Dejavu kerap dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman supranatural yang sebenarnya hanya mitos. Lantas, apa sebenarnya penyebab dejavu secara medis dan ilmiah?
Hampir sebagian orang pernah merasakan pengalaman dejavu yang cukup membingungankan. Perasaan dibuat seakan pernah mengalami atau merasakan suasana tertentu ini, kerap kali dikaitkan dengan hal-hal supranatural, bahkan hingga perjalanan lintas waktu atau time travel.
Padahal, dejavu adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Prancis yang artinya: pernah merasa atau pernah melihat. Istilah ini pertama kali digunakan oleh psikolog, Emile Boirac, pada 1876.
Dalam banyak versi, dejavu merupakan keadaan di mana seseorang merasakan perasaan familier terhadap sesuatu hal. Perasaan ini membuat seseorang seolah-olah merasa sudah pernah mengalami keadaan tersebut sebelumnya.
Padahal itu pertama kali mereka mengalami situasi tersebut, sehingga tidak mungkin ada adegan yang serupa di masa lalu. Biasanya perasaan dejavu tidak berlangsung lama, kebanyakan hanya terjadi selama 10-30 detik saja.
Sebenarnya, dejavu adalah hal yang wajar dialami seseorang. Bahkan diperkirakan ada sekitar 70% orang di seluruh dunia pernah mengalaminya.
Fenomena ini lebih sering terjadi pada orang dengan usia 15-25 tahun, dan bisa mengalami dejavu lebih dari satu kali dalam hidupnya, lo! Bahkan, peluang terjadinya lebih sering terjadi dibandingkan lucid dream; mimpi sadar.
Baca Juga: Kenapa Mimpi Terasa Nyata? Begini Penjelasan Medisnya
Bagaimana Dejavu Bisa Terjadi?
Sampai saat ini penelitian mengenai dejavu masih terus dilakukan. Namun yang pasti, fenomena ini tidak ada hubungannya dengan perjalanan lintas waktu atau time travel. Ada beberapa teori yang bisa menjawab mengenai penyebab dejavu.
1. Teori Split Perception
Teori ini menyebutkan jika dejavu terjadi ketika seseorang melakukan hal yang sama dalam waktu yang berbeda. Misalnya, kita pernah melihat suatu jenis pohon namun hanya sekilas; tanpa perhatian lebih di sebuah tempat.
Otak akan membentuk ingatan yang kita lihat sebagai sebuah informasi. Meskipun sangat terbatas atau dipandang dalam waktu yang singkat. Nah, jika di kemudian hari kita melihat pohon dengan jenis serupa, namun di tempat yang berbeda, rasa familier dengan tempatnya akan muncul.
Karena ingatan akan pohon yang pertamalah membuat kita merasakan seperti pernah berada di tempat tersebut, meskipun sebenarnya baru pertama kali ke sana. Kondisi inilah yang biasanya menyebabkan seseorang merasa dejavu.
Baca Juga: 7 Faktor Penyebab Mimpi Buruk, Karena Hal Mistis?
2. Mengalami ganguan otak
Ternyata fenomena ini juga bisa terjadi karena adanya gangguan pada otak, lo! Saat memulai situasi dan kondisi tertentu otak akan menyerap informasi yang didapat, kemudian menyimpan ingatan menuju memori jangka pendek, nantinya ingatan tersebut dialihkan ke memori jangka panjang.
Nah, gangguan pada otak dapat menyebabkan informasi yang diterima tersebut langsung dialihkan ke memori jangka panjang. Karena itu, kita merasa seperti pernah melihat ingatan tersebut sebelumnya.
3. Memory recall
Teori ini menjelaskan bahwa dejavu berkaitan dengan cara seseorang memproses dan mengingat suatu kejadian. Dalam teori ini menjelaskan, bentuk respons seseorang terhadap peristiwa yang menyerupai hal yang pernah dialaminya, namun ia tidak mengingatnya.
Misalnya, saat kecil kita pernah diajak ke suatu tempat. Namun karena sudah berlangsung dalam waktu yang lama, kita tidak ingat mengenai cerita tersebut. Saat dewasa kita datang kembali bersama teman-teman ke tempat tersebut. Hal ini akan menimbulkan perasaan familier namun kita tidak bisa mengingatnya.
Itulah beberapa penyebab dejavu secara psikologi dan medis. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika hal ini disertai dengan gejala lain, seperti sulit konsentrasi, penurunan kesadaran, perubahan mood drastis, emosi tidak stabil, dan gangguan perilaku lain sebaiknya konsultasikan dengan dokter, ya.