakan untuk memasak di Indonesia. Dikenal sebagai garam beryodium, garam meja memiliki tekstur yang halus dan mengandung zat anti-penggumpalan.
Sayangnya, garam meja dapat memberikan rasa logam apabila digunakan terlalu banyak. Oleh karena itu, gunakan garam meja secukupnya saat memasak agar tetap nikmat dan gurih.
Baca Juga: Tanpa MSG, Ini 6 Penyedap Rasa Alami untuk Masakan
Flake salt
Meskipun jarang ditemui di Indonesia, namun flake salt termasuk salah satu jenis garam untuk memasak yang cukup populer.
Berasal dari sekitar pesisir Inggris, flake salt sering digunakan sebagai taburan akhir pada daging atau campuran rempah-rempah. Selain itu, jenis garam ini juga biasanya sering digunakan sebagai tambahkan pada masakan yang dipanggang, lo!

Garam laut bertekstur lebih kasar dan rasa lebih kuat dibandingkan garam meja | Foto: Envato
Garam laut
Sesuai dengan namanya, garam laut dibuat dengan cara menguapkan air laut. Garam laut mengandung banyak natrium klorida, namun tergantung dari sumber dan cara pengolahannya. Selain itu, garam laut juga mengandung beberapa mineral, seperti kalium, zat besi, dan seng.
Dibandingkan dengan garam meja, garam laut memiliki tekstur yang lebih kasar dan rasa yang lebih kuat. Selain untuk memasak, garam laut juga bisa digunakan sebagai rendaman kaki.
Garam kosher
Mirip dengan jenis garam pada umumnya, garam kosher sering digunakan untuk memasak. Ciri khas garam kosher adalah tekstur dan kristal yang sedikit lebih besar, namun memiliki rasa yang lebih kuat. Sehingga, disarankan menggunakan garam kosher secukupnya agar masakan tidak keasinan.
Garam celtic
Berwarna sedikit keabu-abuan, garam celtic adalah salah satu jenis garam yang memiliki kadar natrium lebih rendah dibandingkan garam meja. Populer di Perancis, garam celtic dikenal cukup lembap karena mengandung sedikit air.
Uniknya lagi, garam celtic bersifat basa dan bisa mencegah kram otot. Biasanya, garam celtic digunakan untuk grizzling pada sayuran, daging panggang, atau taburan pada makanan laut.
Baca Juga: 7 Pewarna Makanan Alami yang Aman dan Sehat

Ciri khas garam kala namak beraroma belerang mirip dengan telur | Foto: Envato
Garam kala namak
Jenis garam untuk memasak berikutnya adalah garam kala namak, atau dikenal dengan nama garam hitam. Selain berwarna hitam unik, jenis garam satu ini beraroma belerang yang mirip dengan telur.
Hal ini disebabkan karena garam kala namak terbuat dari campuran garam himalaya, arang, kulit kayu, jamu, dan biji-bijian. Kemudian, campuran tersebut dibakar di dalam tungku selama 24 jam.
Untuk rasanya juga sangat menarik, yaitu mirip unami atau bumbu penyedap rasa. Sehingga, biasanya garam kala namak digunakan untuk membumbui hidangan vegatarian agar lebih nikmat disantap.
Garam truffle
Berikutnya adalah garam truffle, yaitu campuran garam laut dan jamur ascomycetes. Berbeda dengan lainnya, jenis garam untuk memasak yang memiliki serbuk hitam ini mengandung protein tinggi. Sehingga, bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Memiliki rasa gurih yang sedap, biasanya garam truffle digunakan untuk campuran berbagai olahan masakan. Seperti masakan tumis, berkuah, atau panggang.
Fleur de sel
Satu lagi garam untuk memasak yang tidak kalah menarik dan unik adalah fluer de sel. Siapa sangka, ternyata garam yang dikenal sebagai kaviar garam ini memiliki harga yang cukup mahal, lo!
Pasalnya, fleur de sel memiliki rasa yang tidak terlalu asin namun sedap. Ditambah lagi, garam yang biasanya digunakan untuk drizzling makanan manis dan gurih ini memiliki warna yang sangat cantik, yaitu abu-abu kebiruan.
Wah, ternyata ada banyak jenis garam untuk memasak di sekitar kita, ya, Mama? Kira-kira, garam mana saja yang sudah pernah Mama gunakan untuk memasak, nih?
Baca Juga: 5 Pemanis Pengganti Gula Pasir yang Aman bagi Penderita Diabetes