Mama Papa, jangan sekali-kali membentak saat anak bertanya pada kita, ya. Sebaliknya, respons pertanyaan anak dengan fakta yang ada. Sebab, menjawab pertanyaan anak dengan sungguh-sungguh punya pengaruh baik terhadap masa depan anak, lo!
Seiring berjalannya waktu anak tidak hanya belajar untuk berbicara, tapi mereka juga memberikan banyak pertanyaan pada kita para orangtua. Rasa keingintahuan tinggi perlu ditanggapi dengan menjawab pertanyaan anak yang benar.
Meskipun pertanyaan si kecil terkadang terdengar aneh, namun kita tetap harus melihatnya sebagai suatu hal yang luar biasa. Pasalnya, tanya jawab seperti inilah yang bisa jadi stimulasi untuk membantu pertumbuhan sikap kritis si kecil.
Lantas, bagaimana cara menjawab pertanyaan anak yang baik dan benar?
Selalu berusaha menanggapi
Mama Papa, anak bertanya karena rasa ingin tahu mereka tinggi. Alih-alih memarahi anak karena mereka terus-terusan bertanya, sebaiknya tetap respons si kecil.
Selalu jawab ketika anak mencoba bertanya pada Mama Papa, meskipun menurut pertanyaan tersebut kurang logis. Hindari menunjukkan ekspresi marah, mengeluh, dan penolakan karena bisa membuat anak enggan bertanya dan berhenti berpikir kritis.
Jika Mama Papa sedang sibuk mengerjakan hal lain, cobalah meminta si kecil untuk mencatat pertanyaannya. Jelaskan pada mereka mengenai kesibukan Mama Papa, dan jawab setelah pekerjaan kita selesai.
Bertanya balik
Untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis anak, sesekali lempar balik pertanyaan mereka, ya. Misalnya ketika anak bertanya, “mengapa kalau hujan jadi dingin?”. Jangan langsung jawab pertanyaan ini.
Berikan pertanyaan ini kepada anak, agar mereka belajar berpikir logis. Contohnya dengan balik menanyakan, “menurut adik kenapa hujan membuat dingin?”. Pertanyaan ini akan membuat diskusi jadi lebih hidup, lo!
Baca Juga: Melatih Anak Berpikir Kritis dengan Cara yang Tepat
Berikan jawaban sesuai fakta
Sesulit apapun pertanyaan anak cobalah untuk menjawab dengan fakta. Sebab melalui rasa penasaran ini anak mencoba belajar mengenai dunianya. Kalau kita menjawab tidak sesuai fakta, anak akan mendapatkan pemahaman yang salah.
Tidak hanya menjerumuskan, menjawab pertanyaan anak dengan kebohongan bisa membuat mereka merasa kecewa. Karena seiring berjalannya waktu anak tentu akan menemukan fakta yang sebenarnya. Hal ini bisa memicu rasa kecewa anak karena merasa dibohongi.
Gunakan bahasa yang mudah dipahami
Dalam menjawab pertanyaan anak sebaiknya kita juga menggunakan jawaban yang sederhana. Hindari jawaban dengan penjelasan yang terlalu rumit. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak, dengan bahasa sehari-hari saja.
Jawaban yang sederhana membuat anak lebih mudah memahami inti jawaban yang Mama Papa sampaikan. Jika perlu gunakan analogi untuk menjelaskan jawaban yang sulit dijabarkan dalam bahasa sederhana.
Baca Juga: Orangtua Harus Menjadi Sahabat Anak yang Baik, Begini Caranya
Akui jika belum tahu
Terkadang rasa gengsi tidak bisa menjawab pertanyaan anak membuat kita ingin berbohong atau mengarang bebas. Padahal langkah ini justru salah kaprah dan bisa merugikan anak, lo!
Seperti pada poin sebelumnya, anak membutuhkan suatu jawaban sesuai fakta. Nah, ketika Mama Papa belum tahu jawaban dari pertanyaan tersebut sebaiknya berkata jujur saja. Ajak anak mencari jawabannya bersama-sama, baik di buku maupun internet.
Menariknya, terkadang menemukan jawaban bersama dengan anak justru lebih seru, lo! Bahkan bisa menjadi momen bonding antara orangtua dan anak.
Jadi sudah tahu, kan, cara menjawab pertanyaan anak yang baik dan benar seperti apa? Semoga si kecil bisa tumbuh dengan lebih kritis dan cerdas, karena kebiasaannya kritis sejak dini.