Mama Papa, jangan asal tanda tangan SP3K ketika meminjam uang di bank, ya. Kita harus lebih jeli memerhatikan jenis suku bunga yang diberlakukan di bank tersebut, agar proses mencicil tidak berat di akhir.
Sebelum tanda tangan kontrak untuk kredit di bank, sebaiknya Mama Papa memeriksa terlebih dahulu mengenai jenis suku bunga pinjaman yang diberlakukan. Jangan sampai menyesal di akhir, karena kita teledor mengabaikan jenis suku bunga pinjaman tersebut, ya.
Pasalnya, ada beberapa suku bunga yang berlaku di bank, namun dalam praktiknya ternyata kurang menguntungkan kita sebagai peminjam. Hal ini harus benar-benar kita perhatikan agar Mama Papa tidak berat di akhir dalam mencicil utang di bank.
Nah, berikut ini adalah 5 jenis suku bunga pinjaman di bank yang berlaku di Indonesia. Pahami dengan detail, ya.
Bunga efektif
Jenis suku bunga efektif biasanya digunakan untuk kredit jangka panjang, seperti pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit investasi, dan kredit dengan jaminan atau anggunan. Suku bunga ini nilainya berubah-ubah, dan dihitung berdasarkan sisa pokok utang atau sisa saldo pinjaman dari nasabah.
Artinya, semakin sedikit pokok pinjaman yang tersisa, maka semakin sedikit pula suku bunga yang harus dibayarkan. Secara tidak langsung, suku bunga kredit ini punya beban yang dianggap lebih adil bagi nasabah.
Dengan menggunakan jenis suku bunga ini maka seiring berjalannya waktu beban bunga yang dibayarkan setiap bulannya akan semakin kecil.
Bunga flat
Suku bunga flat adalah jenis perhitungan bunga yang mengacu pada jumlah pinjaman di awal untuk setiap periode cicilannya. Jenis bunga ini punya perhitungan yang paling mudah, karena porsi bunga dan angsurannya selalu sama setiap bulannya.
Suku bunga flat sering digunakan dalam pemberian kredit tanpa anggunan. Dengan suku bunga flat, Mama Papa sudah mengetahui berapa nominal yang harus dibayarkan setiap bulan, selama kurun waktu tertentu sejak awal tanda tangan kontrak.
Beberapa orang berpendapat bahwa pemberlakuan suku bunga flat cukup memudahkan, tapi kurang menguntungkan. Biasanya suku bunga flat sering ditemukan pada kredit pemilikan kendaraan bermotor dan kredit mikro.
Bunga fixed
Sederhananya, bunga fixed adalah jenis bunga yang besarannya tidak akan berubah sampai masa pinjaman berakhir. Dengan demikian apabila suku bunga yang dijanjikan di awal adalah 5%, maka sampai masa kreditnya berakhir suku bunganya akan tetap sama seperti di awal.
Penggunaan jenis suku bunga ini biasanya sering kita temukan pada KPR Bersubsidi. Meski sekilas sama, namun suku bunga fixed dan suku bunga flat berbeda. Suku bunga fixed hanya berlaku pada batas waktu tertentu. Dalam artian, kita akan tetap dikenakan sistem penghitungan bunga floating jika periode waktunya telah selesai.
Baca Juga: 6 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Bunga anuitas
Sebenarya suku bunga anuitas merupakan pengembangan dari suku bunga efektif. Di mana besar bunga yang dibebankan pada setiap angsuran kredit bulanan dihitung secara sistematis, sehingga total angsuran setiap bulannya nilainya sama.
Namun adanya jenis suku bunga ini dilakukan agar nasabah tidak kebingungan dengan jumlah angsuran, meskipun nilainya menyusut tiap bulannya.
Pada pemberlakukan suku bunga anuitas didapatkan perhitungan bahwa di awal kontrak porsi bunganya sangat besar, sedangkan angsuran pokoknya sangat kecil.
Sementara mendekati berakhirnya masa kredit keadaannya dibalik, sehingga porsi angsuran pokok akan sangat besar dan porsi bunga menjadi lebih kecil.
Dengan cara ini nasabah jadi bisa membayar utang dari awal hingga akhir dengan nilai sama, meski perhitungan bunganya berbeda. Suku bunga ini biasanya ditemukan pada KPR, kredit investasi, dan kredit dengan jaminan atau agunan.
Baca Juga: 5 Aplikasi Bank Digital di Indonesia, Mana yang Terbaik?
Bunga floating
Suku bunga floating adalah kebalikan dari suku bunga flat. Di mana suku bunga floating memiliki tingkat suku bunga yang tidak tetap, karena tergantung suku bunga di pasar. Dengan demikian keunggulan; sekaligus kelemahan, suku bunga ini bergantung pada tingkat suku bunga di pasar.
Jadi, apabila suku bunga di pasaran sedang turun, maka cicilan per bulan kita juga ikut turun. Namun jika suku bunga pasar sedang naik, maka kita juga akan terkena imbasnya. Jenis bunga ini sering digunakan pada kredit modal kerja, kredit investasi, dan KPR.
Setelah mengetahui pengertian masing-masing jenis suku bunga pinjaman di bank, sebaiknya kita lebih jeli sebelum mengajukan kredit, ya. Pilih suku bunga yang paling menguntungkan hingga akhir, ya!
Baca Juga: 6 Jenis Tabungan di Bank dan Manfaatnya, Pilih Mana?