Belum tentu anak tidak semangat belajar atau susah fokus adalah anak yang malas. Bisa saja hal ini disebabkan karena kita tidak memahami gaya belajar anak. Padahal, mengetahui gaya belajar bisa membantu si kecil lebih semangat sekaligus menggali potensinya, lo!
Pusing menghadapi anak susah konsentrasi saat belajar? Atau bahkan si kecil mudah bosan dan sulit memahami pelajaran yang diberikan? Jangan langsung mengecap anak pemalas, bisa saja hal ini disebabkan karena Mama Papa tidak memahami gaya belajar anak yang tepat.
Mengutip dari Kompas.com, menurut psikolog anak dan remaja, Putu Andita menjelaskan, anak yang dipaksa belajar bukan sesuai dengan gayanya menyebabkan informasi atau pelajaran yang diberikan tidak dapat terserap secara optimal.
Bahkan, mengharuskan anak belajar tidak sesuai gayanya bisa membuat si kecil malas belajar, lo, Mama Papa! Itulah mengapa, mengenali berbagai gaya belajar adalah hal penting.
Secara garis besar, gaya belajar anak terbagi menjadi beberapa jenis, mulai dari belajar secara visual, auditori, kinestetik, global, membaca dan menulis, serta analitik.
Untuk penjelasan lengkapnya, kenali ciri-ciri dan kelebihan di setiap gaya belajar anak berikut ini:
1. Gaya belajar visual
Gaya belajar visual adalah metode belajar yang fokus pada penglihatan. Alih-alih memberikan banyak tulisan yang membosankan, anak lebih tertarik melihat penjelasan menggunakan warna, garis, dan bentuk yang menarik.
Anak dengan gaya belajar visual ditandai dengan kebiasaan mencatat secara detail menggunakan spidol warna-warni, mudah mengingat apa yang dilihat, dan senang corat-coret.
Baca Juga: Begini Cara Menyiasati Gaya Belajar Visual pada Anak
2. Gaya belajar membaca atau menulis
Kalau gaya belajar visual mempermudah si kecil memahami pelajaran dari gambar atau warna yang menarik, gaya belajar membaca atau menulis justru sebaliknya. Terlihat mirip, namun gaya belajar ini dapat membuat si kecil memperoleh banyak informasi dari membaca atau menulis di buku.
Secara garis besar, anak dengan gaya belajar membaca atau menulis tertarik untuk membaca buku, menulis diary, hingga tertarik dan mencari tahu kata-kata baru yang didengarnya.
3. Gaya belajar auditori
Gaya belajar berikutnya adalah auditori. Sesuai dengan namanya, gaya belajar auditori adalah kemampuan si kecil menerima pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan dari guru dan orang-orang di sekitarnya.
Ciri-ciri anak dengan gaya belajar auditori adalah senang mendengarkan pelajaran atau dibacakan buku, suka mendengarkan musik dan bersenandung, sering membaca dengan suara keras, pandai bercerita, dan tertarik untuk melakukan diskusi.
4. Gaya belajar kinestetik
Selanjutnya adalah gaya belajar kinestetik, atau dikenal dengan kebiasaan bergerak saat mempelajari sesuatu. Karena banyak bergerak, gaya belajar kinestetik membuat si kecil memiliki perkembangan otak yang baik, lo!
Biasanya, gaya belajar kinestetik ditandai dengan kebiasaan si kecil yang sering jalan-jalan untuk menghafal materi pelajaran yang didapatkan di sekolah. Selain itu, anak cenderung lebih suka melakukan praktik langsung dan belajar sambil bermain.
Baca Juga: 6 Ide Permainan Edukasi Anak SD di Rumah, Seru-Seru!
5. Gaya belajar global
Jarang dikenali, namun gaya belajar global cukup populer, lo! Faktanya, anak dengan gaya belajar global dapat melihat segala sesuatu secara menyeluruh. Bahkan, si kecil dapat memahami segala hal menggunakan bahasanya sendiri dengan jelas.
Beberapa ciri anak memiliki gaya belajar global adalah mengerjakan tugas banyak sekaligus atau multitasking, sensitif dan dapat melihat permasalahan dengan baik, pekerja keras, serta dapat bekerjasama dengan orang lain.
6. Gaya belajar analitik
Satu lagi gaya belajar yang tidak kalah menarik adalah analitik. Sesuai dengan namanya, gaya belajar analitik memiliki kemampuan menganalisis dengan teliti, jelas, dan terperinci.
Perbedaan gaya belajar analitik dengan lainnya dilihat dari kemampuan si kecil memproses pelajaran serta informasi secara bertahap dan tidak buru-buru. Selain itu, anak juga mampu berpikir logika, berusaha fokus dan teratur dalam mengerjakan tugas.
Nah, sekarang Mama Papa sudah tahu jenis-jenis gaya belajar anak, kan? Oleh karena itu, biarkan si kecil belajar dengan gaya yang disukainya, ya!
Dengan begitu, si kecil lebih percaya diri sekaligus dapat mengoptimalkan kemampuan belajar dan kecerdasan anak, deh!
Semoga artikel ini membantu, Mama Papa!
Baca Juga: 8 Dampak Negatif Sering Membandingkan Anak, Bikin Stres!