Mengetahui tipe investor seperti apa kita adalah hal penting sebelum berinvestasi. Hal ini bertujuan untuk menemukan instrumen investasi sesuai dengan profil risiko yang kita miliki. Sehingga, kita mendapatkan keuntungan maksimal, sekaligus meminimalkan risiko kerugian.
Sebelum terjun ke dunia investasi, pastikan Mama Papa sudah mengenali diri kita termasuk tipe investor seperti apa, ya! Mengenal tipe investor akan membantu kita menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan karakter kita saat berinvestasi.
Setiap investor memiliki profil risiko masing-masing. Ada yang sanggup menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi, namun ada pula yang hanya siap dengan risiko rendah. Meskipun begitu, bukan berarti tipe investor dengan profil risiko investasi tinggi lebih baik dibandingkan yang rendah, atau sebaliknya, lo!
Mengetahui tipe investor sesuai profil risiko bertujuan untuk menemukan produk investasi yang tepat. Sehingga, kita akan mendapatkan keuntungan maksimal, sekaligus meminimalkan risiko kerugian berinvestasi.
Yuk, simak 3 tipe investor sesuai profil risiko berinvestasi di bawah ini, Mama Papa:
1. Konservatif
Konservatif adalah tipe investor dengan profil risiko yang paling rendah. Biasanya investor konservatif lebih memilih produk investasi yang aman dengan return yang stabil. Karena mereka biasanya masih belum siap atau khawatir apabila nilai investasi yang dimiliki menurun atau berkurang.
Meskipun begitu, bukan berarti investor konservatif itu buruk. Dikenal sebagai penghindar risiko, seorang investor konservatif paham betul dengan instrumen investasi yang sesuai dengan karakter mereka: meskipun keuntungannya tidak besar, namun nilainya tetap aman dan stabil.
Salah satu instrumen investasi yang cocok untuk investor konservatif adalah reksadana pasar uang. Sebab, reksadana pasar memiliki risiko rendah, memberikan return yang stabil, cocok untuk tujuan jangka pendek, dan pas untuk investor pemula.
Baca Juga: 4 Aplikasi Terbaik untuk Investasi Reksadana, Terdaftar OJK!
2. Moderat
Tipe investor berikutnya adalah moderat. Level moderat diisi oleh para investor yang memiliki profil risiko investasi menengah atau sedang. Biasanya, di tahap ini para investor moderat memiliki tujuan finansial jangka menengah dan return lebih tinggi, dibandingkan dengan reksadana pasar uang.
Berbeda dengan sebelumnya, tipe moderat mulai bisa menerima risiko yang akan terjadi saat berinvestasi. Asalkan, risikonya tidak terlalu besar. Oleh karena itu, meskipun sudah mulai menerima dan memahami naik-turunnya nilai investasi, namun mereka tetap memerhatikan instrumen yang aman dengan return yang cukup tinggi.
Ada beberapa pilihan instrumen investasi yang cocok untuk investor moderat. Di antaranya adalah reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, atau obligasi.
Baca Juga: 4 Investasi yang Aman dan Menguntungkan untuk Pemula
3. Agresif
Terakhir adalah investor agresif. Sesuai dengan namanya, tipe investor satu ini memang dikenal lebih berani dan agresif dibandingkan dengan dua sebelumnya. Tidak main-main, bahkan mereka dikenal sebagai risk taker, lo!
Mereka tidak hanya fokus memilih instrumen investasi yang memberikan keuntungan yang tinggi saja, namun juga memahami high risk-high return dalam dunia investasi. Sehingga, mereka sudah siap dengan risiko yang ada, dan terbiasa dengan naik-turunnya fluktuasi harga di pasar modal.
Menariknya lagi, tipe agresif paham betul tujuan investasi mereka: jangka panjang dan membutuhkan return maksimal. Contohnya mempersiapkan dana pensiun atau dana pendidikan anak. Beberapa instrumen investasi yang cocok untuk investor agresif adalah reksadana saham atau saham.
Itulah 3 tipe investor sesuai dengan profil risiko dan karakter saat berinvestasi. Kira-kira, Mama Papa termasuk tipe yang mana, nih?
Baca Juga: 4 Cara terbaik Memilih Saham Terbaik untuk Investor Pemula