Normalnya, janin akan terus berkembang seiring bertambahnya usia kehamilan. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan janin berhenti berkembang. Untuk antisipasi, Mama harus rutin memeriksakan kehamilan, dan mengetahui tanda-tanda janin dalam kandungan tidak berkembang sejak dini.
Kehamilan adalah momen yang sangat membanggakan dan mengharukan bagi seluruh ibu hamil. Berbagai macam cara dilakukan supaya janin berkembang dengan baik dan tumbuh optimal. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan janin tidak berkembang seperti yang kita harapkan.
Dalam istilah medis, janin tidak berkembang dikenal dengan istilah blighted ovum, atau hamil kosong. Mengutip dari SehatQ, kondisi ini terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi tidak berkembang menjadi embrio. Namun, kantung kehamilan tetap terbentuk dan hormon kehamilan (hCG) juga tetap diproduksi.
Ada beberapa penyebab janin dalam kandungan tidak berkembang yang perlu Mama Papa kenali sejak dini di antaranya: adanya kelainan kromosom akibat kualitas sel telur dan sperma yang kurang baik, infeksi, efek samping obat-obatan, mengonsumsi alkohol, hingga akibat adanya kelainan bentuk rahim.
Biasanya, tanda janin dalam kandungan tidak berkembang akan dirasakan ibu hamil saat memasuki usia kehamilan 8-13 minggu. Sayangnya, beberapa ibu hamil kurang menyadari hal ini. Sebab, biasanya hasil test pack tetap menunjukan positif, menstruasi berhenti, serta beberapa gejala seperti tanda awal kehamilan.
Sebagai antisipasi, selain melakukan pemeriksaan rutin, Mama juga harus tahu tanda-tanda janin dalam kandungan tidak berkembang seperti penjelasan di bawah ini:
1. Perut terasa kram
Pada awal masa kehamilan, kita akan mengalami kram perut. Masalahnya, jika terjadi kram perut yang tidak tertahankan dan terus-menerus, Mama patut curiga. Terlebih lagi kalau dibarengi rasa mual, menggigil, dan demam tinggi. Sebab, kram perut adalah satu satu tanda tidak berkembangnya janin di kandungan.
Baca Juga: Penyebab Kram Perut saat Hamil dan Cara Mengatasinya
2. Payudara tidak sensitif
Seperti yang kita tahu, payudara cenderung sangat sensitif dan terasa tidak nyaman saat hamil. Hal ini disebabkan karena meningkatnya hormon progesteron dan aliran darah pada payudara Mama.
Artinya, apabila payudara tiba-tiba tidak sensitif dan ukurannya mengecil, Mama harus waspada. Sebab, payudara yang tidak sensitif menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang yang jarang disadari ibu hamil.
3. Gejala morning sickness berkurang
Sebagian besar ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester awal kehamilan. Morning sickness terjadi selama 3-4 bulan pertama kehamilan, dan hilang dengan sendirinya.
Namun, apabila gejala morning sickness tiba-tiba berkurang sebelum trimester satu berakhir, Mama jangan langsung lega. Sebab, berkurangnya gejala morning sickness bisa menandakan janin dalam kandungan tidak berkembang, lo!
4. Janin tidak bergerak
Meskipun kondisi janin tidak berkembang sering terjadi di trimester awal, bukan berarti kita boleh santai di usia kehamilan selanjutnya. Sebab, gerakan janin yang mulai menurun; bahkan berhenti, menjadi salah satu tanda tidak berkembangnya janin dalam kandungan.
Untuk antisipasi, Mama harus selalu memastikan bayi di kandungan bergerak aktif. Mengutip dari Alodokter, biasanya dalam waktu 2 jam bayi bisa bergerak hingga 10 kali. Apabila dirasa gerakannya tidak sampai 10 kali, Mama bisa mengeceknya lagi keesokan harinya.
Baca Juga: 5 Manfaat Mendengarkan Musik Klasik bagi Perkembangan Janin
5. Jantung janin tidak berdetak
Umumnya, detak jantung janin bisa mulai terdengar sejak memasuki minggu ke-9 dan minggu ke-10 kehamilan. Apabila di usia kehamilan tersebut kita tidak bisa mendengar detak jantung janin, tentu harus lebih waspada.
Memang, ada beberapa kondisi yang menyebabkan detak jantung tidak terdeteksi. Seperti posisi bayi atau letak plasenta. Namun, kondisi jantung yang tidak berdetak juga bisa disebabkan karena janin tidak berkembang. Untuk memastikan, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes secara bertahap.
6. Terjadi penurunan level hCG
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diproduksi tubuh ketika Mama memasuki kehamilan. Biasanya, level hCG ibu hamil akan terus meningkat dan sangat tinggi saat memasuki usia kehamilan minggu ke-9 dan minggu ke-16.
Sebaliknya, apabila janin tidak berkembang normal, maka level hCG cenderung rendah dari angka normal. Hal ini disebabkan karena hormon hCG terus mengalami penurunan.
7. Hasil USG tidak normal
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan USG minimal 2-3 kali selama masa kehamilan. Rutin melakukan USG bertujuan untuk memantau tumbuh kembang janin dalam kandungan. Mulai dari melihat posisi, perkembangan, serta ukuran janin ideal.
Artinya, apabila hasil USG menunjukkan tanda-tanda yang tidak normal, seperti janin tidak bergerak, Mama harus waspada. Sebab, bisa saja kondisi ini disebabkan karena tidak berkembangnya janin di kandungan.
Baca Juga: Cara Membaca USG yang Benar, Mudah Kok!
8. Mengalami ketuban pecah dini
Tanda janin tidak berkembang berikutnya adalah mengalami ketuban pecah dini. Kondisi ketuban pecah yang terlalu cepat menjadi tanda tidak berkembangnya janin di kandungan, atau bahkan sudah berhenti.
Itulah beberapa tanda janin dalam kandungan tidak berkembang yang perlu bumil kenali sejak dini. Untuk informasi lebih lanjut tentang perkembangan janin normal, Mama bisa langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Janin Dalam Kandungan Setiap Minggu