Mendidik anak remaja jauh lebih menantang dibandingkan saat mereka masih anak-anak. Kalau kita salah dalam mendidik, bisa-bisa mereka malah tidak mau menuruti kita, lo! Agar mereka tetap nyaman di rumah dan lebih nurut, ikut tips-tips mendidik anak remaja berikut ini, ya!
Usia remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Pada usia-usia ini anak akan mengalami banyak perubahan, baik fisik maupun emosional. Karena berbagai perubahan tersebut, cara mendidik anak remaja juga berbeda dari saat mereka anak-anak.
Mereka tidak bisa lagi diatur terus menerus, karena bisa berdampak buruk bagi karakternya. Parahnya, anak remaja yang tidak mendapatkan kenyamanan di rumah, atau bahkan merasa dikekang orangtua, berisiko terjebak dalam pergaulan bebas, lo!
Karena itu, kita sebagai orangtua harus pandai-pandai dalam mendidik anak remaja. Berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak remaja yang bisa diterapkan di rumah:
Jadilah pendengar yang baik
Mama Papa, di usia remaja anak mulai mengalami beberapa gejolak dalam dirinya. Hal ini dipicu oleh masalah pubertas, hingga pergaulan anak yang semakin luas. Ada banyak hal yang biasanya ingin mereka sampaikan, bahkan tidak jarang memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab rasa penasaran mereka.
Sebagai orangtua kita wajib menjadi pendengar yang baik. Hindari menyalahkan anak terhadap apa yang mereka tanyakan pada kita. Pasalnya, anak yang tidak nyaman bercerita dengan orangtuanya, cenderung enggan untuk bercerita kembali. Jangan sampai anak justru mencari pelampiasan lain karena curhatannya tidak didengar, ya.
Hormati privasi anak
Saat beranjak remaja anak mulai mengenai privasi. Sampai saat ini masih banyak orangtua yang menganggap urusan anak juga menjadi urusan orangtua. Jangan sampai Mama Papa termasuk salah satunya, ya!
Karena sikap seperti ini akan membuat anak merasa tidak memiliki privasi, sehingga melampiaskan dirinya di luar rumah. Sebaiknya di usia remaja kita harus bisa memahami bahwa anak mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati. Tunggu waktu yang tepat hingga anak ingin bercerita sama kita, ya!
Jadi teladan yang baik
Menyuruh anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan positif tidak akan tercapai jika Mama Papa tidak mencontohkannya terlebih dahulu. Misalnya berharap anak rajin membersihkan kamarnya, tapi kita sendiri malas dalam merapikan kamar atau rumah.
Jadi jangan dulu menuntut remaja ini-itu jika Mama Papa tidak melakukan hal tersebut. Kita harus menjadi teladan yang baik untuk anak, dengan memberi contoh baik untuk ia tiru.
Jadi orangtua yang luwes
Menginjak usia remaja sebenarnya anak sudah bisa diberikan tanggung jawab. Nah, cara mendidik anak remaja selanjutnya adalah memberinya lebih banyak kebebasan dengan tanggung jawab pada anak.
Sebagai orangtua kita harus paham apa yang menjadi pilihan anak. Hindari menceramahi anak remaja terlalu banyak atau melarangnya terlalu sering. Hal ini bisa membuat self-esteem remaja jadi ikut rendah.
Jangan juga membandingkan pergaulan dan gaya hidup anak sekarang dengan zaman Mama Papa, ya. Karena zaman telah berubah dan anak hidup di masanya sendiri.
Baca Juga: Tips Parenting: Cara Mendidik Anak Agar Tidak Manja
Sepakati aturan-aturan yang ada
Terakhir, cara mendidik anak remaja yang ideal adalah membuat kesepakatan bersama. Karena anak telah menginjak usia remaja, aturan-aturan saat ia kecil tidak bisa diberlakukan lagi.
Karena itu kita sebagai orangtua harus mengajak anak berdiskusi untuk menyepakati peraturan bersama. Misalnya, boleh bermain sepulang sekolah, tapi harus sampai rumah sebelum pukul 7 malam. Atau boleh bermain asalkan tidak merokok dan minum alkohol.
Jika anak melanggar aturan yang telah disepakati bersama, kita punya wewenang untuk menegur sikapnya.
Tak kalah penting, selain menerapkan cara-cara mendidik anak remaja di atas, tidak ada salahnya Mama Papa rutin membuat jadwal kumpul atau jalan-jalan bersama anak di akhir pekan.
Walaupun bisa saja anak-anak remaja sudah banyak janji untuk bermain dengan temannya, tetap usahakan untuk berkumpul melakukan quality time bersama, ya! Cara ini akan mencairkan suasana antara orangtua dengan anak jadi semakin akrab.
Baca Juga: Lima Perubahan Psikologis Remaja Laki-Laki Saat Pubertas