Akhir tahun jadi waktu yang tepat untuk merancang resolusi keuangan di tahun yang akan datang. Buat Mama Papa yang sedang berencana membuat resolusi yang ingin diraih pada 2022, berikut ini 7 hal penting yang wajib masuk dalam resolusi keuangan 2022 Mama Papa.
Selain resolusi kehidupan dan kesehatan, mengawali tahun baru Mama Papa juga harus punya resolusi keuangan. Membuat resolusi keuangan untuk tahun yang akan datang dapat menjadi kunci agar keuangan keluarga jadi lebih terarah. Tidak perlu yang berlebihan, resolusi keuangan 2022 bisa dimulai dari hal-hal kecil, kok.
Tujuan membuat resolusi keuangan lainnya adalah mempercepat kita mencapai financial freedom atau kebebasan finansial. Jangan hanya fokus pada upaya-upaya menambah pundi-pundi uang saja, tapi kita juga harus lebih pandai dalam mengatus alur keuangan.
Yuk, kita mulai siapkan resolusi keuangan 2022 agar lebih tertata dengan baik, guna mencapati financial freedom.
Buat rencana keuangan
Kalau sebelumnya Mama Papa tidak terbiasa membuat perencanaan keuangan, maka tahun baru adalah waktunya untuk berubah. Mulailah mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, guna mengetahui bagaimana kita mengelola keuangan; baik atau buruk.
Tentukan pos pengeluaran prioritas, dan pos yang sebenarnya bisa dikurangi. Kalau Mama Papa merasa semua pos keuangan adalah hal yang penting, maka 2022 kita harus fokus untuk menambah pemasukan.
Menabung setiap bulan
Seberapa pun pendapatan kita, tetaplah berusaha untuk menyisihkan uang untuk ditabung. Jadikan menabung sebagai salah satu poin penting dalam menyiapkan resolusi 2022.
Berapa pun jumlahnya, Mama Papa harus membiasakan untuk menabung. Jangan menunggu akhir bulan untuk menabung, sisihkan uang untuk ditabung di awal bulan. Tabungan akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan kita di masa depan lo!
Prioritaskan dana darurat
Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Karena itu, menyiapkan dana darurat sangat penting untuk mengantisipasi situasi yang tidak pasti, seperti kecelakaan, PHK, keluarga sakit dan sebagainya.
Sisihkan uang untuk dana darurat minimal 10% setiap bulannya. Idealnya, satu keluarga memilik dana darurat hingga 6-12 kali pengeluaran per bulannya.
Selesaikan utang
Jika Mama Papa masih memiliki utang; KPR atau cicilan kendaraan, jadikan pelunasan utang sebagai salah satu prioritas dalam resolusi keuangan 2022. Utang perlu didahulukan sekali pun harus mengorbankan kebutuhan finansial lainnya.
Mama Papa bisa mengurangi alokasi untuk tabungan atau dana darurat, guna melunasi utang terlebih dulu. Setelah itu, baru kita mulai kembali menabung dan mengumpulkan dana darurat.
Baca Juga: 6 Cara Melunasi Utang dengan Cepat, Kuncinya Konsisten!
Hindari pola hidup konsumtif
Kebiasaan hidup konsumtif dapat membahayakan kondisi finansial kita. Di tahun yang baru berusahalah untuk menghindari pengeluaran uang yang bersifat konsumtif atau sia-sia. Alih-alih ngongkrong di kafe tanpa tujuan, lebih baik alihkan uang tersebut untuk investasi, menabung, atau untuk melunasi utang.
Perbanyak investasi
Investasi adalah hal yang wajib kita masukkan dalam resolusi keuangan 2022. Alokasikan dana untuk investasi secara konsisten, baik itu dengan melakukan investasi reksadana, saham, atau emas. Bahkan, investasi juga bisa kita gunakan untuk mempersiapkan dana darurat, lo!
Buat yang masih pemula, sebelum investasi, lebih baik cari tahu dulu soal risiko dalam investasi. Jangan buru-buru berinvestasi tanpa bekal pengetahuan, ya.
Evaluasi asuransi
Buat yang sudah punya berbagai jenis asuransi; asuransi kesehatan atau asuransi jiwa, mungkin dalam resolusi keuangan 2022 bisa kita lakukan evaluasi terlebih dulu. Sebab, ada banyak orang yang ternyata tidak benar-benar membutuhkan suatu produk asuransi. Terlebih lagi, premi yang dibayarkan kadang memberat keuangan kita.
Nah, itulah beberapa resolusi keuangan 2022 yang harus kita lakukan untuk mencapai financial freedom. Ingat, bukan sekadar menulis, kunci keberhasilan dari sebuah resolusi adalah melakukannya secara konsisten.
Selamat menyambut financial freedom di 2022, Mama Papa!
Baca Juga: 5 Jenis Asuransi yang Wajib Dimiliki oleh Keluarga